B.   Deskripsi Subjek
Subjek  penelitian  ini  adalah  wanita dewasa  awal  dengan  rentang  usia 20  tahun  sampai  24  tahun.  Subjek  ini  berjumlah  30  orang  yang  diantaranya
seorang  mahasiswi  dan  pekerja.  Pemilihan  subjek  penelitian  ini  berdasarkan kriteria  penelitian  yaitu  wanita  dewasa  awal  dengan  rentang  usia  20-24  tahun,
mahasiswi, dan pekerja. Subjek  yang  dipilih  juga  memiliki  lokasi  di  daerah  Jakarta  dan
Yogyakarta.  Hal  ini  dikarenakan  alasan  kepraktisan  peneliti  dalam  mencari subjek. Identitas subjek dapat disajikan lebih jelas di bawah ini:
Table 4.2 Identitas Subjek
Wilayah Usia
Status Jumlah
Pekerja Mahasiswi
Jakarta 21-22 tahun
3 12
15 Yogyakarta
21-24 tahun -
15 15
Total 3
27 30
C.   Hasil Penelitian
Berdasarkan  penelitian  survei  yang  dilakukan  bahwa  1  subjek  bisa menjawab lebih dari 1 jawaban atau tidak semua subjek menjawab, dan diperoleh
hasil  konsumtivisme  terkait  tiga  wilayah  konsumsi,  yaitu  konsumsi  primer, sekunder, dan tersier sebagai berikut.
1. Konsumsi Benda Primer a.  Wilayah  konsumsi  benda  baku  primer  yang  pertama  adalah  makanan
kesukaan.  Dari  30  subjek,  sebanyak  26  respon  yang  diperoleh  dari  hasil
jenis-jenis  makanan  kesukaan  sebagai  berikut;  1  gorengan  tempe,  tahu goreng, dan  lainnya sebesar  9 atau 35; 2 pasta spaghetti, pizza, dan
lainnya sebesar  6 atau 23; 3 bakmi dan bakso sebesar 5 atau 19; 4  Japanese  food,  Chinese  food,  kue,  coklat,  dan  sayur  sebesar  3  atau
11;  5  western  food  steak,  smoked  beef  sebesar  2  atau  8; dan  6 sate sebesar 1 atau 4. Dari sejumlah 36 respon, diperoleh harga makanan
tersebut paling banyak berkisar di bawah  Rp 10.000,00  16 atau 44 dan diantara  Rp  10.000,00  –  Rp  50.000,00  16  atau  44.  Responden  paling
banyak membeli makanan tersebut karena enak, yaitu  22 atau 64,7 dari 34  respon.  Dalam  frekuensi  mengkonsumsi  makanan  tersebut,  responden
paling  banyak  mengkonsumsi  1  kali  dalam  1  hari,  yaitu  sebesar    9  atau 32  dari  28  respon.  Tempat  yang  sering  dikunjungi  responden  untuk
mengkonsumsi makanan tersebut adalah di warung makan, yaitu sebesar 15 atau 44 dari 34 respon. Dalam mengkonsumsi makanan kesukaan, paling
banyak  responden  membeli  secara  terencana,  yaitu  18  atau  60  dari  30 respon.
b.  Wilayah  konsumsi  primer  yang  kedua  adalah  makanan  pokok.  Dari  30 subjek,  sebanyak  38  respon  yang  diperoleh  dari  hasil  jenis-jenis  makanan
pokok  yang  disukai,  yaitu  1  nasi  putih  20  atau  52;  2  lauk  ayam, tempe,  tahu,  dll  8  atau  21;  3  nasi  goreng  4  atau  11;  4  sayur  3
atau  8;  5  nasi  merah,  nasi  kuning,  dan  oatmeal  3  atau  8.  Dari sejumlah 35 respon, diperoleh harga untuk makanan tersebut paling banyak
berkisar  antara  Rp  10.000,00  –  Rp  50.000,00  18  atau  51.  Alasan
responden  suka  pada  makanan  tersebut  paling  banyak  karena  membuat kenyang, yaitu sebesar 15 atau 56 dari 27 respon. Dalam mengkonsumsi,
responden  paling  banyak  mengkonsumsi  makanan  tersebut  2  kali  dalam  1 hari  15  atau  42  dari  36  respon.  Tempat  yang  sering  dikunjungi
responden  untuk  mengkonsumsi  makanan  tersebut  adalah  di  rumah  makan dan rumah pribadi, yaitu sebesar 14 58 dari 24 respon.
