buah nanas yang diperoleh di Pasar Stan Maguwoharjo Yogyakarta, purifikasi menggunakan etanol 95 dengan perbandingan 1:3 selama 24 jam, uji kualitatif
menggunakan ninhidrin, dan pengukuran konsentrasi enzim menggunakan metode spektrofotometri 280 nm.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan wawasan pengetahuan khususnya dalam ilmu kefarmasian tentang aktivitas antioksidan
dari ekstrak dari kulit buah nanas. b.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat tentang
aktivitas antioksidan dalam ekstrak kulit buah nanas sehingga kulit-kulit nanas hasil dari kupasan buah nanas dapat digunakan untuk pemeliharaan kesehatan.
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui daya antioksidan ekstrak kulit buah nanas.
2. Untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah nanas yang
dinyatakan dalam
IC
50
. 3.
Untuk mengetahui kadar protein total dari ekstrak kulit buah nanas yang dinyatakan dalam persentase .
6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Nanas
1. Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyldoneae
Bangsa : Bromeliales
Suku : Bromeliaceae
Marga : Ananas
Spesies :
Ananas comosus
Merr. Tjitrosoepomo, 1994; Backer dan van Den Brink, 1963.
2. Morfologi
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan. Susunan bagian tumbuhan nanas meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan tunas. Berbiji
tunggal. Bentuk batang nanas seperti gada, berukuran panjang antara 20-25 cm atau lebih, tebal dengan diameter 2,0-3,5 cm, beruas-ruas pendek. Tangkai bunga atau
buah merupakan perpanjangan batang. Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130- 150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, bagian pinggir daun ada yang berduri dan
tidak berduri, permukaan daun bagian atas halus berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat kemerah-merahan. Daun mahkota berbentuk garis memanjang
dengan panjang lebih kurang 2 cm, putih dan ungu, dari dalam dan pangkalnya dengan dua pinggiran yang menonjol, berkuku Rukmana, 1996.
3. Kandungan kimia
Nanas mengandung vitamin C Gardner
et al.
, 2000, asam ferulat, asam kafeat, dan
p
-hidroksi asam benzoat de Simon
et al.
, 1992; van Lelvveld dan de Bruyn, 1977, serta bromelain. Kulit nanas mengandung selulosa, hemiselulosa dan
karbohidrat lain Bartholomew
et al.
, 2003.
B. Bromelain
Bromelain merupakan enzim proteolitik yang didapat dari tanaman dengan family
bromeliaceae,
dimana yang paling banyak ditemukan terdapat pada buah nanas
Ananas comosus
L. Merr. Penggunaan bromelain pada umumnya adalah sebagai agen anti-inflamasi, anti-edema, antitrombotik, dan aktivitas fibrinolit ik
Manzoor, Nawaz, Mukhtar, dan Haq, 2016. Bromelain umumnya paling banyak ditemukan di bagian
stem
dan dagingnya. Oleh karena itu munculnya nama
stem
bromelain dan
fruit
bromelain dikarenakan enzim tersebut umumnya dapat ditemukan di bagian
stem
dan daging buah nanas Maurer, 2001. Bromelain tersusun atas rantai tunggal polipeptida dengan 212 asam amino
terlipat menjadi dua domain struktur yang stabil oleh jembatan disulfide dan ikatan hydrogen. Sisi aktif terletak di permukaan molekul di antara domain, dengan dua
residu katalik, yaitu Cys25 dan His159 Ishihara, Takahashi, Oguri, dan Tejima, 1979. Bromelain mempunyai bentuk serbuk amorf dengan warna putih bening
sampai kekuning-kuningan, berbau khas, mempunyai kestabilan pada pH 5,0-7,0. Bromelain larut sebagian dalam eter dan aseton, dan mempunyai suhu optimal pada
50
o
C – 60
o
C Maurer, 2001. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode isolasi bromelain dapat dilakukan salah satunya dengan metode presipitasi. Metode ini dilakukan dengan penambahan pelarut organik seperti
aseton, alkohol, dan amonium sulfat. Bromelain diisolasi dari bagian tanaman yang sudah berbentuk perasan atau sari buahnya dengan menambahkan pelarut organic
sebagai bahan pengendap. Dalam beberapa penelitian ada yang menggunakan cara pengendapan yang berbeda, seperti melakukan pengendapan dengan penambahkan
larutan pada pH tertentu dan perlakuan pada suhu tertentu Maurer, 2001.
C. Radikal Bebas
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki sebuah elektron tak berpasangan pada jari-jari terluar dari atom. Sifatnya tidak stabil dan pada struktur
biologis dapat menyebabkan kerusakan oksidatif Chaisawvong dan Supapor, 2009. Radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lipid serta DNA,
dan dapat menginisiasi timbulnya penyakit degeneratif Prakash, Rigelhof, dan Miller, 2007.
Dalam rangka mendapatkan stabilitas kimia, radikal bebas memilik i kecenderungan untuk mencari pasangan. Radikal bebas akan menyerang molekul
stabil yang terdekat dan mengambil elektron. Zat yang terambil elektronnya akan menjadi radikal bebas juga sehingga akan memulai suatu reaksi berantai yang
akhirnya terjadi kerusakan sel Winarsi, 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Antioksidan
1. Definisi antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang diperlukan tubuh menetralis ir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan memiliki berat molekul kecil akan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang
dimiliki radikal bebas Winarsi, 2007. Kebanyakan senyawa ini misalnya tokoferol digunakan sebagai pengawet
dalam berbagai produk misalnya dalam lemak, minyak dan produk makanan untuk menunda ketengikan dan perubahan-perubahan yang tidak diinginkan, dalam karet
untuk menunda oksidasi. Pengertian antioksidan yang lebih relevan secara biologis ialah senyawa alami atau sintetik yang ditambahkan ke dalam produk untuk
mencegah atau menunda kerusakan yang disebabkan oleh udara Huang, Ou, dan Prior, 2005.
2. Uji aktivitas antioksidan
Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Uji aktivitas antioksidan secara kuantit at if
yang biasa dilakukan adalah dengan metode DPPH. Prinsip dari metode ini adalah penangkapan elektron bebas dari senyawa radikal bebas yang dapat menyebabkan
adanya reaksi perubahan warna pada DPPH dari ungu menjadi kuning Dephour, Ebrahimazedh, Fazel, dan Mohammad, 2009. Metode lain yang sering digunakan
antara lain, metode
Ferric-reducing antioxidant power FRAP
,
Cupric ion reducing antioxidant capacity CUPRAC
, dan
Trolox equivalent antioxidant capacity
TEAC
. Selain itu uji aktivitas antioksidan secara kualitatif dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI