Macam-Macam Modal Usaha. K

2. Macam-Macam Modal Usaha. K

E GI A

Dalam suatu kegiatan usaha modal merupakan salah TA

satu faktor penting yang harus dimiliki seorang calon NB pengusaha. Tanpa ketersediaan modal yang cukup,

E khususnya uang, maka segala cita-cita membangun

LA

suatu usaha merupakan impian yang bisa hanya JA tinggal mimpi belaka. Karena tidak semua orang

R3 beruntung terlahir dengan ketersediaan sumber daya

yang mencukupi. Sebagian besar harus memulai membangun usahanya dengan modal yang minim, atau bahkan kurang.

Modal yang digunakan dalam suatu kegiatan usaha dapat dibagi menjadi dua macam yaitu modal investasi dan modal kerja. Untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing modal usaha tersebut aadalah sebagai berikut:

1. Modal Investasi. Pada umumnya modal investasi merupakan modal yang digunakan untuk investasi jangka panjang (biasanya lebih dari setahun) serta dapat digunakan secara berulang kali. Modal investasi jangka panjang digunakan untuk membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, kendaraan, peralatan serta yang lainnya. Modal investasi merupakan bagian terbesar dari pengeluaran biaya untuk suatu usaha.

2. Modal Kerja. Pada umumnya modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membiayai operasional kegiatan usaha ketika usaha sedang berjalan seperti membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, biaya pemeliharaan serta biaya lainnya dengan waktu jangka pendek (biasanya kurang dari setahun) serta dapat dipakai sekali atau beberapa kali dalam suatu proses produksi.

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

R3

3. Syarat Mendapatkan Modal Usaha.

JA

AL

E Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa modal usaha bisa berasal dari diri sendiri (uang pribadi)

NB

A bisa berasal dari gabungan uang sendiri dengan T

A pihak lain sebagai usaha gabungan dan bisa juga GI

E berasal dari pinjaman. Modal sendiri dan modal K

mendapatkannya. Tetapi untuk modal yang berasal dari pinjaman terutama dari Bank, pihak peminjam akan mempersiapkan beberapa dokumen atau persyaratan yang ditentukan oleh Bank.

Persyaratan peminjaman uang yang ditentukan oleh pihak Bank tidak sama antara satu Bank dengan Bank lainnya baik itu Bank Pemerintah maupun Bank Swasta atau lembaga keuangan non Bank lainnya, karena hal itu merupakan hak dan kewenangan masing-masing bank atau lembaga keuangan

persyaratannya. Bagi pihak yang akan meminjam uang kepada bank ada dua hal yang perlu dipenuhinya yaitu pertama kewajiban sebelum mendapatkan pinjaman seperti memenuhi semua persyaratan yang dipersyaratkan oleh pihak bank untuk dilengkapi secara lengkap dan benar, dan

mendapatkan pinjaman modal.

a. Persyaratan

Sebelum

Memperoleh

Pinjaman Dengan Agunan/Jaminan

1). Syarat Umum. Pihak peminjam harus dapat membuktikan bahwa usahanya betul-betul ada, baik secara pisik maupun secara hukum, karena pihak bank tidak mau memberikan pinjaman (kredit) kalau usaha yang diajukan bersifat fiktif (alias bodong). Pada dasarnya pihak bank akan memberikan pinjaman pada kegiatan usaha yang sudah ada dan usaha tersebut telah berjalan minimal satu tahun atau lebih.

134 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

2). Syarat Khusus. KE

Setelah persyaratan umum terpenuhi dan pihak GI A

bank menyetujuinya maka langkah selanjutnya T pihak peminjam mempersiapkan persyaratan A NB

secara khusus yang dalam hal ini meliputi: E

a) Foto Suami dan Isteri LA

b) KTP suami dan isteri JA

c) Kartu Keluarga R3

d) Surat Keterangan Usaha (SKU) / SIUP / SITU

e) Untuk SKU dapat diperoleh dari Kantor Desa / Kelurahan tempat dimana calon peminjam tinggal. Tarif yang dikenakan berkisar antara Rp 10.000 s.d Rp 100.000 tarif ini sangat tergantung dari aturan yang berlaku di daerah setempat

f) Surat Agunan/Jaminan, dapat berupa Surat

Kendaraan, Bangunan, dsb yang dimiliki peminjam.

g) Dokumen lain yang sekiranya masih diperlukan oleh pihak bank/non bank.