c.  Wilayah  konsumsi  primer  yang  ketiga  adalah  minuman  kesukaan.  Dari  30 subjek,  sebanyak  37  respon  yang  diperoleh  dari  jenis-  jenis  minuman
kesukaan  yang disukai,  yaitu 1 air putih 10 atau 27; 2 es teh 6  atau 16;  3  jus  buah  5  atau  13;  4  es  jeruk  dan  susu  8  atau  22;  5
green tea  3 atau 9; 6 minuman coklat, es kelapa, coffemix, lemon tea, dan cocktail  5 atau 13. Dari sejumlah 31 respon, diperoleh harga untuk
minuman  tersebut  paling  banyak  berkisar  antara  Rp  1.000,00  –  Rp 10.000,00  23  atau  74.  Responden  suka  minuman  tersebut  alasannya
paling banyak  karena sehat  dan segar ,  yaitu 12 atau 48 dari 25 respon. Frekuensi  mengkonsumsi  minuman  tersebut  paling  banyak  1  kali  dalam  1
hari,  yaitu  sebesar  13  43,3  dari  30  respon.  Tempat  yang  sering dikunjungi  responden  untuk  mengkonsumsi  minuman  tersebut  adalah  di
warung  makan  15  atau  58  dari  26  respon.  Dalam  mengkonsumsi minuman  kesukaan,  paling  banyak  responden  membeli  secara  terencana,
yaitu sebesar 17 63 dari 27 respon. d. Wilayah konsumsi primer yang keempat adalah kopi. Dari 30 subjek, subjek
yang  suka  mengonsumsi  kopi  sebanyak  13  orang  43,3.  Berdasarkan
sejumlah 11 respon, subjek  paling banyak  suka mengkonsumsi  kopi karena rasanya  enak  5  atau  45.  Dari  sejumlah  19  respon,  diperoleh  harga  kopi
tersebut  paling  banyak  di  bawah  Rp  10.000,00,  yaitu  sebanyak  12  63. Dalam mengkonsumsi kopi, responden paling banyak mengkonsumsi 1 kali
dalam  1  hari  6  atau  55  dari  11  respon.  Tempat  yang  sering  digunakan responden untuk meminum kopi adalah di kos, yaitu sebanyak 5 50 dari
10  respon.  Dalam  mengkonsumsi  kopi,  paling  banyak  responden  membeli secara mendadak, yaitu 12 40 dari 21 respon.
e.  Wilayah konsumsi primer yang kelima adalah minuman beralkohol. Dari 30 subjek, subjek  yang suka atau pernak minum minuman beralkohol sebanyak
17 56,7. Responden yang suka atau pernah minum minuman beralkohol dengan  alasan  paling  banyak  karena  ingin  mencoba,  yaitu  sebanyak  11
65 dari  17  respon.  Dari  sejumlah  32  respon,  jenis  minuman  beralkohol yang dikonsumsi adalah 1 vodka 11 atau 34; 2 wine dan beer 9 atau
28;  3  cocktail  5  atau 16;  4  whisky  4  atau  13;  5  teaquilla  2 atau  6; dan  6  tuak  1  atau 3.  Dari  49  respon,  diperoleh  jenis  merek
minuman alkohol tersebut adalah 1 Jack Daniel dan Beer Bintang 14 atau 29;  2  Mix  Max  5  atau  10;  3  Heineken  dan  Topi  Miring  6  atau
13;  4  Johnny  Walker,  Baileys,  Sparkling,  Red  Label,  Absolute  Blue, dan  Martini  12  atau  24;  dan  5  Chivas,  Black  Label,  Portwine,
Mansions,  Bakardi,  King  Robert,  Soju,  Cosmopolitan,  Cointreau,  Myer’s Rhum,  Yellow  Tail,  dan  Greensands  12  atau  24.  Dari  sejumlah  20
respon,  diperoleh  harga  untuk  minuman  beralkohol  itu  paling  banyak
berkisar  antara Rp 100.000,00 – Rp 500.000,00,  yaitu 10 50. Frekuensi mengkonsumsi  minuman  tersebut  paling  banyak  2  kali  dalam  1  bulan  2
atau 25; 1 kali dalam 1 tahun 2 atau 25; dan 3 kali dalam 1 tahun 2 atau 25 dari 8 respon. Responden suka mengkonsumsinya paling banyak
di  rumah,  yaitu  sebanyak  9  39  dari  23  respon.  Dalam  mengkonsumsi minuman  beralkohol,  paling  banyak  responden  membeli  secara  terencana,
yaitu sebanyak 9 60 dari 15 respon. f.  Wilayah  konsumsi  primer  yang  keenam  adalah  fast  food.  Dari  30  subjek
yang suka mengkonsumsi fast food sebanyak 26 86,7. Dari sejumlah 58 respon, diperoleh jenis fast food  yang dikonsumsi adalah 1 ayam 17 atau
29; 2 roti 1 atau 2; 3 kentang 5 atau 9; 4 minuman 17 atau 29;  5  burger  6  atau  10;  6  pizza  4  atau  7;  7  mie  instan  dan
bubur  instan  4  atau  7;  8  pasta,  makanan  Jepang,  sosis,  dan  makanan kaleng  4  atau  7.  Dari  sejumlah  26  respon,  diperoleh  harga  untuk
makanan  tersebut  paling  banyak  berkisar  antara  Rp  10.000,00  –  Rp 50.000,00,  yaitu  sebanyak  22  85.  Responden  yang  suka  mengkonsumsi
fast food paling banyak karena rasanya enak dan praktis, yaitu sebanyak 11 74 dari 15  respon. Kebanyakan responden mengonsumsi makanan  itu 1
kali dalam 1 minggu, yaitu sebanyak 10 37 dari 27 respon. Tempat yang sering  dikunjungi  adalah  KFC,  yaitu  sebanyak  12  46  dari  26  respon.
