2. 1. ASEANCharter Dalam ASEAN Economic Community 2015

Gambar II. 3. Mekanisme Pencapaian AEC 2015 Untuk itu, ada tiga kunci implementasi ASEAN Community tersebut sangat diperlukan untuk mewujudkan ASEAN Economic Community 2015. Mengingat ASEAN memiliki permasalahan yang cukup kompleks untuk mewujudkan ASEAN 2015 seperti : pertama, adanya ketimpangan pendapatan perkapita yang cukup besar antaranegara-negara ASEAN, sehingga diperlukan kerjasama ekonomi yang lebih intens untuk saling membantu dalam mewujudkan kemakmuran bersama. Kedua, sektor industri ASEAN yang bersifat subtitusi, seperti Malaysia dan Indonesia yang sama-sama menjadi negara penghasil CPO dunia. Untuk itu pembangunan ekonomi regional ASEAN diperlukan perencanaan yang matang untuk mempermudah mobilitas sumber daya, barang, dan jasa, agar tidak terjadi perebutan pasar. Ketiga, belum stabilnya kondisi politik dibeberapa negara ASEAN. Keempat, masih kurangnya law enforcement di beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia sendiri. Hal tersebut tentu akan menghambat jalannya aktifitas ekonomi dalam kawasan ASEAN. 37

