Hasil Optimasi Uji Aktivitas Antioksidan
Gambar 7. Kurva persamaan regresi linear rutin
Pengukuran aktivitas antioksidan pada metode DPPH ini menggunaka n parameter
IC
50
.
IC
50
merupakan konsentrasi senyawa uji yang diperlukan untuk menghambat senyawa radikal bebas sebesar 50. Menurut Zou, Lu, dan Wei
2004, nilai
IC
50
ini didapatkan dari persamaan regresi linier yang menyatakan adanya hubungan konsentrasi senyawa uji dengan persen aktivitas antioksidan yang
ditimbulkan. Hubungan antara aktivitas antioksidan dengan
IC
50
mempunya i korelasi berbanding terbalik. Semakin kecil nilai senyawa uji
IC
50 ,
semakin besar aktivitas antioksidan dari senyawa tersebut.
Dari tabel IV dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi rutin, semakin kecil nilai absorbansi yang dihasilkan. Hal ini sebanding dengan besarnya persen
aktivitas antioksidan yang ditimbulkan, karena semakin banyaknya pendonor atom untuk radikal DPPH yang membuat DPPH menjadi lebih stabil.
y = 2.0646x - 9.7888 r = 0.9999
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
IC
Konsentrasi µgmL
Tabel IV. Hasil aktivitas antioksidan rutin dengan menggunakan metode DPPH
Replikasi Konsentrasi
µgmL Absorban
si kontrol DPPH
Absorbansi larutan
pembanding IC
Persamaan regresi
linear
1 10
0,805 0,716
11,0559 y =
2,0646x –
9,7888 r = 0,9999
15 0,635
21,1180 20
0,554 31,1801
25 0,468
41,8633 30
0,384 52,2981
2 10
0,810 0,710
12,4221 y = 2,13x
– 9,1082 r = 0,9997
15 0,631
22,2360 20
0,538 33,7888
25 0,450
44,4444 30
0,368 54,5679
3 9,8
0,798 0,705
11,6541 y =
2,1529x –
10,5263 r = 0,9995
14,7 0,630
21,0526 19,6
0,541 32,2055
24,5 0,451
43,4837 29,4
0,365 54,2606
Dari gambar dapat dilihat bahwa replikasi 1 dari rutin memiliki persamaan regresi linear dengan nilai r paling baik, yaitu 0,9999. Semakin baik nilai r yang
mendekati 1 menunjukkan bahwa semakin baik pula koefisien korelasi dari regresi linear yang ditunjukkan dengan semakin mendekatnya titik-titik hasil perbandinga n
antara konsentrasi rutin dengan IC rutin terhadap garis-garis yang terbentuk. Dengan kata lain, hasil yang ditunjukkan dari gambar menunjukkan bahwa terdapat
korelasi antara nilai konsentrasi rutin dengan IC rutin yang tidak lain adalah aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Persamaan regresi yang didapatkan
kemudian digunakan untuk menghitung
IC
50
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah nanas dengan menggunakan metode DPPH
Replikasi Konsentrasi
mgmL Absorb
ansi kontrol
DPPH Absorbansi
larutan pembanding
IC Persamaan
regresi linear
1 3,006
0,868 0,595
31,4516 y =
10,2790x + 0,2994
r = 0,9990 3,507
0,552 36,4055
4,008 0,501
41,0138 4,509
0,465 46,4287
5,010 0,415
52,1889
2 3,0
0,861 0,601
29,9539 y =
10,4574x - 1,3907
r = 0,9999 3,5
0,557 35,3077
4,0 0,513
40,4181 4,5
0,469 45,5284
5,0 0,422
50,9872
3 3,0
0,874 0,609
30,3203 y =
10,5263x - 1,1441
r = 0,9996 3,5
0,560 35,9267
4,0 0,518
40,7322 4,5
0,468 46,4530
5,0 0,425
51,3729
Gambar 8. Kurva persamaan linear ekstrak kulit buah nanas
y = 10.458x - 1.3924 r = 0.9999
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
IC
Konsentrasi mgmL