Dalam  mengkonsumsi  fast  food,  paling  banyak  responden  membeli  secara mendadak, yaitu sebanyak 21 70 dari 30 respon.
g.  Wilayah  konsumsi  primer  yang  ketujuh  adalah  ngemil.  Dari  30  subjek, subjek  yang suka mengemil sebanyak 24 80.  Dari sejumlah 32 respon,
diperoleh  jenis cemilan  yang dikonsumsi adalah 1 keripik 10 atau 31; 2 roti 3 atau 9; 3 chiki 5 atau 16; 4 buah 3 atau 9; 5 coklat
4 atau 13; 6 biskuit 5 atau 16; dan 7 es krim dan  kacang 2 atau 6. Responden yang suka ngemil paling banyak alasannya karena rasanya
enak 9 atau 45 dari 20 respon. Dari sejumlah 20 respon, diperoleh harga cemilan  tersebut  paling  banyak  berkisar  antara  Rp  10.000,00  –  Rp
50.000.,00,  yaitu  sebanyak  18  90.  Paling  banyak  responden  ngemil  1 kali  dalam  1  hari  12  atau  40  dari  30  respon.  Responden  suka  membeli
cemilan  itu  paling  banyak  di  toko  atau  warung,  yaitu  sebanyak  16  44 dari  36  respon.  Dalam  mengkonsumsi  cemilan,  paling  banyak  responden
membeli secara mendadak, yaitu sebanyak 16 59 dari 27 respon. h.  Wilayah  konsumsi  primer  yang  kedelapan  adalah  es  krim.  Dari  30  subjek,
subjek  yang  suka  mengkonsumsi  es  krim  sebanyak  27  90.  Responden yang suka mengkonsumsi es krim, paling banyak alasannya karena eank 15
atau  54  dari  28  respon.  Merek  es  krim  yang  paling  banyak  dikonsumsi adalah Wall’s,  yaitu sebanyak 24 82 dari 29 respon. Responden banyak
memiilih  merek  tersebut  karena  rasanya  lebih  enak  20  atau  80  dari  25 respon.  Dalam  sejumlah  34  respon,  diperoleh  harga  es  krim  itu  paling
banyak di bawah Rp 10.000,00, yaitu sebanyak 23 68. Responden paling banyak mengkonsumsi es krim 1 kali dalam 1 minggu 9 atau 41 dari 22
respon.  Responden  paling  banyak  membeli  es  krim  di  minimarket  11  atau
33  dari  33  respon.  Dalam  mengkonsumsi  es  krim,  paling  banyak responden  membeli  secara  mendadak,  yaitu  sebanyak  21  78  dari  27
respon. i.   Wilayah konsumsi primer yang kesembilan adalah merokok. Dari 30 subjek,
subjek  yang  suka  atau  pernah  merokok  sebanyak  8  26,7.    Responden yang  suka  atau  pernah  merokok  paling  banyak  alasannya  karena  ingin
mencoba, yaitu sebanyak 7 87,5 dari 8 respon. Dari sejumlah 14 respon, merek  rokok  yang  paling  banyak  dikonsumsi  adalah  1  A-Mild  5  atau
36; 2 Clas Mild, LA, Djarum Black Menthol, Flava, dan Dunhill 5 atau 36.  Dari  sejumlah  8  respon,  diperoleh  harga  untuk  rokok  tersebut
berkisar  antara  Rp  10.000,00  –  Rp  20.000,00,  yaitu  7  87,5.  Responden membeli rokok tersebut paling banyak di  minimarket 7 atau 87,5 dari 8
respon.  Dalam  mengkonsumsi  rokok,  paling  banyak  responden  membeli secara mendadak, yaitu sebanyak 4 80 dari 5 respon.
j.   Wilayah  konsumsi  primer  yang  kesepuluh  adalah  diet.  Dari  30  subjek, subjek  yang  menjalankan  diet  sebanyak  5  16,7.  Responden  yang  suka
diet paling banyak alasannya karena ingin menciptakan pola makan sehat 3 atau  60  dari  5  respon.  Dari  sejumlah  5  respon,  diperoleh  harganya
berkisar  antara  Rp  100.000,00  –  Rp  500.000,00,  yaitu  sebanyak  4  80. Responden paling banyak  yang melakukan diet tersebut 3 kali dalam 1 hari
3  atau  60  dari  5  respon.  Responden  paling  banyak  membelinya  di supermarket 3 atau 60 dari 5 respon.
