73 | G.V. Plekhanov
73 | G.V. Plekhanov
Dalam mempertahankan bahwa tidak mungkin ada kaidah obyektif bagi keindahan, Lunacharsky melakukan dosa yang dilakukan pula oleh begitu banyak ideolog burjuis, hingga dan meliputi pula kaum kubis: yaitu, dosa subyektivisme ekstrem. Bagaimana seorang yang menamakan dirinya seorang Marxis dapat melakukan kesalahan ini, benar-benar tidak kumengerti.
Tetapi, harus ditambahkan di sini, bahwa di sini aku memperguna-kan istilah indah dalam arti luas, bahkan mungkin yang terlalu luas: menggambarkan seorang tua berjenggot dengan indah tidak berarti menggambarkan seorang tua yang indah. Tetapi, di dalam dunianya yang luas itu, kaedah yang kumaksudkan—yaitu kesesuaian bentuk pada ide— dapat dikenakan dengan kesahihan sama. Lunacharsky berpendapat (jika aku memahaminya dengan tepat) bahwa bentuk mungkin sekali sesuai pada suatu ide palsu. Tetapi aku tidak setuju dengan ini. Ingat saja lakon Le repas du lion karya de Curel. Kisah itu sebagaimana kita ketahui didasarkan pada ide palsu, bahwa majikan berada dalam hubungan yang sama dengan kaum buruhnya seperti hubungan seekor singa dengan kawanan srigala yang makan dari sisa-sisa yang jatuh dari meja raja hutan itu. Persoalannya ialah, dapatkah de Curel dengan jujur mengungkapkan ide salah itu di dalam lakonnya? Tidak. Gagasan itu salah karena ia bertentangan dengan hubungan sesungguhnya antara majikan dengan kaum buruhnya. Untuk menyajikannya dalam sebuah karya artistik berarti memutar-balikkan kenyataan. Dan jika sebuah karya artistik memutar-balikkan kenyataan, maka ia tidak berhasil sebagaiu sebuah karya seni. Itulah sebabnya Le repas du lion berada jauh di bawah bakat de Curel.
The Gates of the Kingdom berada jauh di bawah bakat Hamsun dikarenakan sebab yang sama pula.
Kedua, Lunacharsky telah menuduhkan padaku obyektivisme yang berlebihan. Tampaknya ia setuju, bahwa pohon apel harus berbuahkan apel dan pohon pir harus membuahkan buah pir. Namun, ia menyatakan, bahwa di antara para seniman yang berpihak pada pendirian burjuasi terdapat orang-orang yang ragu-ragu, yang adalah menjadi tugas kita untuk meyakinkan mereka agar melepaskan diri dari dan bukannya
Seni dan Kehidupan Sosial | 74
membiarkan diri mereka dalam kegiatan elemental dari pengaruh- pengaruh burjuasi.
Harus kuakui, bahwa bagiku tuduhan ini lebih tidak dapat difahami daripada tuduhan yang pertama. Dalam ceramahku telah kukatakan— dan aku berharap telah membuktikan—bahwa seni modern sedang membusuk. 85
Aku telah mengatakan, bahwa sebab dari gejala ini—terhadap mana setiap orang yang secara tulus menyintai seni tidak dapat bersikap tak- peduli—ialah, bahwa bagian terbesar seniman masa-kini kita berpihak pada pendirian burjuasi dan tidak sangat dirpengaruhi oleh gagasan- gagasan emansipasi besar jaman kita. Bagaimana pernyataan ini dapat mempengaruhi kaum yang ragu-ragu? Jika ia meyakinkan, maka ia seharusnya mendorong kaum ragu-ragu itu untuk menerima pendirian proletariat. Dan ini yang paling-paling dapat dituntut dari sebuah ceramah yang tujuannya adalah untuk memeriksa masalah seni, dan bukan untuk menguraikan atau membela azas-azas sosialisme.
Yang terakhir, namun belum semuanya, Lunacharsky dengan mempertahankan bahwa tidaklah mungkin dibuktikan, bahwa seni burjuis sedang membusuk (meruntuh), beranggapan bahwa aku akan lebih bijaksana jika menyejajar-jajarkan pada ideal-ideal burjuasi itu, sebuah sistem keserasian—ini adalah ucapannya, jika aku tidak salah ingat—dari konsep-konsep yang saling berlawanan. Dan ia menjamin pada para pendengar bahwa sistem seperti itu pada waktunya akan dikerjakan. Keberatan Lunacharsky itu sepenuhnya melampaui pengertianku. Jika sistem itu masih harus dikerjakan, maka jelaslah, ia belum dikerjakan. Dan jika ia belum dikerjakan, bagaimanakah aku dapat menyejajar-jajarkannya pada pandangan-pandangan burjuis. Dan apakah dan bagaimanakah gerangan sistem keserasian konsep-konsep itu? Sosialisme-ilmu modern tak-terbantahkan lagi merupakan sebuah sistem yang sepenuhnya serasi. Dan ia mempunyai kelebihan karena sudah (ber- )ada. Tetapi, sebagaimana sudah kukatakan, akan sangat aneh jika, dengan adanya ketentuan untuk memberikan ceramah mengenai masalah Seni dan Kehidupan Sosial, aku memulai dengan menguraikan doktrin-doktrin sosialisme-ilmu modern—teori mengenai nilai-lebih, misalnya. Segala