Koefisien Determinasi R Pengujian Statistik Analisis Regresi

Ke terangan: signifikan pada α=5 Sumber: Lampiran B Dari hasil regresi pada tabel 4.9 diperoleh nilai R 2 sebesar 0,982092. Hal tersebut berarti 98 persen variasi jumlah penduduk miskin, dapat dijelskan oleh variasi 38 variabel independennya secara bersama-sama, yaitu pertumbuhan ekonomi GRW, jumlah penduduk JP, pendidikan AMH, desentralisasi fiskal DF, dan 34 variable dummy. Sedangkan sisanya 2 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.3.2 Pengujian Koefisien Regresi secara Serentak uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen secara statistik. Dari uji F dapat diketahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.9 Diperoleh nilai probabilitas F- statistic adalah 0,000000, jika dibandingkan dengan nilai alpha α= 5, aka dapat disimpulkan bahwa secara statistik, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

4.3.3 Pengujian Koefisien Regresi Secara Individual Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh dari tiap-tiap variabel independen terhadap variabel dependen, secara statistik. Dalam persamaan regresi kemiskinan ini dig unakan α= 5. Berdasarkan data pada tabel 4. 9 terbukti bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 34 variabel dummy signifikan artinya bahwa terdapat perbedaan karakteristik dan sumber daya antar wilayah. Nilai koefisien dummy menunjukkan besarnya perbedaan antar wilayah secara statistik. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Berikut hasil uji hipotesis pertama sampai hipotesis keempat:

1. Pengujian Hipotesis Pertama

H : β 1 ≥ 0 Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan H 1 : β 1 Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi GRW mempunyai tanda negatif dan besarnya adalah 3537,125, nilai t hitung variabel pertumbuhan ekonomi adalah 2,290567 dengan nilai probabilitas 0,0235. Dengan menggunakan α= 5, maka diperoleh t tabel sebesar 1,980, maka t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu 2,290567 1,980, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sehingga H ditolak dan H 1 diterima, atau hipotesis pertama diterima. Nilai koefisien sebesar 3537,125 menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen akan menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 3.537 jiwa, ceteris paribus .

2. Pengujian Hipotesis Kedua

H : β 3 ≤ 0 Jumlah penduduk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan H 1 : β 3 Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa koefisien regresi variabel jumlah penduduk JP mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 0,101054, sedangkan nilai t hitungnya adalah 2,053874 dengan nilai probabilitas 0,0419. Dengan menggunakan α= 5 diperoleh t tabel sebesar 1,980, maka t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu 2,053874 1,980, serta nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Variabel jumlah penduduk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, sehingga H ditolak dan H 1 diterima, atau hipotesis kedua diterima. Nilai koefisien variabel JP sebesar 0,101054 berarti bahwa setiap peningkatan jumlah penduduk sebesar 1.000 orang akan meningkatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 101 jiwa, ceteris paribus.