BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Desain ini digunakan untuk mendeskriptifkan tentang tingkah laku sosial anak prasekolah saat
menjalani rawat inap.
2. Populasi dan Sampel
2.1 Populasi
Informasi yang diperoleh dari catatan pasien baru masuk diruangan RB4 selama periode April 2009 sampai dengan Maret 2010, jumlah populasi anak
usia prasekolah 3-6 tahun yang pernah dirawat adalah 125 anak. Mengacu pada data tersebut maka diperkirakan jumlah anak usia prasekolah yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 125 anak.
2.2 Sampel penelitian
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan 20-25 dari jumlah populasi Arikunto, 2006. Tetapi karena
kemungkinan adanya keterbatasan jumlah sampel yang sesuai kriteria yang di
Universitas Sumatera Utara
tentukan, maka diambil jumlah sampel 25 dari jumlah populasi. Maka 25 dari 125 adalah 31,25. Dengan cara ini maka jumlah sampel yang di peroleh
adalah 31 anak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik convinience sampling, kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak yang dirawat di RB4, anak yang berusia 3-6
tahun, anak yang baru dirawat selama 24 jam dan orang tua anak bersedia anaknya menjadi responden.
3. Lokasi dan waktu penelitian
3.1 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, di ruang rawat inap anak RB4 infeksi dan noninfeksi. Rumah
Sakit Umum Haji Adam Malik dipilih sebagai lokasi penelitian karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe A rujukan wilayah Sumatera bagian utara
yang merupakan rumah sakit pendidikan.
3.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni sampai bulan Juli 2010.
Universitas Sumatera Utara
4. Pertimbangan etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat surat rekomendasi dari Fakultas keperawatan, selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan izin
ke rumah sakit umum Haji Adam Malik Medan melalui badan pendidikan dan latihan diklat serta penelitian dan pengembangan litbang, kemudian ke ruangan
yang dituju. Setelah mendapat izin dari kepala ruangan baru boleh langsung ke responden. Peneliti mulai mengumpulkan data dengan memberikan lembar
persetujuan informed consent kepada responden yang akan diteliti. Sebelum responden dan orang tua responden mengisi dan menandatangani lembar
persetujuan, peneliti menjelaskan maksud, tujuan, manfaat dan efek serta prosedur penelitian. Bila orang tua responden tidak bersedia menandatangani lembar
persetujuan dapat dinyatakan secara lisan. Responden dan orangtua responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitan ini, atau menarik kesediaannya
pada proses pengumpulan data. Tidak ada efek yang merugikan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan selama responden dirawat di rumah sakit.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tatapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode
pada masing-masing lembar pengumpulan data. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan
sebagai hasil penelitian. Selama pengambilan data, penelitian tidak menimbulkan sakit secara fisik dan tekanan psikologi pada responden yang akan diteliti dan
tidak ada efek yang merugikan bagi tindakan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
5. Instrumen penelitian
Instrument penelitian berupa lembar observasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Dimana hanya untuk melihat tingkah laku sosial
anak prasekolah saat dirawat inap di rumah sakit. Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa lembar instrument penelitian yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua
bagian: yang pertama tentang karakteristik responden anak yang berisi umur, jenis kelamin, agama, lama perawatan yang sudah dilewati di rumah sakit saat ini,
pengalaman rawat inap sebelumnya, dan diagnosa penyakit sekarang. Data kedua berisi pernyataan tentang tingkah laku sosial anak prasekolah saat dirawat dengan
menggunakan lembar check list. Ada 7 item yang diobservasi dari tiga fase yaitu fase protes yang terdiri dari:
1. Anak sering menangis, 2. Berteriak memanggil orang tua, 3. Menolak perhatian orang lain, 4. Menyerang orang asing secara verbal misal; pergi, memaki
mengeluarkan kata-kata kotor, 5. Menyerang orang asing secara fisik misal; menendang, menggigit, memukul, mencubit, 6. Mencoba menahan orang tuanya
secara fisik agar tetap tinggal, 7. Melempar benda yang ada disekitarnya. Fase putus asa antara lain: 1. Rewel merengek, 2. Tidak mau bermain, 3.
Tidak mau makan, 4. Menarik diri dari orang lain dan tidak mau bicara, 5. Sering mengisap ibu jari, 6. Menggunakan menghisap dot, 7. sering mengompol.
Universitas Sumatera Utara
Fase pelepasan, terdiri dari: 1. Mau bicara dengan orang disekitarnya, 2. Bermain dengan orang lain atau teman sebaya, 3. Merasa pasrah, 4. Ragu-ragu
dalam melakukan tindakan, 5. Malu, 6. Merasa bersalah, 7. Mau berbicara dengan perawat.
Pernyataan tingkah laku sosial anak prasekolah menggunakan skala guttman, dimana memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban pernyataan ya dan tidak.
Untuk skor ya nilainya 1 dan apabila tidak nilainya 0. Hasil penelitian dibagi berdasarkan 3 fase yang diamati, masing-masing mempunyai kriteria tersendiri,
skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dimana nilai ukur dengan menggunakan rumus statistik menurut sudjana 2002 :
Panjang kelas =
Berdasarkan rumus statistik diatas maka fase protes, fase putus asa dan fase pelepasan dimasukkan kedalam 2 kelas yaitu anak yang mengalami dan anak yang
tidak mengalami, dengan rentang kelas 7, banyak kelas 2 dan panjang kelas 4 maka diperoleh interval pada fase pelepasan 0-3 anak tidak mengalami fase
pelepasan dan 4-7 anak mengalami fase pelepasan, pada fase putus asa 0-3 anak tidak mengalami fase putus asa dan 4-7 anak mengalami fase putua asa, pada fase
pelepasan 0-3 anak tidak mengalami pelepasan dan 4-7 anak mengalami fase pelepasan.
Universitas Sumatera Utara
6. Validitas Instrumen Penelitian