25
dalam kamus adalah terbentang dan terhampar, akan tetapi dalam penerjemahan kata
mamdūdin menggunakan makna konteks yaitu terbentang luas. Unsur yang
mempengaruhi perbedaan makna kata mamdūdin dengan makna konteks adalah
kata ẓillim yang diartikan naungan. Oleh karena itu penerjemah menyesuaikan
dan mencari makna kata yang sepadan sehingga dapat mencapai hasil penerjemahan yang utuh, berterima dan akurat.
2.3. Defenisi Mu
ḍᾱ’af
Al-Kailani mengatakan tanpa tahun:
ﺊﺠﻴﺳ ﺎﺣﻼﻄﺻﺍﻭ ﺊﺸﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻰﻨﻌﻤﺑ ﺔﻔﻋﺎﻀﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻝﻮﻌﻔﻣ ﻢﺳﺍ ﺔﻐﻟ ﻒﻋﺎﻀﻤﻟﺍ ﻝﺎﻘﻳﻭ
ﻢﺻﻷﺍ ﻪﻟ ﻡﺎﻏﺩﻹﺍ ﺔﻄﺳﺍﻮﺑ ﻪﻴﻓ ﺓﺪﺸﻟﺍ ﻖﻴﻘﺤﺘﻟ
. ﻰﻧﻼﻴﻜﻟﺍ
: ﺔﻨﺳ ﻼﺑ
: 14
.
almu ḍȃ’afu lughatun ismun maf’ūlun minalmuḍā’afati bima’na-zziyȃdati
‘alassyai wa i ṣṭilȃḥȃn sayajiu wa yuqȃlu lahul -aṣammu litakhqīqi-ssyiddati fīhi
biwasi ṭatil-idghᾱm. Mudha’af menurut bahasa merupakan isim maf’ul dari kata
mudh ā’afatun yang bermakna menambah sesuatu. Mudha’af menurut istilah
adalah al-ashamm keras sebab bertasdid karena lantaran idgam. al-kailani: tanpa tahun: 14.
Ahmad tanpa tahun: 21 mengatakan mu ḍᾱ’af adalah kata yang a’in
fi’ilnya dan lam fi’ilnya dari satu jenis seperti:
ﻔ ﱠﺭ
farra ꞌlariꞌ dan
ﱠﺪﺭ
radda ꞌmengembalikanꞌ. Sedangkan menurut Mufid 2014: 38 muḍᾱ’af adalah
kata kerja yang dua komponen huruf pembentukannya berupa huruf yang sama, contoh kata kerja tiga huruf:
ﱠﺪﻤ
madda ꞌmembentangkan,
ﱠﺭﻤ
marra ꞌberlaluꞌ dan
26
contoh kata kerja empat huruf:
ﻝﺰﻟﺰ
zalzala ꞌmenggoncangkanꞌ dan
ﻜﻔﻜ ڧ
kafkafa ꞌmenyapuꞌ . Apabila kata kerja yang bagian komponen huruf
pembentukannya berupa huruf hamzah dan huruf ganda disebut mahmuz mu ḍᾱ’af,
contoh kata kerja tiga huruf:
ﺏﺃ ﱠ
abba ꞌrinduꞌ, empat huruf:
ﻄ ﺃ
ﻄ ﺃ
ṭa`ṭa`a ꞌmenundukkanꞌ.
Anwar mengatakan mu ḍᾱ’af terbagi dua:
1. Dari śulaśī mujarad dan śulaśī mazid, yaitu kata yang ‘ain fi’il dan lam
fi’ilnya sejenis atau sama, seperti :
ﺪﻋﺃ
a’adda menyediakan
ﺩﺭ
radda mengembalikan. Lafazh
ﱠﺪﺮ
radda asalnya
ﺩﺩﺭ
radada yaitu‘ain fi’ilnya terdiri dari huruf dal pertama dan diidgamkan pada huruf dal kedua, maka
jadilah lafadz
ﺩﺭ
radda mengembalikan munawir, 2002: 485. lafadz
ﺪﻋﺃ
a’adda asalnya
ﺪﻋﺃ ﺩ
a’dada dipindahkan harkat huruf dal pertama kepada huruf ‘ain lalu diidganmkan pada huruf dal kedua, maka jadilah la
fadz
ﺪﻋﺃ
a’adda menyediakan Munawir, 2002: 903 2.
Muḍᾱ’af dari ruba’i, ialah lafadz yang keadaan fa‘ fi’il dan lam fi’ilnya yang pertama dari huruf sejenis, perlu diketahui, bahwa lafaz ruba’i itu
mempunyai dua lam fi’il, seperti contoh
ﻞﺰﻠﺯ
zalzala menggoncangkan demikian pula ’ain fi’il dan lam fi’il kedua dari huruf sejenis seperti
ﻷﻷ
la ’la’a bersinar dan
ﺄﻂﺄﻂ
ṭa’ṭa’a menundukkan. Anwar: 2014: 55.
Anwar 2014 selanjutnya mengatakan mudho’af idgham, yaitu: mensukunkan huruf yang pertama pada huruf yang kedua seperti
ﱠﺮﻤ
marra
27
berlalu asalnya ﺭﺮﻤ marara dan ﱠﺪﺮ radda mengembalikan asalnya
ﺪﺪﺮ
radada
.
2.4. Surat Al-W