Macam – Macam Akhlaq

3. Macam – Macam Akhlaq

a. Akhlaq Mahmudah Akhlaq mahmudah adalah segala tingkah laku manusia yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaannya kepada Allah SWT, karena akhlaq yang terpuji lahir dari sifat-sifat yang terpuji pula. (Mahyudin, 2006:1)

Akhlaq yang mulia amat banyak jumlahnya, namun Halim (2000) menjelaskan bahwa dilihat dari segi hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan manuisa, akhlaq yang mulia itu dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Akhlaq terhadap Allah Akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Allah sebagai khalik.

Titik tolak akhlaq kepada Allah SWT adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji, demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikatpun tidak mampu menjangkaunya.

Akhlaq kepada Allah SWT pada prinsipnya merupakan penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai makhluk yang dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi yang tepat, yakni sebagai penghamba dan menempatkan-Nya Akhlaq kepada Allah SWT pada prinsipnya merupakan penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai makhluk yang dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi yang tepat, yakni sebagai penghamba dan menempatkan-Nya

Bertolak dari prinsip ketauhidan itu, manusia kemudian berkewajiban untuk menghamba dan mengabdi kepada-Nya. Allah berfirman dalam Surat Adz-Dzariat ayat 56 sebagai berikut:

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Departemen Agama RI, 2007:523).

Adapun kewajiban manusia terhadap Allah pada garis besarnya menjadi dua, yaitu:

a. Mentauhidkan-Nya

b. Beribadah kepada-Nya Sebagai implikasi lebih lanjut dari dari dua kewajiban tersebut adalah bahwa manusia harus berbuat dan beramal sesuai dengan syariat Islam. Ini termasuk kewajiban kepada Allah SWT.

Jadi, cara berakhlaqul karimah kepada Allah SWT diantaranya adalah beriman kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang sudah mengaku beriman kepada-Nya, sebagai kesempurnaannya takwa. Oleh sebab itu amal ibadah merupakan satu kewajiban manusia terhadap Allah mutlak ditegakkan, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya (Nipan, 2000:45).

2. Akhlaq terhadap Diri Sendiri Berakhlaq yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak (Wahid, 2004:53).

Untuk menjalankan perintah Allah dan mengikuti teladan Rasulullah SAW, maka setiap umat islam harus berakhlaq dan bersikap sebagai berikut :

a) Menghindari minuman keras

b) Menghindari perbuatan yang tidak baik

c) Memelihara kesucian jiwa

d) Pemaaf dan memberi maaf

e) Mempunyai perilaku yang sederhana dan jujur

f) Menghindari perbuatan tercela

3. Akhlaq terhadap Sesama Manusia Manusia adalah makhluk sosial artinya bergantung pada orang lain. Untuk itu, ia perlu bekerja sama dan tolong menolong dengan orang lain dengan menciptakan suasana yang baik, saling berakhlaq yang baik terhadap sesama manusia (Halim, 2000:89).

Akhlaq kepada sesama manusia hendaknya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar ketentraman dan kerukunan hidup Akhlaq kepada sesama manusia hendaknya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar ketentraman dan kerukunan hidup

Diantara akhlaq terhadap sesama manusia antara lain:

a) Berbakti kepada kedua orang tua dan guru

b) Menghormati orang yang lebih tua

c) Menghargai teman sejawat

d) Menghormati tetangga dan tamu

e) Menghormati orang yang sudah meninggal

f) Menghormati dan menjalin hubungan yang baik dengan non muslim (Halim, 2000: 102). Untuk meningkatkan hubungan baik terhadap sesama manusia, yang wajib kita lakukan sebagai amggota masyarakat adalah sebagai berikut :

1) Ukhuwah dan Persaudaraan Di dalam hubungan bermasyarakat harus menjalin ukhuwah dan persaudaraan dengan baik. Allah berfirman dalam Surat Al- Hujurat ayat 10 :

Artinya : “orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat ” (Departemen Agama RI, 2007:516).

2) Tolong-menolong

Tolong-menolong untuk kebaikan dan taqwa kepada Allah adalah perintah Allah. Wajib kepada setiap orang islam untuk tolong menolong dengan cara yang sesuai dengan obyek orang yang bersangkutan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Maidah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya ” (Departeman Agama RI, 2007: 106).

3) Musyawarah Jika ada masalah rumit dalam masyarakat, maka musyawarah di dalam lingkungan adalah cara yang tepat dan dianjurkan untuk mendapatkan keputusan yang adil.

4. Akhlaq terhadap Alam Sekitar Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya dengan baik (Halim, 2000:137).

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Qashash ayat 77 :

Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu

melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ” (Departemen Agama RI, 2007 :394)

Dalam ajaran Islam akhlaq terhadap alam seisinya dikaitkan dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi. Manusia bertugas memakmurkan, menjaga dan melestarikan bumi ini untuk kebutuhannya. Akhlaq manusia terhadap alam bukan hanya semata- mata untuk kepentingan alam, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan dan memakmurkan alam ini. Dengan kemakmuran alam dan keseimbangannya manusia dapat mencapai dan memenuhi kebutuhan. Akhlaq terhadap alam sekitar dapat dilakukan dengan :

a) Menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan alam sekitar

b) Menyayangi binatang/hewan

c) Merawat tumbuhan/tanaman

d) Menjaga keseimbangan alam d) Menjaga keseimbangan alam

Berdasarkan petunjuk ajaran Islam, banyak dijumpai akhlaq tercela, diantaranya menurut Halim (2000) dalam bukunya, yaitu:

1. Berbohong Yaitu memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai, tidak cocok dengan yang sebenarnya. Berbohong ada tiga macam, yaitu berbohong dengan perbuatan, berbohong dengan lisan, dan berbohong dengan hati.

2. Takabur Yaitu merasa atau mengaku dirinya mulia, tinggi, melebihi orang lain (sombong)

3. Dengki Yaitu rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu dari orang lain tersebut, baik dengan maksud supaya kenikmatan itu berpindah ke tangan sendiri atau tidak.

4. Bakhil Yaitu orang yang sangat hemat dengan apa yang menjadi milikya, tetapi hematnya itu sangat sukar untuk membagi apa yang dimilikinya itu untuk disedekahkan kepada orang lain.

Islam sangat melarang bagi para pengikutnya untuk berbuat keburukan. Karena perilaku yang buruk berbahaya bagi orang-orang yang disekitarnya, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman di dalam masyarakat. Namun sangat disayangkan banyak orang yang melakukan hal yang buruk tetapi tidak ada kesadaran dalam dirinya bahwa hal tersebut dapat merugikan dirinya sendiri (Nipan, 2000:178).