2.  Konsumsi Benda Sekunder a. Wilayah konsumsi sekunder yang pertama yaitu kendaraan. Dari 30 subjek,
subjek  yang  menggunakan  kendaraan  pribadi  sebanyak  22  73,3.  Dari sejumlah  22  respon,  diperoleh  jenis  kendaraan  yang  digunakan  adalah  1
motor 14 atau  64; 2 mobil 4 atau 18; 3 mobil  dan motor 4 atau 18.  Responden  menggunakan  kendaraan  pribadi  paling  banyak  dengan
alasan  karena  praktis  15  atau  71  dari  21  respon.  Responden  yang memiliki  kendaraan  pribadi  seperti  motor  dan  mobil,  responden  yang
mencuci di tempat pencucian, yaitu sebanyak 20 95 dari 21 respon. Dari sejumlah  21  respon,  diperoleh  harga  jasa  cuci  kendaraan  tersebut  berkisar
antara  Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00,  yaitu sebanyak 15 71. Kebanyakan responden mencuci di tempat pencucian 2 kali dalam 1 bulan 12 atau 57
dari 21 respon. b.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  kedua  adalah  helm.  Responden  yang
memiliki  helm  sebanyak  25  orang.  Dari  sejumlah  25  respon,  responden lebih banyak menyukai helm jenis half face 16 atau 64 daripada full face
9  atau  36.  Responden  memilih  helm  tersebut  alasannya  paling  banyak karena  terasa  aman  9  atau  36 dari  25  respon.  Dari  sejumlah  11 respon,
merek  helm  yang  digunakan  adalah  1  BMC,  KYT,  dan  GM  6  atau 54,5;  2  INK,  MSR,  MIC,  HIU,  dan AVG  5  atau 45,5.  Harga  helm
tersebut  bekisar  antara  Rp  50.000,00  –  Rp  200.000,00,  yaitu  sebanyak  18 78,3 dari 23 respon. Responden juga banyak  yang mencucikan helmnya
di tempat pencucian helm, yaitu 11 68,7 dari 16 respon. Harga cuci helm
tersebut antara Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00 8 atau 72,7 dari 11 respon. Responden    kebanyakan  mencuci  helmnya  1  kali  dalam  1  bulan  6  atau
54,4 dari 11 respon. c.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  ketiga  adalah  baju.  Dari  30  respon,
diperoleh  jenis  baju  yang  suka  dipakai  responden  adalah  1  kaos  18  atau 60;  2 blouse  6  atau  20;  3  casual  4  atau  13,3;  4  kemeja  dan
dress 2 atau 6,7. Alasannya paling banyak karena merasa nyaman, yaitu sebnayak 13  43,3 dari 30 respon. Dari 37 respon, diperoleh merek baju
yang paling banyak digunakan adalah Dust, Polo, Giordano, Levis  13 atau 35,1.  Harga  baju  untuk  merek-merek  tersebut  bekisar  antara  Rp
100.000,00  –  Rp  300.000,00,  yaitu  sebanyak  16  39,1  dari  41  respon. Responden  paling  banyak  membeli  baju  1  kali  dalam  1  bulan  17  atau
58,7 dari 29 respon. Dari 30 respon, kebanyakan responden membeli baju 1-  3  potong  baju  setiap  kali  membeli  27  atau  90.  Tempat-tempat  yang
paling banyak dikunjungi responden untuk membeli baju adalah di mal 23 atau  71,8  dari  32  respon.  Dalam  mengkonsumsi  baju,  paling  banyak
responden  membeli  secara  terencana,  yaitu  sebanyak  16  atau  53,3  dari 30 respon.
