Hubungan Antara Desentralisasi Fiskal Terhadap Kemiskinan
Sumatera, terutama di pedesaan dengan pertanian sebagai sumber utama pendapatan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap
penurunan jumlah penduduk miskin walaupun dengan magnitude yang relatif kecil, seperti inflasi, populasi penduduk, share sektor pertanian,
dan sektor industri. Namun variabel yang signifikan dan relative besar pengaruhnya terhadap penurunan jumlah penduduk miskin adalah sector
pendidikan. 2. Agrawal 2008, dalam jurnal yang berjudul “Enonomic Growth and
Poverty Reduction: Evidence from Kazakhtan” , melakukan penelitiannya
untuk menguji hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode panel data untuk setiap
propinsi di Kazakhtan selama periode 2000-2002 dengan fixed effect model FEM. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketika
terjadi pertumbuhan ekonomi, yangdiikuti dengan peningkatan jumlah tenaga kerja dan tingginya tingkat upah riil, berpengaruh secara signifikan
terhadap pengurangan kemiskinan. Ketimpangan yang menurun tajam selama periode pertumbuhan tinggi 1998-2003 juga memiliki pengaruh
terhadap pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang negatf dengan kemiskinan, sedangkan ketimpangan
memiliki hubungan yang positif dengan kemiskinan. Ketika kemiskinan di Kazakhstan menurun sejalan dengan tingkat pertumbuhan GDP per
kapita yang meningkat, hal ini juga diikuti dengan penurunan ketimpangan. Model yang digunakan:
∆poverty = growth + equality + unemployment + wages Poverty
: kemiskinan Growth
: pertumbuhan ekonomi Equality
: ketimpangan distribusi pendapatan Unemployment : pengangguran
Wages : tingkat upah
3. Penelitian yang dilakukan oleh Usman, dkk 2004 dengan judul
“ Analisis Determinan Kemiskinan Sebelum dan Sesudah Desentralisasi Fiskal” . Dengan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya
kemiskinan maka akan mempermudah pembuat kebijakan dalam menentukan kebijakan apa yang sesuai untuk penanggulangan
kemiskinan. Secara umum, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan faktor determinan kemiskinan sebelum dan
sesudah diterapkannya desentralisasi fiskal. Analisis tentang variabel- variabel determinan kemiskinan ini dilakukan dengan menggunakan
Model Regresi Logit Model Logit. Model Logit adalah model regresi dimana variable bebasnya bersifat kualitatif, misalnya untuk variable
biner dua kategori seperti miskin dan tidak miskin, miskin diberi nilai 1 sedangkan tidak miskin 0. Hasil analisis menunjukkan pada faktor