aktifitasnya sebagai tenaga kerja yang terlindungi untuk membawa pencitraan yang baik bagi kepentingan nasionalnya, ASEAN, maupun secara global agar
setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia dapat menguntungkan bagi kepentingan bangsanya dengan mencari peluang positif dari kerjasama pada
tenaga kerja Indonesia di Malaysia dapat diterima serta diputuskan dalam suatu pertemuan yang mengacu pada perbaikan, kesejahteraan dan kedamaian bersama,
yang telah ditandatangani. Oleh karena itu, peran pemerintah Indonesia harus terus ditingkatkan dengan cara menjajaki dan mengikuti setiap perkembangan
para tenaga migran yang berada di Malaysia, jika terjadi suatu tindah yang merugikan TKI dengan segera dapat mengambil kebijakan dan solusi yang
mengarah pada perlindungan dan hak-haka para buruh migran tersebut. Selanjutnya dapat memutuskan serta membangun gagasan-gagasan yang
menguntungkan kedua negara demi kelangsungan hubungan bilateral kedua negara yang solid. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara tukar-menukar
informasi, membuat pertemuan khusus, atau bahkan dapat membentuk tim ahli khusus agar kerjasama yang dilakukan lebih cepat, tepat, dan terarah agar peluang
yang ingin diraih lebih cepat dan mudah ditangani.
I. 6. 6. Integrasi Ekonomi
Istilah integrasi dalam ranah ekonomi pertama kali digunakan dalam konteks organisasi dalam suatu industri sebagaimana dikemukakan oleh Machlup
Jovanovic, 2006.Integrasi digunakan untuk menggambarkan kombinasi atau penyatuan beberapa perusahaan dalam suatu industri baik secara vertikal maupun
horizontal.Kemudian, istilah integrasi ekonomi dalam konteks negara, yang menggambarkan penyatuan beberapa negara dalam satu kesatuan, diawali dengan
Universitas Sumatera Utara
kemunculan teori Custom Union CU oleh Viner.
23
Dalam integrasi ekonomi terdapat berbagai konsep penting lain yang berguna untuk memahami proses
integrasi tersebut, khususnya integrasi ekonomi regional. Berbagai pertanyaan dimunculkan sehubungan dengan integrasi ekonomi regional antara lain
bagaimana proses integrasi tersebut dijalankan dan sejauh mana kaitannya dengan proses integrasi yang lebih luas. Selain hal tersebut, sebagai konsep yang
kompleks, integrasi ekonomi juga tidak terbatas pada aspek ekonomi tetapi juga aspek politik.
Integrasi ekonomi telah menarik perhatian banyak terutama setelah Perang Dunia II dan menjadi semakin penting sejak 1999-an. Hal ini dengan
meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi bersamaan dengan meningkatnya jumlah negara yang menjadi bagian dari kesepakatan tersebut.
Meskipun beberapa kesepakatan integrasi tersebut terwujud antara lain karena pertimbangan politik, namun tidak dapat diduga bahwa kepentingan ekonomi
telah menjadi penggerak utama lahirnya berbagai kesepakatan integrasi ekonomi economic integration agreements-EIAs. Integrasi ekonomi dilakukan dalam
berbagai tingkatan, dari tingkat multilateral, regional, inter-regional, plurilateral maupun bilateral. Proses integrasi ekonomi dilandasi konsep dasar bahwa manfaat
ekonomi yang akan diperoleh dari proses tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya atau resiko yang mungkin dihadapi apabila tidak terlibat dalam
proses tersebut. Menyadari hal tersebut, banyak pengambil kebijakan mencoba untuk menempuh kebijakan liberalisasi perdagangan atau mencapai kesepakatan
integrasi ekonomi dengan negara lain. Kebijakan liberalisasi maupun kesepakatan
23
Syamsul Arifin, dkk, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2008, hal 25
Universitas Sumatera Utara
integrasi tersebut digunakan sebagai alat untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran. Didasari oleh keyakinan tersebut, sekaligus untuk memperkuat daya saing kawasan dalam menghadapi kompetisi global dan regional, negara-negara di
kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam forum ASEAN telah menyepakati untuk meningkatkan proses integrasi di antara mereka melalui pembentukan AEC
2015. Kepentingan dan pengaruh integrasi ekonomi terhadap peningkatan kemakmuran telah dipahami banyak pihak. Sejalan dengan proses globalisasi, isu
integrasi ekonomi telah menjadi elemen penting dan tidak terhindarkan dalam proses pengambil kebijakan baik pada tingkat nasional maupun internasional.
24
ASEAN menempatkan integrasi ekonomi pada prioritas pertama sebagai arah kebijakan baru menuju 2015.Dasar pijakannya yaitu, strategi pembangunan
ekonomi berupa peningkatan kerjasama khususnya di bidang ekonomi dengan mengutamakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan ketahan regional. Untuk
menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing, ASEAN sepakat maju bersama menuju integrasi ekonomi, mempersempit
kesenjangan tingkat perkembangan ekonomi di tiap negara anggota, menjamin pelaksanaan sistem perdagangan multilateral secara jujur dan terbuka, dan
meningkatkan daya saing produk ASEAN memasuki pasar bebas dunia. Kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi
juga harus diwujudkan melalui pemberlakuan liberalisasi perdagangan barang, jasa atau tenaga kerja, dan investasi.Pembangunan ekonomi yang seimbang
dilakukan dengan mengurangi tingkat kesenjangan sosial, ekonomi dan kemiskinan di tiap negara anggota. Untuk mewujudkan semua itu, ASEAN telah
24
Syamsul Arifin, dkk, hal 23
Universitas Sumatera Utara
melakukan serangkaian program kerjasama di berbagai bidang seperti pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, pengembangan teknologi
informasi, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan dan keamanan lingkungan, peningkatan keamanan pangan, dan peningkatan daya
saing hasil hutan dan pertanian serta tenaga kerja atau buruh migran.
I. 6. 7. Kepentingan Nasional