d.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  keempat  adalah  celana.  Dari  35  respon, diperoleh jenis celana  yang suka digunakan adalah 1 jeans 21 atau 60;
2 skinny 5 atau 14; 3 hotpants 4 atau 11; 4 legging 3 atau 9; 5 denim  dan jegging 2 atau 6. Alasannya paling banyak karena merasa
nyaman,  yaitu  sebanyak  24  75  dari  32  respon.  Dari  40  respon,  merek
celana  yang  paling  banyak  digunakan  adalah  Logo,  yaitu  sebanyak  14 35.  Harga  celana  tersebut  bekisar  antara  Rp  100.000,00  –  Rp
300.000,00,  yaitu  sebanyak  19  62  dari  62  respon.  Kebanyakan responden membeli celana 1 kali dalam 3-6 bulan, yaitu sebanyak 12 60
dari  20  respon.  Jumlah  celana  yang  paling  banyak  dibeli  adalah  1  potong setiap  kali  beli  23  atau  76,7  dari  30  respon.  Dari  30  respon,  responden
paling  banyak  membeli  celana  di  mal,  yaitu  sebanyak  25  83,4.  Dalam mengkonsumsi celana, paling banyak responden membeli  secara terencana,
yaitu sebanyak 22 88 dari 25 respon. e. Wilayah konsumsi sekunder yang kelima adalah rok. Dari 30 subjek, subjek
yang  suka  pakai  rok  sebanyak  12  40.  Responden  yang  suka  memakai rok  paling  banyak  alasannya  karena  nyaman  dan  terlihat  feminin  5  atau
62,5  dari  8  respon.  Dari  9  respon,  diperoleh  merek  rok  yang  paling banyak  digunakan  adalah  Nevada,  Details,  Connexion,  Minimal,  dan
Forever  21,  yaitu  sebanyak  7  77,8.  Harga  rok  tersebut  paling  banyak berkisar  antara  Rp  100.000,00  –  Rp  300.000,00,  yaitu  sebanyak  6  60
dari  10  respon.  Responden  paling  banyak  membeli  rok  antara  1-2  bulan  1 kali  3  atau  50  dan  1  kali  dalam  3-6  bulan  3  atau  50  dari  6  respon.
Dari sejumlah 12 respon, responden paling banyak membeli rok dalam tiap kali  beli  adalah  1  aitem,  yaitu  sebanyak  11  91,7.  Responden  paling
banyak membeli rok adalah di mal, yaitu sebanyak 6 50 dari 12 respon. Dalam  mengkonsumsi  rok,  paling  banyak  responden  membeli  secara
terencana, yaitu sebanyak 12 66,7 dari 18 respon.
f.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  keenam  adalah  pakaian  dalam.  Dari  30 subjek,  sebanyak  22  73,3  suka  memakai  pakaian  dalam  bermerek.
Merek  pakaian  dalam  yang  paling  banyak  digunakan  adalah  Number  21, Details,  Young  Friday,  Golden  Nick,  yaitu  sebanyak  10  27  dari  37
respon.  Harga  untuk  merek  pakaian  dalam  tersebut  berkisar  di  bawah  Rp 50.000,00, yaitu sebanyak 15 43 dari 35 respon. Kebanyakan responden
membeli  pakaian  dalam  1  kali dalam  1 bulan  1 atau 46 dari  22  respon. Kebanyakan responden membeli  lebih dari 4 pakaian dalam setiap kali beli
12  atau 38  dari  32  respon.  Responden  paling  banyak  membeli  pakaian dalam di mal 21 atau 87,5 dari 24 respon. Dalam mengkonsumsi pakaian
dalam,  paling  banyak  responden  membeli  secara  terencana,  yaitu  sebanyak 20 83,3 dari 24 respon.
g.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  ketujuh  adalah  sepatu.  Dari  sejumlah  31 respon, diperoleh jenis sepatu yang digunakan adalah 1 flat shoes 12 atau
38,7;  2 kets  5  atau 16,1;  3 highheels dan  wedges  8  atau 25,8; 4  sepatu  sandal,  dan  sneakers  6  atau  19,4.  Alasannya  paling  banyak
karena  nyaman,  yaitu  sebanyak  20  71,4  dari  28  respon.  Merek  sepatu yang  paling  banyak  digunakan  adalah  Bellagio,  Bucerri,  St.Yves,
Debenhams, Yongki Komaladi 14 atau 26 dari 54 respon. Harga merek sepatu  itu  berkisar  antara  Rp  100.000,00  –  Rp  300.000,00,  yaitu  sebanyak
22  56  dari  39  respon.  Kebanyakan  responden  membeli  sepatu  1  kali  1 bulan 6 atau 33 dan 1 kali dalam 4-6 bulan 6 atau 33 dari 18 respon.
Jumlah  sepatu  yang  dimiliki  responden  paling  banyak  antara  5-10  pasang
sepatu,  yaitu  13  44,8  dari  29  respon.  Kebanyakan  responden membelinya  di  mal  20  atau 66,7 dari  30 respon.  Dalam  mengkonsumsi
sepatu,  paling  banyak  responden  membeli  secara  terencana  22  atau  76 dari 29 respon.
h. Wilayah konsumsi sekunder yang kedelapan adalah sandal. Dari 30 respon, diperoleh  jenis  sandal  yang  digunakan  adalah  1  sandal  jepit  17  atau
56,7;  2  selop  dan  flat  6  atau  20;  3  wedges,  sepatu  sandal  dan highheels 6 atau 20; dan 4 gladiator 1 atau 3,3. Alasannya paling
banyak karena nyaman, yaitu 20 66,7 dari 30 respon. Merek sandal yang paling  digunakan  adalah  Insight,  Bata,  Everbest,  Gabino, Charles    Keith,
Connexion, yaitu 22 55 dari 40 respon. Harganya antara Rp 50.000,00 – Rp  250.000,00  19  atau  63,3  dari  30  respon.  Kebanyakan  responden
membeli sandal 1 kali dalam 3-6 bulan 6 atau 43 dari 14 respon. Jumlah sandal  yang dimiliki responden paling banyak antara 1-5 pasang sandal 23
atau 88 dari 26 respon. Paling banyak responden membeli sandal di mal, yaitu  sebanyak  16  56  dari  29  respon.  Dalam  mengkonsumsi  sandal,
paling  banyak  responden  membeli  secara  terencana,  yaitu  sebanyak  16 70 dari 23 respon.
i.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  kesembilan  adalah  tas.  Dari  sejumlah  33 respon, diperoleh jenis tas yang digunakan adalah 1 shoulder bag 13 atau
40;  2  selempang  8  atau  24;  3  ransel  7  atau  21;  dan  4  tas jinjing  5  atau  15.  Alasannya  paling  banyak  karena  praktis,  yaitu
sebanyak  11  34  dari  32  respon.  Dari  44  respon,  merek  tas  yang  paling
banyak digunakan adalah Yongki Komaladi, Donatello, Guess, Elle, Sophie Martin, Hush Puppies, Gucci, yaitu sebanyak 29 66. Harga untuk merek
tas  tersebut  antara  Rp  50.000,00 –  Rp  300.000,00  19  atau 47,5  dari  40 respon. Paling banyak respoden membeli tas 1 kali dalam 3-6 bulan 12 atau
70 dari 17 respon. Jumlah tas yang dimiliki paling banyak antara 5-10 9 atau  32  dan  10-15  tas  9  atau  32  dari  28  respon.  Responden  paling
banyak  membeli  tas  di  tokooutletnya  langsung,  yaitu  sebanyak  15  47 dari  32  respon.  Dalam  mengkonsumsi  tas,  paling  banyak  responden
membeli secara terencana, yaitu 18 72 dari 25 respon. j. Wilayah konsumsi sekunder yang kesepuluh adalah aksesoris. Dari 30 subjek
yang  suka  memakai  aksesoris  sebanyak  20  66,7  dari  30  respon. Responden  yang  suka  memakai  aksesoris  paling  banyak  alasannya  karena
untuk  menunjang  penampilan  16  atau  80 dari  20 respon.  Dari  sejumlah 85  respon,  aksesoris  yang  dimiliki  adalah  1  kalung  21  atau  25;  2
gelang 19 atau 22; 3 cincin 16 atau 19; 4 anting dan  jam  tangan 14  atau  16;  5  jepit  rambut  7  atau  8;  6  bando  3  atau  4;  7
sabuk  2  atau  2;  dan  8  kacamata,  syal,  dan  bros  3  atau  4.  Harga aksesoris  tersebut  paling  banyak    di  bawah  Rp  50.000,00,  yaitu  19  66
dari  29  respon.  Kebanyakan  responden  memiliki  aksesoris  berjumlah  lebih dari 15 buah 17 atau 74 dari 23 respon. Kebanyakan membeli  aksesoris
1 kali dalam 1 bulan 6 atau 33 dari 18 respon. Responden paling banyak membelinya  di  tokooutletnya  langsung  15  atau  62,5  dari  24  respon.
Dalam  mengkonsumsi  aksesoris,  paling  banyak  responden  membeli  secara mendadak, yaitu 18 78 dari 23 respon.
k.  Wilayah konsumsi sekunder yang kesebelas adalah kosmetik wajah. Dari 30 subjek  yang  suka  memakai  kosmetik  wajah  sebanyak  20  66,7.
Responden  yang  suka  memakai  kosmetik  wajah  paling  banyak  alasannya karena untuk menunjang penampilan 10 atau 48 dari 21 respon. Dari 98
respon,  diperoleh  jenis  kosmetik  yang  dimiliki  adalah  bedak  20  atau 20,4;  eyeliner  18  atau  18,4;  mascara,  blush  on,  lipstick  12  atau
12,3;  eye  shadow  11  atau  11,2;  lipgloss  9  atau  9,1;  pelembab  8 atau 8,1;  foundation 7 atau 7,1; lipbalm dan pensil alis 5 atau 5,1;
concealer,  krim,  dan  pembersih  3  atau  3,1;  foam  2  atau  2,1;  obat jerawat, moisturizer, dan penjepit bulu mata 3 atau 3,1. Merek kosmetik
yang  paling  banyak  digunakan  adalah  Cameo,  Viva,  La  Tulip,  Pigeon, Mirabella,  Pond;s,  Make  Over,  LP,  Nivea  16  atau  32  dari  50  respon.