3). Mendatangi Bank/Lembaga Keuangan Non Bank. Kalau Persyaratan yang harus dipersiapkan sudah

mendatangi bank yang akan menjadi tempat peminjaman modal usaha, apakah bank pemerintah atau bank swasta atau lembaga keuangan non bank. Sesampai di bank atau lembaga keuangan non bank hal yang harus dilakukan adalah:

a) Langsung menemui pewagai customer service atau pegawai lainnya yang mengurusi

masalah

pinjaman dan

katakan kalau mau meminjam uang untuk modal usaha.

b) Mengisi formulir permohonan pengajuan pinjaman modal usaha secara benar dan lengkap kemudian ditandatangani , kemudian diserahkan kepada pewagai tersebut untuk di proses.

c) Menyerahkan persyaratan yang diminta pihak

dipersiapkan) sebagai pelengkap dari

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

ditandatangani. JA

A d) Pihak bank akan meminta calon L

E peminjam untuk menunggu keputusan, apakah bank memberikan pinjaman atau

NB

A tidak

A dokumen yang telah diterima pihak bank. GI e) Sementara

menunggu keputusan bank tentang diterima tidaknya permohonan pinjaman, pihak bank akan melakukan pengecekan ke

memastikan/membuktikan usaha tersebut ada atau tidak.

4). Wawancara. Setelah semua persyaratan yang dibutuhkan oleh pihak bank/non bank terpenuhi, biasanya pihak

bank/non bank

akan

melakukan

wawancara kepada calon peminjam yang berkaitan

Wawancara ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kesungguhan pihak peminjam terhadap penggunaan uang pinjaman sebagai modal usaha serta komitmen peminjam terhadap pengembalian pinjaman berupa cicilan ditambah bunga setiap bulannya atau berdasarkan kesepakatan antara peminjam dengan pihak bank/non bank.

Pada saat wawancara biasanya yang menjadi fokus pembicaraan adalah yang berkaitan dengan:

a) Modal yang telah dimiliki.

b) Asset Lancar / Tetap dan Hutang yang dimiliki.

c) Lamanya usaha

d) Jenis Usaha

e) Ketersediaan Bahan Baku

f) Omset,

g) Ketersediaan Barang Dagangan

h) Aspek Pemasaran

i) Cara Pemasaran j) Pembukuan k) Jumlah Anggota Keluarga.

136 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 136 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

oleh pihak bank/non bank GI A

T 5). Pencairan / Pengambilan Uang Pinjaman. A NB

Dalam jangka waktu paling lama 10 hari setelah E wawancara, pihak bank/non bank akan

LA

menghubungi calon

JA dengan permohonan pinjamannya diterima atau

peminjam berkenaan

R3 ditolak, dan kalau ditolak maka masalahnya

selesai. Tetapi kalau permohonan pinjaman diterima selanjutnya pihak peminjam akan mencairkannya dan menggunakannya sesuai dengan perjanjian semula yaitu untuk menambah modal usaha.

b. Persyaratan

Pinjaman

Tanpa

Agunan/Jaminan.

Pinjaman yang diberikan bank kepada peminjam adakalanya dengan agunan atau jaminan, tetapi ada juga bank yang memberikan pinjaman tanpa adanya agunan/jaminan.

Sebagai

contoh

pemberian pinjaman (kredit) tanpa agunan yang diberikan oleh bank Mandiri dengan persyaratan berikut:

1) Persyaratan Umum

a) Mengajukan

permohonan

kredit

(pinjaman) dengan mengisi Formulir secara

lengkap dan benar yang disediakan pihak bank dan setelah ditandatangani diserahkan ke pihak bank.

b) Jumlah pinjaman (kredit) yang bisa mencapat Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) atau bisa berubah sesuai dengan perkembangan maupun aturan yang berlaku.

c) janka waktu kredit (pinjaman) bervariasi sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank.

2) Persyaratan Khusus.

a) WNI dan berdomisi di Indonesia, dibuktikan dengan KTP pemohon

Direktorat Pembinaan SMK (2013)

55 tahun

JA

A c) Memiliki penghasilan tetap (pekerjaan L

E tetap), minimal 2,5 juta perbulan, dibuktikan dengan melampirkan slip gaji

NB

A atau rekening bank (untuk pemohon T

A perorangan), dan ditambah salinan Surat GI Izin Praktek/Profesi/SIUP untuk pemohon

EK

lembaga.

Sumber:kreditur.net/cara-mendapatkan-pinjaman-usaha-tanpa-agunan