Perubahan yang dialami para janda

e. Malas tes kesehatan Sebagian besar pria pasti menolak jika diminta untuk melakukan tes kesehatan. Selain karena masalah ego atau percaya diri yang berlebihan, pria selalu enggan ke dokter jika tidak ada sesuatu yang besar terjadi dalam tubuhnya. Selain beberapa fator di atas Berk 2012 juga menjelaskan bahwa janda merasa tidak siap menerima peristiwa suami meninggal secara mendadak karena peperangan, kecelakaan, sakit jantung dan bencana alam hal ini dapat menimbulkan traumatis pada janda yang merasa tidak siap menerima kejadian ini. Dengan demikian seorang janda membutuhkan waktu lama dalam proses pemulihan.

3. Perubahan yang dialami para janda

Hurlock 1996 mengungkapkan bahwa janda akan mengalami berbagai persoalan yang muncul ketika suami meninggal yang secara umum di gambarkan sebagi berikut: a. Perubahan Psikologis Janda cenderung tidak stabil serta mengalamai unidentify identitas yang kabur. Selanjutnya dinyatakan bahwa seorang istri yang menjadi janda memiliki kondisi psikologis yang memprihatinkan akibat ketergantungannya kepada identitas suaminya. b. Perubahan Ekonomi Beberapa janda mempunyai situasi keuangan yang lebih baik dari pada waktu mereka masih hidup berkeluarga, tetapi fenomena ini terjadi tidak pada semua janda. Kenyataan di luar secara umum menjelaskan bahwa janda justru selalu berada dalam lingkungan ekonomi yang jauh lebih buruk. Artinya, kehidupan ekonomi para janda lebih baik ketika ada peran suami dalam hidupnya, kecuali suaminya telah mempersiapkan konsekuensi hidup dengan berbagai upaya, seperti asuransi atau tabungan masa depan. Perubahan yang cukup memprihatinkan ini tentu menjadi bukti keterpurukan seorang janda dala berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya, terlebih kebutuhan keluarga atau anak-anak mereka. c. Perubahan Sosial Seorang janda akan segera menemukan peristiwa dimana tidak ada tempat untuknya ketika berada di antara pasangan yang menikah. Namun, sudah cukup banyak komunitas-komunitas yang menangani masalah perubahan sosial bagi seorang janda. Beberapa kasus perubahan sosial muncul karena kemampuan ekonomi yang rendah, yang mengakibatkan seorang janda tidak dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat. d. Perubahan dalam Keluarga Setelah suaminya meninggal dengan sendirinya seorang janda harus menjalankan peran ganda bagi anak-anaknya, baik itu sebagai ayah maupun sebagai seorang ibu. Selain itu, janda juga dibebankan sebagai kepala keluarga, yakni posisi yang semula dijalankan oleh seorang suami. Disamping itu janda juga sering menghadapi masalah yang berhubungan dengan keluarga dari besar dari suami, khususnya bagi anggota keluarga yang tidak menyukai atau menyetujui hubungan antara janda dan almarhum suaminya semasa hidup. e. Perubahan Praktis Janda secara otomatis akan menjalankan atau mengelola rutinitas rumah tangga sendiri. Artinya, rutinitas bersama suami, berubah menjadi rutinitas yang harus dikerjakan seorang diri. Contoh praktis yang mudah kita jumpai di lapangan ialah seorang janda yang rela naik kea tap rumah untuk memperbaiki genteng yang bocor. f. Perubahan Seksual Perubahan seksual, biasanya dikaitkan dengan kebutuhan biologis manusia. Janda dalam statusnya yang masih memiliki tanggung jawab seorang anak, mengalami kesulitan-kesulitan dalam menghadapi situasi diri untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Secara khusus mereka yang menjadi janda di usia yang masih produktif. g. Perubahan Papan atau Tempat Tinggal Tempat tinggal menjadi sesuatu yang crusial jika status ekonomi seorang janda masuk dalam kategori menengah ke bawah. Artinya, kebanyakan janda akan memilih untuk menjual atau pindah dari huniannya ke rumah yang lebih kecil.

4. Tantangan Kehidupan Menjanda