Produk Domestik Regional Bruto PDRB menunjukkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau secara
umum PDRB memberikan gambaran kinerja ekonomi makro suatu wilayah dari waktu ke waktu. Nilai PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah
PDRB 35 kabupatenkota Jawa Tengah atas dasar harga konstaan 2000 selama tahun 2004-2008. Satuan dari variabel pertumbuhan ekonomi ini adalah
persen. 3. Jumlah penduduk JP
Jumlah penduduk dalam penelitian ini adalah banyaknya penduduk di 35 kabupatenkota Jawa Tengah selama tahun 2004-2008. Satuan variabel jumlah
penduduk ini adalah ribu jiwa. 4. Pendidikan AMH
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wongdesemiyati 2010, sebagai indikator pendidikan digunakan Angka Melek Huruf AMH. Angka
Melek Huruf AMH adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya di 35
kabupatenkota Jawa Tengah BPS, 2007. Adapun satuan dari variabel pendidikan ini adalah persen.
5. Desentralisasi fiskal DF Dalam penelitian ini desentralisasi fiskal diproksi dengan nilai rasio antara
Pendapatan Asli Daerah PAD ditambah dana bagi hasil pajak dan bukan
pajak dengan realisasi pengeluaran total pemerintah kabupatenkota di Jawa Tengah selama tahun 2004-2008. Atau dengan formula sebagai berikut:
Desentralisasi fiskal = Perhitungan tersebut mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hadi
Sasana 2009. 6. Dummy Wilayah
Dalam estimasi model panel data ini menggunakan variabel dummy, yaitu dummy wilayah yang meliputi kabupatenkota di Jawa Tengah dengan
wilayah acuan benchmark kab. Brebes karena selama periode penelitian Kab. Brebes memiliki jumlah penduduk miskin terbesar. Penggunaan dummy
wilayah dalam penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan yang terjadi antar wilayah KabupatenKota dalam lima tahun periode penelitian. Dalam
penelitian ini digunakan tiga puluh empat dummy wilayah yaitu dummy kab. Cilacap, dummy Kab. Banyumas, Dummy Kab. Purbalingga, dummy Kab.
Banjarnegara, dummy kab. Kebumen, dummy kab. Purworejo, dummy Kab. Wonosobo, dummy Kab. Magelang, dummy Kab. Boyolali, dummy Kab.
Klaten, dummy kab. Sukoharjo, kab. Wonogiri, kab. Karanganyar, kab. Sragen, kab. Grobogan, kab. Blora, kab. Rembang, kab. Pati, kab. Kudus, kab.
Jepara, kab. Demak, kab. Semarang, kab. Temanggung, kab. Kendal, kab. Batang, kab. Pekalongan, kab. Pemalang, kab. Tegal, kota Magelang, kota
Surakarta, kota Salatiga, kota Semarang, kota Pekalongan, kota Tegal.
3.2 Jenis dan Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh
instansi tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber
antara lain: 1. Kemiskinan
Diperoleh dari data Jawa Tengah Dalam Angka tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik BPS.
2. PDRB Diperoleh dari data PDRB Jawa Tengah tahun 2004, 2005, 2006, 2007,
2008 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik BPS. 3. Angka Melek Huruf
Diperoleh dari data Jawa Tengah Dalam Angka tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik BPS.
4. Jumlah Penduduk Diperoleh dari data Jawa Tengah Dalam Angka tahun 2005, 2006, 2007,
2008, 2009 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik BPS. 5. Desentralisasi fiskal
Diperoleh dari data Statistik Keuangan Jawa Tengah tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 yang diterbitkan oleh badan Pusat Statistik BPS.
Penelitian ini menggunakan data panel pooling data atau data longituginal. Data panel adalah sekelompok data individual yang diteliti selama rentang waktu
tertentu. Menurut Gujarati 2003 keuntungan menggunakan data panel yaitu:
a. Mengingat penggunaan data panel juga meliputi data cross section dalam rentang waktu tertentu, maka data panel akan memperhitungkan secara
eksplisit heterogenitas tersebut b. Dengan pengkombinasian, data akan memberikan informasi yang lebih
baik, tingkat kolinearitas yang lebih kecil antar variabel dan lebih efisien. c. Penggunaan data panel mampu meminimalisasi bias yang dihasilkan jika
kita meregresikan data individu ke dalam agregasi yang luas. Dalam data panel, hilangnya suatu variabel akan tetap menggambarkan
perubahan lainnya akibat penggunaan data time series. Selain itu, penggunaan data yang tidak lengkap unbalanced data tidak akan mengurangi ketajaman estimasi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan informasi
melalui pendalaman literature-literatur yang berkaitan dengan objek studi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menelusuri dan mendokumentasikan data-data dan
informasi yang berkaitan dengan obyek studi.
3.4 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalm penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Sedangkan analisis kuantifitatif digunakan untuk menganalisis informasi
kuantitatif data yang dapat diukur, diuji dan diinformasikan dalam bentuk persamaan, tabel dan sebagainya Marzuki, 2005. Tahapan
analisis kuantitatif terdiri dari: estimasi model regresi dengan menggunakan data panel, regresi
persamaan linier berganda dengan menggunakan metode FEM, uji asumsi klasik dan uji statistik.
3.4.1 Estimasi model regresi
Model yang menjadi dasar dari penelitian ini merajuk pada model yang pernah digunakan dalam penelitian Meghan Skira 2006, Hermanto Siregar dan Dwi
Wahyuniarti 2008, dan Wongdesmiwati 2010. Model dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
KM= f GRW, JP, AMH, DF ……………………………………………………..3.1
Dimana, KM
: kemiskinan jumlah penduduk miskin GRW : pertumbuhan ekonomi