Untuk melihat lebih lanjut hubungan pengawasan dengan disiplin, kita dapat melihat pendapat Suwardi 1992:30 yang menyatakan pengawasan yang
efektif manuntut tingkat kepemimpinan yang tertinggi, meliputi pembentukan moral, mengembangkan kerjasama, kemampuan menanamkan disiplin dan
mengenai sifat-sifat manusia. Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa untuk menegakan disiplin kerja maka pengawasan sengatlah diperlukan.
Karena adanya pengawasan maka para pegawai diharapkan akan dapt berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi, yang pada
kahirnya akan menetukan pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.
2.3 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995:33. Konsep teoritis diajukan menjawab permasalahan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep.
Berdasarkan teori yang telah dijabarkan pada sebelumnya, diperoleh dua konsep yaitu:
1. Pengawasan adalah keseluruhan rangkaian tindakan, kegiatan atau usaha untuk mengawasi dan mengendalikan bawahan serta organisasi atau unit organisasinya
secara terus-menerus demi tercapainya tata tertib kelancaran pelaksanaan tugas atau pekerjaan dan tercapainya hasil atau tujuan secara efektif dan efisien sesuai
dengan program dan keterlaluan yang berlaku.
Universitas Sumatra Utara
2. Disiplin adalah perwujudan dari sikap dan tindakan para pegawai yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas.
2.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel atau suatu informasi ilmiah yang amat
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46-47.
Defenisi operasional adalah unsur yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel melalui indikator- indikatornya :
1. Pengawasan sebagai variabel bebas X dengan indikator sebagai berikut : a. Pemantauan
Yaitu memeriksa langsung perihal atau orangnya sendiri di tempat dimana peristiwa terjadi dan dimana bawahan bertugas.
b. Pemeriksaan Yaitu pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan,
penyelidikan dan penelaahan secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan.
c. Bimbingan dan Pengarahan Yaitu segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran
terhadap pelaksanaan tugas.
Universitas Sumatra Utara
d. Tindakan Disiplin Yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam
rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku. e. Tindakan Koreksi
Yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan atau penyimpangan tugas yang dilakukan oleh
bawahan.
2. Disiplin Kerja sebagi variabel terikat Y dengan indikator sebagai berikut : a. Kepatuhan terhadap atasan, memperhatikan dan melaksanakan segala
tugas dan apa yang dianjurkan atau diperinthakan oleh atasan. b. Ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan, yaitu mengikuti ketentuan-
ketentuan tentang tata tertib dan peraturan lainnya yang berlaku selama bekerja.
c. Ketaatan terhadap waktu, ketepatan dan keberadaan pada jam kerja yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
d. Ketelitian dalam bekerja, melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, cermat dan hati-hati.
e. Ketertiban dalam bekerja, mengendalikan diri dan menciptakan suasana aman dan tenang selama bekerja.
Universitas Sumatra Utara
f. Kesadaran akan pentingnya tugas atau pekerjaan, mengutamakan kepentingan tugas atau pekerjaan dari hal-hal lain.
g. Pelayanan, melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaan.
2.5 Hipotesis