2. 2. Blue Print ASEAN Economic Community 2015

Dengan demikian, ASEAN Charter yang telah disepakati pemberlakuannya secara resmi pada tanggal 15 Desember 2008 di Sekretariat ASEAN di Jakarta. Kerjasama regional dan integrasi ekonomi untuk membangun ASEAN Communitymerupakan misi yang telah dinyatakan dalam ASEAN Charter. Liberalisasi perekonomian dan perdagangan tetap menjadi dasar kuat seluruh perjanjian yang di atur dalam ASEAN Charter.

II. 2. 2. Blue Print ASEAN Economic Community 2015

Berkaitan dengan disepakatinya draft AEC Blueprint, ASEAN Economic Community Blueprint tersebut kemudian disahkan pada Rangkaian Pertemuan KTT ASEAN ke-13. AEC Blueprint bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, memungkinkan bebasnya lalu lintas barang, jasa, tenaga kerja, investasi dan aliran modal. Selain itu, juga akan diupayakan kesetaraan pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015. AEC Blueprint merupakan suatu master plan bagi ASEAN untuk membentuk komunitas ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dengan mengidentifikasi langkah-langkah integrasi ekonomi yang akan ditempuh melalui implementasi berbagai komitmen yang rinci, dengan sasaran dan jangka waktu yang jelas. Terkait dengan AEC Blueprint, ASEAN juga telah mengembangkan mekanisme scorecard untuk mencatat implementasi dan komitmen-komitmen negara anggota sebagaimana yang telah disepakati di dalam AEC Blueprint. Scorecard dimaksud akan memberikan gambaran komprehensif bagaimana kemajuan ASEAN untuk mengimplementasikan AEC pada tahun 2015. Dalam kaitan ini negara-negara ASEAN telah menyepakati bahwa AEC Scorecard yang diusulkan akan dilaporkan pada KTT ke-14 ASEAN, Universitas Sumatera Utara Desember 2008 di Thailand.Bersamaan dengan ditandatanganinya ASEAN Charter, para pemimpin ASEAN juga menandatangani cetak biru AEC 2015 yang merupakan grand design AEC yang berisi jadwal strategis, yakni tahapan pencapaian dari masing-masing pilar AEC. Target waktu pencapaian AEC terbagi dalam empat fase yaitu 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013, dan 2014-2015. Cetak biru ini menjadi arah bagi kawasan maupun negara anggota untuk mencapai AEC 2015. Masing-masing negara berkewajiban untuk melaksanakan komitmen dalam cetak biru untuk membetuk kredibilitas ASEAN. 40 Cetak Biru AEC akan memberikan arah bagi perwujudan ASEAN sebagai sebuah kawasan basis produksi dan pasar tunggal. Mengingat pentingnya perdagangan eksternal bagi ASEAN dan strategi pembangunan ekonomi di negara ASEAN yang outward looking, cetak biru AEC memuat empat kerangka kerja atau pilar AEC, yaitu : 41 1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. 2. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e-commerce. 3. ASEAN sebagai kawasan dengan perkembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CLMV yang termuat dalam initiative for ASEAN Integration. 40 Ibid, Syamsul Arifin, dkk, hal 15 41 Ibid, hal 16 Universitas Sumatera Utara 4. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan koheren dengan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global. Keempat pilar AEC saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Gambar II. 5, peta menuju kawasan yang berdaya saing. ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional harus memiliki daya saing ekonomi yang tinggi, baik sebagai kawasan dalam kerangka persaingan dengan kawasannegara lain, maupun antarindividu anggota. Untuk itu, kesenjangan pembangunan ekonomi antara negara anggota harus diperkecil, sehingga playing field antara negara anggota menjadi setara. Hal ini perlu dilakukan mengingat globalisasi dapat memperbesar kesenjangan pembangunan yang secara potensial dapat menciptakan kerenggangan dan memperlemah solidaritas ASEAN. Manfaat integrasi yang dirasakan oleh seluruh anggota akan menjamin integrasi ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai basis produksi internasional, maka pasar ASEAN yang terintegrasi secara penuh dengan pasar global menuntut pula koordinasi kebijakan eksternal antara negara anggota ASEAN. Mencapai Skala Memperkuat Ekonomis Integrasi Proses Mekanisme Kompetisi Global ASEAN Pasar Tunggal dan Basis Produksi Persaingan Bebas  Antarnegara Anggota  Dengan kawasan Lain Daya Saing Peluang Tantangan Universitas Sumatera Utara Liberalisasi Pasar Gambar II. 5. Peta Menuju Kawasan ASEAN yang berdaya saing Keterkaitan keempat pilar AEC tersebut membutuhkan koordinasi, konsistensi dan kesatuan arah elemen-elemen dari setiap pilar, dimulai dari perencanaan sampai dengan tahap implementasi. Untuk menjamin hal tersebut, maka keempat pilar perlu didukung oleh riset, capacity building dan efektivitas kelembagaan ASEAN, serta komitmen kuat tiap negara. Secara teknis pencapaian AEC 2015 menggunakan mekanisme dan inisiatif yang telah dibentuk oleh ASEAN selama ini yang diperkuat dengan penguatan institusi dalam kerjasama ASEAN. Masing-masing institusi dan inisiatif yang terlibat di lima elemen pasar tunggal dan kesatuan basis produksi. ASEAN sebagai suatu organisasi kawasan termasuk juga dalam hal pelaksanaan program-programnya dalam pelaksanaan mewujudkan cita-cita di pilar ekonomi yaitu terbentuknya AEC. Dari segi teknis operasional, pelaksanaan AEC Blue Print adalah kerja besar bagi ASEAN termasuk Indonesia. Tugas berat pemerintah Indonesia yang harus menangani dan mengkoordinasikan pelaksanaan AEC Blue Print. Kementerian atau pihak yang terkait harus mempublikasikannya kepada semua pihak yang tercakup dalam AEC Blue Print misalnya sektor perdagangan barang dan jasa, investasi, tenaga kerja, dan sebagainya. Belum lagi elemen-elemen yang tercakup di dalamnya seperti, kebijakan persaingan, hak kekayaan intelektual, perpajakan, usaha kecil menengah, pembangunan infrastruktur, permodalan, e-commerce dan sebagainya. Beban tersebut tercakup Membuka Pasar Domestik Negara Anggota Produk dan Faktor Produksi Universitas Sumatera Utara dalam jangka waktu pelaksanaannya pada AEC Blue Print yaitu, 2008-2009, 2010-2011, 2012-2013, dan 2014-2015.

II. 3. Declaration on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers.