35 | G.V. Plekhanov

35 | G.V. Plekhanov

kebingungan tanpa-harapan yang menimbulkan kecenderungan- kecenderungan dekaden dan mistik pada para pengarang yang sebelumnya tergolong pada mashab realisme (naturalistik). Kesimpulan ini akan diteliti secara terperinci dalam bab berikutnya. Kini tiba waktunya untuk mengakhiri bab ini. Hanya, sebelum mengakhiri bab ini aku ingin mengatakan sepatah dua patah kata lagi tentang Pushkin.

Tatkala penyairnya mencaci-maki kaum jelata, kita mendengar banyak kemarahan pada kata-katanya, tetapi bukan kedangkalan, apapun yang

telah dikatakan oleh Pisarev mengenai hal itu. 43 Penyair Pushkin mendakwa khalayak bangsawan —justru khalayak bangsawan dan bukan yang sesungguhnya, yang pada saat itu sama-sekali berada di luar jangkauan kesusastraan Rusia— bahwa kaum bangsawan itu telah meletakkan nilai yang lebih tinggi pada periuk nasi ketimbang pada Apollo Belvedere.

Ini hanya bisa berarti, bahwa semangat praktis mereka yang sempit tidak dapat dibiarkan begitu saja oleh Pushkin. Selebihnya dari itu, tidak ada persoalan. Penolakannya yang teguh untuk memberi bimbingan pada khalayak ramai hanya membuktikan, bahwa ia berpendirian bahwa mereka itu sama-sekali tidak mungkin diselamatkan. Tetapi dalam pendirian ini tidak terdapat sedikitpun tanda sikap reaksioner. Di situlah letaknya mengapa Pushkin jauh lebih unggul daripada golongan penganut seni untuk seni seperti Gautier. Kelebihan ini juga bersyarat. Pushkin tidak memperolok-olok kaum Saint Simon. Namun, mungkin sekali ia

tidak pernah mendengar tentang mereka itu. 44 Pushkin adalah seseorang yang berjiwa jujur dan murah-hati. Tetapi jiwa jujur dan murahati ini telah menyerap prasangka-prasangka klas tertentu dari masa kanak- kanaknya. Penghapusan penghisapan satu klas oleh klas lain mungkin tampak baginya sebagai sebuah utopia yang tidak mungkin dilaksa- nakan, dan bahkan menertawakan. Seandainya ia mendengar tentang rencana-rencana praktis untuk penghapusan itu, dan terutama, sedandainya rencana-rencana itu telah menimbulkan kegoncangan yang sedemikian hebatnya di Rusia seperti yang terjadi dengan rencana- rencana kaum Saint Simon di Perancis, maka ia tentu telah melakukan peperangan terhadap rencana-rencana itu dengan artikel-artikel polemis yang keras dan sajak-sajak sarkastik yang tajam. Beberapa dari ucapan-

Seni dan Kehidupan Sosial | 36

ucapannya (dalam artikel Pikiran-pikiran di Perjalanan) mengenai kedudukan yang lebih baik dari petani hamba Rusia dibandingkan dengan kaum buruh Eropa Barat, dapat membawa orang untuk berpikir, bahwa dalam hal ini Pushkin, yang adalah seorang yang penuh kebijakan, tentunya akan bertambah sama tidak-masuk-akalnya seperti Gautier, yang jauh lebih tidak bijaksana itu. Pushkin diselamatkan dari kelemahan ini karena keterbelakangan ekonomi Rusia.

Ini merupakan sebuah cerita kuno yang senantiasa baru. Jika suatu klas hidup dari penghisapan terhadap klas lain yang berada di bawahnya dalam skala ekonomi, dan jika ia telah mencapai kekuasaan penuh dalam masyarakat, maka sejak itu gerakan maju-nya adalah suatu gerakan kemerosotan. Di situlah letak penjelasan atas kenyataan, yang sepintas- kilas tampak tidak dapat dimengerti dan bahkan tidak masuk akal, bahwa ideologi klas-klas berkuasa di negeri-negeri yang terbelakang ekonominya seringkali lebih unggul ketimbang ideologi-ideologi klas- klas berkuasa di negeri-negeri yang telah maju.

Juga Rusia kini telah mencapai taraf perkembangan ekonomi di mana para penganut teori seni untuk seni menjadi pembela-pembela utama dari susunan masyarakat yang berdasarkan penghispan suatu klas oleh klas lain. Juga di negeri kita, karenanya, banyak omong-kosong sosial- reaksioner kini diucapkan untuk menyokong otonomi mutlak bagi seni. Tetapi ini belumlah situasinya di zaman Pushkin. Dan itu merupakan kemujuran yang luar biasa besarnya baginya.

iii

Sudah kukatakan, bahwa tidak ada yang dinamakan karya seni yang sepenuhnya bebas dari cita-cita. Dan telah kutambahkan bahwa tidak setiap gagasan dapat mengabdi sebagai landasan suatu karya seni. Seorang seniman hanya dapat sungguh-sungguh diilhami oleh yang mampu melancarkan pergaulan di antara manusia. Kemungkinan batas- batas pergaulan seperti itu tidak ditentukan oleh seniman, melainkan oleh tingkat kebudayaan yang dicapai oleh keseluruhan masyarakat ke dalam mana ia termasuk. Tetapi di dalam suatu masyarakat yang terbagi dalam klas-klas, mereka juga ditentukan oleh saling-hubungan klas- klas dan, lebih dari itu, oleh tahap perkembangan di mana masing-