tersebut tergantung pada penghayatan iman dan hidup setiap pribadi tersebut. Setiap pribadi memiliki hasrat untuk hidup bahagia, namun itu
semua kembali pada bagaimana masing-masing pribadi memaknai dan memandang segala peristiwa hidupnya agar menjadi lebih bermakna.
3. Karakteristik Individu yang Memiliki Kebermaknaan Hidup
Bastaman 2007 menjelaskan bahwa untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, perlu dipahami beberapa sifat khusus dari makna hidup
sebagai berikut.
a. Makna hidup itu sifatnya unik, pribadi-pribadi dan temporer, artinya
apa yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu juga berarti bagi orang lain. Mungkin pula apa yang dianggap penting dan
bermakna pada saat ini bagi seseorang, belum tentu sama bermaknanya bagi orang itu pada saat lain.
b. Makna hidup adalah spesifik dan nyata, dalam arti makna hidup
dapat ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan sehari-hari. c.
Mengingat keunikan dan kekhususannya itu, maka makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicari, dijaga,
dan ditemukan oleh diri sendiri. d.
Makna hidup adalah memberi pedoman dan arah terhadap kegiatan- kegiatan kita, sehingga makna hidup itu seakan-
akan “menantang” kita untuk memenuhinya. Dalam hal ini begitu makna hidup
ditemukan dan tujuan hidup ditentukan, kita seakan-akan terpanggil
untuk melaksanakan dan memenuhinya, serta kegiatan-kegiatan kita pun menjadi lebih terarah kepada pemenuhan itu.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebermaknaan Hidup
Bastaman 1997 menyebutkan beberapa faktor pengaruh kebermaknaan
hidup yang terdiri dari:
a. Faktor Eksternal
1 Sarana dan prasarana
Berbagai macam fasilitas yang ada yang lebih bersifat fisik yang nantinya dapat membantu dalam proses pelaksanaan pekerjaan
yang dapat menunjang kelancarannya. 2
Aturan dan norma Adanya aturan dan norma yang baku yang telah disepakati
bersama dapat memberikan ikatan secara hukum yang sah dan dapat memberikan arahan yang lebih jelas tentang perilaku
kehidupan. 3
Suasana dan kondisi lingkungan Keadaan lingkungan tempat individu tinggal yang nantinya juga
dapat memberikan dukungan pada pemenuhan makna kehidupan individu.
b. Faktor Internal.
Bastaman 2007:47 makna hidup tidak hanya diperoleh ketika mengalami suasana yang menyenangkan namun makna hidup itu
dapat ditemukan dalam penderitaan sekalipun, selama kita mampu
melihat makna dibalik penderitaan itu. Hal ini dapat dilihat dari ketiga nilai yaitu sebagai berikut :
1 Nilai-nilai kreatif C
reative values
Bekerja dan berkarya serta melaksanakan tugas dengan keterlibatan dan tanggung jawab penuh pada pekerjaan.
Sebenarnya pekerjaan hanyalah sarana yang dapat memberikan kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan makna
hidup. Makna hidup bukan terletak pada pekerjaan melainkan pada sikap dan cara kerja yang mencerminkan keterlibatan
pribadi pada pekerjaannya. 2
Nilai-nilai penghayatan
Experiential values
Meyakini dan menghayati akan kebenaran, kebajikan, keindahan, keadilan, keimanan, dan nilai-nilai lain yang
dianggap berharga. Dalam hal ini cinta kasih merupakan nilai yang sangat penting dalam mengembangkan hidup yang
bermakna. Mencintai seseorang berarti menerima sepenuhnya keadaan seseorang yang dicintai seperti apa adanya serta
sungguh-sungguh memahami kepribadiannya dengan penuh pengertian. Melalui jalan mengasihi dan dikasihi, seseorang
akan merasakan hidupnya sarat akan pengalaman bermakna. 3
Nilai-nilai bersikap
Attitudional values
Menerima dengan tabah dan mengambil sikap yang tetap terhadap penderitaan yang tak pernah dapat dihadiri lagi setelah
berbagai upaya dilakukan secara optimal tetapi tak berhasil mengatasinya. Mengingat peristiwa yang tragis tak dapat
dielakkan lagi, maka sikap menghadapinyalah yang perlu diubah. Dengan mengubah sikap diharapkan beban mental
akibat musibah menjadi berkurang. Penderitaan dapat
memberikan makna apabila penderita mampu mengatasinya dengan baik. Optimisme dalam menghadapi musibah ini tersirat
dalam ungkapan-ungkapan seperti makna dalam derita
meaning in suffering
dan hikmah dalam musibah
blessing in disguise
. Manusia secara hakiki mampu menemukan makna hidup melalui penghayatan agama. Bastaman 2007:45
mengatakan bahwa makna hidup terdapat dalam kehidupan itu sendiri.
5. Tantangan Mengembangkan Kebermaknaan Hidup