yang menunjukkan semakin sedikitnya jumlah penduduk miskin. Selain itu, Hadi Sasana 2009 juga telah meneliti pengaruh desentralisasi fiskal dari sisi
pendapatan terhadap kemiskinan.
2.2 Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti 2008 dengan judul ”Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak pertumbuhan ekonomi
terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisia deskriptif dan analisis ekonometrik, Analisis
ekonometrik menggunakan panel data, yang terdiri dari data time series tahun 1995-2005 dan data cross section dari 26 provinsi di Indonesia.
Model Regresi yang digunakan yaitu: POVERTY
ij
= β + β
1
PDRB
ij
+ β
2
POPULASI
ij
+β
3
AGRISHARE
ij
+ β
4
INDUSTRISHARE
ij
+ β
5
INFLASI
ij
+ β
6
SMP
ij
+ β
7
SMA
ij
+β
8
DIPLM
ij
+ β
9
DUMMY KRISIS
ij
+ ε
ij
Hasil penelitian menunjukkan kurangnya kualitas pertumbuhan ekonomi dicerminkan oleh angka kemiskinan yang relatif persiten di atas 20 persen
dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin akibat krisis ekonomi belum berhasil dikurangi bahkan cenderung
meningkat. Penyebaran penduduk miskin terpusat di Pulau Jawa dan
Sumatera, terutama di pedesaan dengan pertanian sebagai sumber utama pendapatan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap
penurunan jumlah penduduk miskin walaupun dengan magnitude yang relatif kecil, seperti inflasi, populasi penduduk, share sektor pertanian,
dan sektor industri. Namun variabel yang signifikan dan relative besar pengaruhnya terhadap penurunan jumlah penduduk miskin adalah sector
pendidikan. 2. Agrawal 2008, dalam jurnal yang berjudul “Enonomic Growth and
Poverty Reduction: Evidence from Kazakhtan” , melakukan penelitiannya
untuk menguji hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode panel data untuk setiap
propinsi di Kazakhtan selama periode 2000-2002 dengan fixed effect model FEM. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketika
terjadi pertumbuhan ekonomi, yangdiikuti dengan peningkatan jumlah tenaga kerja dan tingginya tingkat upah riil, berpengaruh secara signifikan
terhadap pengurangan kemiskinan. Ketimpangan yang menurun tajam selama periode pertumbuhan tinggi 1998-2003 juga memiliki pengaruh
terhadap pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang negatf dengan kemiskinan, sedangkan ketimpangan
memiliki hubungan yang positif dengan kemiskinan. Ketika kemiskinan di Kazakhstan menurun sejalan dengan tingkat pertumbuhan GDP per