b.
Komponen Afektif Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya
evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
c.
Komponen Konatif Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang
berhubungan dengan obyek sikapnya. Dari batasan ini juga dapat dikemukakan bahwa persepsi mengandung
komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang
pada suatu obyek sikap merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan
dan berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya. Jadi, terdapat pengorganisasian
secara internal diantara ketiga komponen tersebut.
F. Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Anggi Andestri Natalia 2011 dengan judul
“Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Self Assessment System
” menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman orang pribadi yang bekerja di instansi pemerintahan PNS tentang self
assessment system berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Tidak adanya perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
berdasarkan jenis kelamin ini dikarenakan Wajib
Pajak Orang Pribadi yang bekerja di instansi pemerintah mempunyai tuntutan dan kebiasaan yang sama, Laki-laki dan perempuan memiliki
perbedaan secara kodrati yang tidak dapat ditukarkan satu sama lain. Tetapi masih ada faktor lain yang mempengaruhi pemahaman yang berasal
dari luar diri manusia, yaitu lingkungan kerja, dan pengaruh orang lain dalam kehidupan bersama. Proses belajar dan lingkungan sosial akan
merubah pola pikir masing-masing individu untuk saling menyesuaikan diri untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu pemahaman
yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan akan sama dikarenakan tuntutan dan kebiasaan yang sama.
Tidak adanya perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
berdasarkan tingkat pendidikan disebabkan karena dalam pendidikan formal dari jejaring SLTP dan SLTA pengetahuan
perpajakan tidak diberikan secara detail. Sedangkan pada perguruan tinggi pengetahuan perpajakan hanya diberikan pada jurusan-jurusan tertentu
saja, misalnya ekonomi.
G. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Persepsi Wajib Pajak
Orang Pribadi Terhadap Self Assessment System
Menurut Azwar 2007: 35 tingkat pendidikan seseorang memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap hal ini disebabkan pendidikan akan memberikan
dasar pengertian dan konsep moral diri individu. Sikap seorang wajib pajak juga dapat dibentuk dari dasar pengertian dan konsep moral individu yang
diperolehnya dalam lembaga pendidikan tertentu. Menurut TAP MPR RI
No.IV Tahun 1973 tentang Garis Besar Halan Negara GBHN mengatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam atau diluar sekolah dan berlangsung secara hidup selain itu ditanami nilai moral, pandangan hidup yang nantinya
dapat membentuk kepribadian maupun karakter individu Menurut Soerjono 1982, pendidikan memberikan nilai tertentu bagi
manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga berpikir ilmiah, dimana pendidikan sangat diperlukan bagi semua orang
sebab pendidikan akan mempersiapkan generasi muda dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan untuk memecahkan dan
memutuskan permasalahan yang bersangkutan selain itu pendidikan juga dapat meningkatkan pengetahuan teknis dan ketrampilan. Pendidikan mengandung
unsur-unsur penting yaitu : a.
Pendidikan merupakan proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial anak secara optimal.
b. Pendidikan selalu menggunakan nilai positif bagi masyarakat, dimana
pendidikan bertujuan mempengaruhi anak didik ke arah kebaikan. Menurut Soerjono 1982, pendidikan mempengaruhi cara berpikir, bereaksi
dan bersikap terhadap suatu pencapaian tujuan tertentu. Setiap orang memiliki perbedaan dalam berpikir sesuai dengan jenjang pendidikannya melalui
pendidikan juga seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan terbuka dalam menerima hal-hal baru.
Tingkatan yang terdapat dalam pendidikan yaitu : a.
Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis, monolistis, dan cenderung dogmatis.
b. Lulusan SMP, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah sedikit punya
inisiatif, kritis tetapi cenderung skeptif dan birokratif. c.
Lulusan SMU, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terbuka terhadap kritik, dimensi, kosmopolis, tidak fanatik, condong bersifat demokratif.
d. Lulusan Perguruan Tinggi, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah
kepribadian yang dinamis, kosmopolis, tidak fanatik, dan cenderung bersifat demokratis.
Ho: tidak ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self assessment system
berdasarkan tingkat pendidikan Ha: ada perbedaan persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap self
assessment system berdasarkan tingkat pendidikan
H. Hubungan antara golongan Pegawai Negeri Sipil dengan persepsi Wajib