II. 2. 1. ASEANCharter Dalam ASEAN Economic Community 2015

Setelah 42 tahun berdirinya ASEAN, bentuk kerjasama regional semakin diperkuat dan bertransformasi dengan ditandatanganinya piagam ASEAN oleh para pemimpin negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-13, 20 November 2007. Penandatanganan piagam ASEAN menjadi prasasti hasil evolusi dari kerjasama yang bersifat persaudaraan menjadi organisasi yang berdasarkan suatu kerangka yang lebih kohesif berlandaskan rule based framework. Dengan kejelasan visi tujuan, perbaikan struktur organisasi, pengambilan keputusan dan mekanisme 37 http:meikha.multiply.comjournalitem189Tiga_Kunci_Menuju_ASEAN_Economic_Community_2015 Universitas Sumatera Utara dispute settlement serta peningkatan peran dan mandat sekretariat ASEAN, diharapkan dapat lebih menjamin implementasi kesepakatan-kesepakatan ASEAN yang akan dicapai. Piagam ASEAN juga akan menjadikan negara-negara di kawasan ini lebih stabil, sejahtera dan memiliki pertanggungjawaban terhadap penduduk.Penyusunan ASEAN Charter menegaskan prinsip-prinsip yang tertuang dalam seluruh perjanjian deklarasi dan kesepakatan ASEAN, antara lain :  Tujuan dan prinsip ASEAN.  Hak dan kewajiban negara anggota ASEAN.  Struktur dan fungsi kelembagaan ASEAN.  Mekanisme dan proses pengambilan keputusan ASEAN.  Penyelesaian sengketa antara negara anggota ASEAN.  Hubungan Eksternal ASEAN dengan pihak luar. ASEAN Chartermerupakan crowning achievement yang akan memperkuat semangat kemitraan, solidaritas, dan kesatuan negara-negara anggotanya dalam mewujudkan komunitas ASEAN. ASEAN Charter ini menjadi landasan konstitusional pencapaian tujuan dan pelaksanaan prinsip-prinsip yang di anut bersama untuk pencapaian pembangunan kawasan ASEAN yang juga sebagai suatu rules based organization. Langkah untuk memperkuat kerangka kerja AEC kembali bergulir di 2006 antara lain dengan formulasi blue print atau cetak biru yang berisi target dan waktu penyampaian AEC dengan jelas. Mempertimbangkan keuntungan dan kepentingan ASEAN untuk menghadapi tantangan daya saing global, diputuskan untuk mempercepat pembentukan AEC dari 2020 menjadi 2015 12 th ASEAN Summit, Januari 2007. Keputusan ini juga menjadi political will para pemimpin ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN Charter Universitas Sumatera Utara atau piagam ASEAN yang terdiri dari cetak biru dan jadwal strategis pencapaian AEC di Singapura pada 20 November 2007 13 th ASEAN Summit, 20 November 2007. Dokumen tersebut berisi komitmen negara anggota atas keseriusan pencapaian AEC di mana evaluasi pencapaian AEC akan dilakukan melalui serangkaian indikator kinerja yang disepakati dan diumumkan ke masyarakat luas. Dengan adanya komitmen tersebut, Indonesia juga harus berupaya mencapainya guna menjaga kredibiltas nasional.Dalam konteks inilah piagam ASEAN memiliki arti strategis. Pada hakikatnya ASEAN Charter ini berfungsi sebagai konstitusi ASEAN, menegaskan legal personality ASEAN, sekaligus sebagai pondasi dari kesepakatan ketiga pilar tersebut. Piagam ASEAN ini penting karena akan meningkatkan kerjasama ASEAN secara fundamental. Piagam yang bertujuan melahirkan semacam konstitusi ASEAN itu akan menjadi titik tolak perumusan perjanjian regional dan sejumlah dokumen, termasuk konstitusi yang mengikat negara-negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan perjanjian. Untuk mewujudkan harapan dan keinginan bersama ASEAN, yakni hidup damai, aman, stabil, makmur dan sejahtera, Piagam ASEAN merumuskan secara detail tujuan dan prinsip ASEAN. Tujuan yang ingin dicapai sejalan dengan tujuan AEC, yaitu 1 Menciptakan ASEAN sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi dan 2 Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pembangunan di negara anggota melalui bantuan dan kerjasama yang saling menguntungkan. Dalam hal prinsip kerjasama, ASEAN tetap memegang teguh prinsip yang telah dianut selama ini, yang intinya menghormati kedaulatan negara lain, tidak melakukan intervensi kebijakan dalam negeri negara lain, serta melakukan Universitas Sumatera Utara konsultasi secara insentif atas berbagai permasalahan regional. 38 Gambar II. 4. AEC dalam piagam ASEAN. Gambar II. 4. AEC Dalam Piagam ASEAN Sejak tanggal 21 Oktober 2008 semua negara anggota telah meratifikasi piagam ini, sebagaimana tercantum pada tabel berikut. 39 Negara Anggota Tanggal Ratifikasi oleh Pemerintah Penyerahan Instrumen Ratifikasi Disetujui oleh Singapura 18 Desember 2007 7 Januari 2007 Perdana Menteri 38 Ibid, Syamsul Arifin, dkk, hal 13 39 http:id.wikipedia.orgwikiPiagam_ASEAN ASEAN CHARTER Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015 Jadual Strategis Cetak Biru Pasar Tunggal Kesatuan Basis Produksi Kawasan Ekonomi yang Berdaya Saing Pertumbuhan Ekonomi yang Merata Integrasi ke Perekonomian Global  Melalui aliran bebas di Barang Jasa Investasi TK Terampil Dan aliran modal yang lebih bebas  Kebijakan kompetisi  Perlindungan konsumen  Intellectual Property Right  Pengembangan Infrastruktur  Perpajakan  E-Commerce  Pengembangan UKM  Inisiatif Integrasi  Pendekatan Koheren Hubungan Ekonomi Eksternal  Partisipasi di Global Supply Networks  12 sektor prioritas  Pengembangan sektor makanan, pertanian kehutanan Kerangka Institusi Regional Sekretariat, Dispute, Settlement, HAM Pengembangan SDM Penelitian Political will dan Implementasi Universitas Sumatera Utara Brunei Darussalam 31 Januari 2008 15 Februari 2008 Sultan Malaysia 14 Februari 2008 20 Februari 2008 Menteri Luar Negeri Laos 14 Februari 2008 20 Februari 2008 Perdana Menteri Kamboja 25 Februari 2008 18 April 2008 Majelis Nasional Vietnam 14 Maret 2008 19 Maret 2008 Menteri Luar Negeri Myanmar 21 Juli 2008 21 Juli 2008 Menteri Luar Negeri Thailand 16 September 2008 14 November 2008 Parlemen Filipina 7 Oktober 2008 12 November 2008 Senat Indonesia 21 Oktober 2008 13 November 2008 DPR Transformasi mendasar yang dilakukan oleh piagam ASEAN telah memberi legal personality kepada ASEAN. Kini ASEAN sebagai organisasi kerjasama antarpemerintah memiliki identitas tersendiri terpisah dari identitas negara anggota ASEAN. Sebagai legal personality, ASEAN beraktifitas dan membuat perjanjian atas namanya dan dapat pula menuntut dan dituntut secara hukum. Sejalan dengan transformasi ini dilakukan pula penyempurnaan kelembagaan, sehingga ASEAN diharapkan dapat merespons lebih baik berbagai permasalahan regional dan global yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, ASEAN Charter yang telah disepakati pemberlakuannya secara resmi pada tanggal 15 Desember 2008 di Sekretariat ASEAN di Jakarta. Kerjasama regional dan integrasi ekonomi untuk membangun ASEAN Communitymerupakan misi yang telah dinyatakan dalam ASEAN Charter. Liberalisasi perekonomian dan perdagangan tetap menjadi dasar kuat seluruh perjanjian yang di atur dalam ASEAN Charter.

II. 2. 2. Blue Print ASEAN Economic Community 2015