BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau subyek yang mempunyai ”variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, 2005. Terdapat lima jenis variabel, yaitu: variabel independen pengaruh, bebas, stimulus, prediktor,
variabel dependen dipengaruhi, terikat, output, kriteria, konsekuen, variabel moderator, variabel intervening antara, dan variabel kontrol Sugiyono, 2005.
3.1.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen terikat dan empat variabel independen bebas. Variabel dependen yang digunakan yaitu Kemiskinan
KM. Sementara empat variabel independen yang digunakan antara lain: Pertumbuhan ekonomi GRW, Jumlah penduduk JP, Pendidikan AMH, dan
Desentralisasi fiskal DF
3.1.2 Definisi Operasional
1. Kemiskinan KM
Kemiskinan dalam penelitian ini diukur dengan besarnya jumlah penduduk miskin absolut menurut kriteria Badan Pusat Statistik BPS di masing-masing
kabupatenkota Jawa Tengah selama periode tahun 2004-2008. Menurut BPS Jumlah penduduk miskin adalah jumlah keseluruhan populasi dengan
pengeluaran per kapita berada di bawah ambang batas tertentu yang dinyatakan sebagai garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah
pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh
seorang individu untuk hidup secara layak BPS, 2007. Kebutuhan minimum makanan menggunakan patokan 2.100 kalorihari, kebutuhan non makanan
meliputi perumahan, sandang, aneka barang dan jasa. Satuan dari variabel kemiskinan adalah dalam ribu jiwa.
2. Pertumbuhan ekonomi GRW Indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi
adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB riil dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut BPS, 2006: Pertumbuhan ekonomi =
Dimana: PDRB
t
: PDRB tahun t PDRB
t-1
: PDRB tahun sebelumnya
Produk Domestik Regional Bruto PDRB menunjukkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau secara
umum PDRB memberikan gambaran kinerja ekonomi makro suatu wilayah dari waktu ke waktu. Nilai PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PDRB 35 kabupatenkota Jawa Tengah atas dasar harga konstaan 2000 selama tahun 2004-2008. Satuan dari variabel pertumbuhan ekonomi ini adalah
persen. 3. Jumlah penduduk JP
Jumlah penduduk dalam penelitian ini adalah banyaknya penduduk di 35 kabupatenkota Jawa Tengah selama tahun 2004-2008. Satuan variabel jumlah
penduduk ini adalah ribu jiwa. 4. Pendidikan AMH
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wongdesemiyati 2010, sebagai indikator pendidikan digunakan Angka Melek Huruf AMH. Angka
Melek Huruf AMH adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya di 35
kabupatenkota Jawa Tengah BPS, 2007. Adapun satuan dari variabel pendidikan ini adalah persen.
5. Desentralisasi fiskal DF Dalam penelitian ini desentralisasi fiskal diproksi dengan nilai rasio antara
Pendapatan Asli Daerah PAD ditambah dana bagi hasil pajak dan bukan