Harganya  berkisar  antara  Rp  50.000,00  –  Rp  300.000,00  15  atau  53,3 dari  28  respon.  Kebanyakan  responden  memiliki  kosmetik  jumlahnya  5-10
buah  15  atau  50  dari  22  respon.  Responden  paling  banyak  membeli kosmetik  tersebut di  mal dan  tokooutletnya  langsung  10  atau 66,7 dari
15 respon. Dalam mengkonsumsi kosmetik wajah, paling banyak responden membeli secara terencana 19 atau 82,6 dari 23 respon.
l.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  keduabelas  adalah  salon  kecantikan.  Dari 30 subjek yang suka pergi ke salon kecantikan sebanyak 25 83,3 dari 30
respon.  Responden  yang  suka  pergi  ke  salon  kecantikan  paling  banyak
alasannya  karena  untuk  perawatan  19  atau  76  dari  25  respon.  Dari sejumlah  62  respon,  diperoleh  jenis  perawatan  yang  dilakukan  adalah
creambath  13 atau 21; hair spa 10 atau 16;  body spa dan lulur 12 atau  19;  facial  5  atau  8;  manicure,  pedicure,  dan  potong  rambut  8
atau 13; massage 3 atau 5; totok wajah 2 atau 3; totok payudara, totok  vagina,  ratus,  waxing,  smoothing,  extention,  waxing,  dan  keriting  9
atau  15.  Harga  setiap  perawatan  berkisar  antara  Rp  50.000,00  –  Rp 150.000,00  17  atau 50  dari  34  respon.  Kebanyakan  responden  pergi  ke
salon  1  kali  dalam  1 bulan  11  atau 48 dari 23  respon.  Responden  pergi ke  salon  kecantikan  paling  banyak  secara  terencana  17  atau  74  dari  23
respon. m.  Wilayah  konsumsi  sekunder  yang  ketigabelas  adalah  kosmetik  rambut dan
tubuh.  Dari  30  subjek  yang  suka  memakai  kosmetik  rambut  dan  tubuh sebanyak  26  86,7  dari  30  respon.  Responden  yang  suka  memakai
kosmetik  rambut  dan  tubuh  paling  banyak  alasannya  karena  untuk perawatan  19  atau  76  dari  25  respon.  Dari  91  respon,  diperoleh  jenis
kosmetik  yang  dimiliki  adalah  body  lotion  18  atau  20;  lulur  10  atau 11;  vitamin  rambut  dan  shampoo  18  atau  20;  conditioner  dan  hair
tonic  16 atau 18; parfum 5 atau 5; pelembab, body butter, dan  hair mask  12  atau  14;  creambath  dan  masker  4  atau  5;  body  mist,
bleaching,  cream,  hairspray,  deodorant,  dan  serum  5  atau  5.  Merek yang paling banyak digunakan adalah Pantene, Sari Ayu, Skin Food, Wella,
Sunsilk,  Mustika  Ratu,  Martha  Tilaar  18  atau  27  dari  67  respon.
Harganya di bawah Rp 50.000,00 18 atau 55 dari 33 respon. Responden kebanyakan membeli kosmetik tersebut 1 kali dalam 1 bulan 18 atau 82
dari 22 respon. Jumlah kosmetik yang paling banyak dimiliki 5-10 buah 17 atau  65  dari  26  respon.  Responden  paling  banyak  membelinya  di
supermarket 13 atau 41 dari 32 respon. Dalam mengkonsumsi  kosmetik rambut dan tubuh, paling banyak responden membeli secara terencana, yaitu
19 76 dari 25 respon. 3.  Konsumsi Benda Tersier
a.  Wilayah  konsumsi  tersier  yang  pertama  adalah  gadget.  Dari  82  respon, diperoleh  jenis  gadget  yang  paling  banyak  dimiliki  adalah  laptop  31  atau
38; smartphone 26 atau 32; handphone 15 atau 18; tablet 4 atau 5;  Ipad  3  atau  4; Ipod  2  atau  2;  dan  Iphone  1  atau  1.  Merek
gadget yang paling banyak digunakan adalah Blackberry 26 atau 39 dari 67  respon.  Responden  banyak  memilih    merek  tersebut  karena  kualitasnya
bagus  13  atau  59  dari  22  respon.  Jumlah  gadget  yang  paling  banyak dimiliki adalah 3 buah 19 atau 58 dari 33 respon.
b.  Wilayah  konsumsi  tersier  yang  kedua  adalah  mencari  kesenangan  di  mal. Semua  responden  30  atau  100  suka  pergi  ke  mal.  Alasannya  paling
banyak  untuk  belanja  dan  jalan-jalan  19  atau  36  dari  52  respon. Kebanyakan  responden  pergi  ke  mal  2  kali  dalam  1  bulan  12  atau  35
dari 34 respon. Ketika melihat diskon di mal, kebanyakan responden hanya melihat-lihat  14  atau  45  dari  31  respon.  Rata-rata  pengeluaran  ketika
berada di mal  antara Rp 50.000,00 – Rp 150.000,00 18 atau 56 dari 32
respon.  Responden  paling  banyak  pergi  ke  mal  secara  mendadak  14  atau 50 dan terencana 14 atau 50 dari 28 respon.
c.  Wilayah  konsumsi  tersier  yang  ketiga  adalah  diskotik.  Dari  30  subjek  yang suka  atau pernah  pergi  ke  diskotik  sebanyak  10 orang  33,3.  Responden
yang  suka  atau  pernah  pergi  ke  diskotik  paling  banyak  alasannya  karena penasaran  4  atau  40  dari  10  respon.  Kebanyakan  responden  pergi  ke
diskotik  1  kali  dalam  1  bulan  4  atau  80  dari  5  respon.  Rata-rata pengeluaran  setiap  pergi  ke  diskotik  antara  Rp  50.000,00 –  Rp  500.000,00
4 atau 89 dari 5 respon. d.  Wilayah  konsumsi  tersier  yang  keempat  adalah  olahraga.  Dari  30  subjek
yang  suka  olahraga  sebanyak  22  orang  73,3.  Dari  35  respon,  diperoleh jenis olahraga  yang disukai adalah renang 12 atau 34; lari 7 atau 20;
senam 4 atau 11; bulutangkis 3 atau 9; menari dan bersepeda 4 atau 11; sit up, push up, basket, kempo, dan fitness 5 atau 15. Kebanyakan
responden  melakukan  olahraga  tersebut  lebih  dari  4  kali  dalam  1  bulan  7 atau 41 dari 17 respon. Harga atau biaya yang dikeluarkan untuk olahraga
tersebut antara Rp 10.000,00 – Rp 30.000,00 11 atau 69 dari 16 respon. Responden  melakukan  olahraga  paling  banyak  di  kolam  renang  11  atau
46 dari 24 respon. Kemudian, berdasarkan  hasil penelitian, uang sakupendapatan dalam
1 bulan paling banyak adalah Rp 1.000.000,00 – Rp 3.000.000,00. Ada juga di atas  Rp  3.000.000,00  dan  di  antara  Rp  500.000,00  -  Rp  1.000.000,00.
Pengeluaran  mereka  dalam  1  bulan  paling  banyak  antara  Rp  500.000  -  Rp
1.000.000,00;  Rp  1.000.000,00  -  Rp  3.000.000,00,  dan  juga  di  bawah  Rp 500.000,00.
Uang sakupendapatan
500.000-1.000.000 10
33,3 1.000.000-3.000.000
17 56,7
3.000.000 3
10 Pengeluaran
500.000 1
3,3 500.000-1.000.000
12 40
1.000.000-3.000.000 14
46,7 3.000.000
3 10
Berdasarkan  hasil  yang  diperoleh,  hampir  semua  responden menghabiskan  uang  sakunya  dalam  1  bulan.  Akan  tetapi,  ada  3  orang
responden  yang  memiliki  uang  pemasukan  di  atas  Rp  3.000.000,00,  yaitu  2 pekerja  dan  1  mahasiswi.  Kedua  pekerja  tersebut  menggunakan  uang
pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan, tanpa adanya tambahan uang saku dari  orang  tua.  Pengeluaran  mereka  dalam  1  bulan  rata-rata  Rp  3.000.000,00
sisanya  ditabung  untuk  belanja  dan  untuk  persiapan  masa  depan.  Kemudian, ditemukan pula 1 mahasiswi yang memiliki uang saku di atas Rp 3.000.000,00.
Mahasiswi tersebut selalu menghabiskan uang sakunya dalam 1 bulan. Berdasarkan  pertanyaan  tambahan  yang  diajukan  kepada  subjek,
sebanyak  11  dari  30  responden  menyatakan  dirinya  konsumtif.  Wilayah konsumsi  yang  paling  banyak  mereka  konsumsi  adalah  konsumsi  sekunder,
yaitu pakaian, sepatu, tas, dan  aksesoris. Alasan mereka  konsumtif pada aitem tersebut adalah untuk menunjang penampilan mereka.
D.   Pembahasan