Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
R2 JA
A Bagi kegiatan usaha yang dilakukan pada suatu L
E tempat dan memenuhi persyaratan diharuskan NB
untuk mempunyai Surat Izin Tempat Usaha, hal A
T ini didasarkan kepada Undang-Undang Gangguan
A (Hinder Ordonnantie / HO tahun 1926 ). Izin GI
E tempat usaha berdasarkan Undang-Undang K
Gangguan yang selanjutnya disebut dengan Izin Gangguan.
Dengan diberlakukan ketentuan tentang otonomi daerah diseluruh Indonesia maka pemberian izin gangguan menjadi kewenangan dan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah. Pemerintah daerah memberikan izin tempat usaha atau izin gangguan
berdasarkan
peraturan yang
diberlakukan
masing-masing pemda Kabupaten/Kota dan SITU atau izin gangguan diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan kemudian dapat diperpanjang.
oleh
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten / Kota yang mewajibkan setiap tempat usaha yang memenuhi persyaratan baru bisa digunakan sebagai tempat usaha setelah ada izin terlebih dulu dari Bupati/Walikota. Bagi tempat usaha yang belum ada izin tetapi sudah digunakan maka pemda akan memberikan sanksi dengan berbagai tingkatan, yang salah satunya adalah sanksi pembongkaran tempat/bangunan tersebut.
a. Pengertian Surat Izin Tempat Usaha Surat Izin Tempat Usaha (izin gangguan) adalah surat yang memberikan izin kepada perusahaan
untuk menggunakan lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkuan sebagai tempat usaha perusahaan, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II (Pemda Kabupaten / Kota).
Karena yang mengeluarkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) pemerintah kabupaten/kota maka persyaratan untuk mendapatkannya
102 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 102 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
terjadi perbedaan persyaratan antara satu GI A
kabupaten/kota
kabupaten/kota T lainnya. Hal ini merupakan hal biasa karena A NB
dengan
perbedaan persyaratan itu akan menjadi ciri E dari suatu pemerintah kabupaten / kota.
LA
Namun demikian perbedaan persyaratan JA tersebut tidak boleh menyimpang dari
R2 ketentuan yang berlaku secara nasional
b. Tujuan Pemberian Surat Izin Tempat Usaha. Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha pada suatu tempat tentu akan mempunyai dampak kepada masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Dampat tersebut bisa positif dan bisa negatif. Dampak atau gangguan yang mungkin terjadi antara lain seperti:
Penurunan omzet/produksi masyarakat
sekitar. Penurunan nilai ekonomi benda tetap dan benda bergerak yang berada di sekitar lokasi usaha.
Gangguan terhadap kehidupan masyarakat setempat dan/atau ketertiban umum. Gangguan terhadap fungsi tanah, air tanah, sungai, laut, udara dan gangguan yang bersumber dari getaran dan / atau kebisingan.
Pemberian izin tempat usaha bertujuan untuk:
2) Mengendalikan gangguan dari kegiatan usaha
3) Memberikan kepastian dalam memperoleh tempat usaha
4) Menertibkan tempat usaha agar sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
c. Bidang Usaha. Bidang usaha yang digeluti masyarakat di Indonesia sangat banyak, namun demikian bidang usaha tersebut bisa dikelompokkan menjadi beberapa bidang usaha. Bidang usaha
Direktorat Pembinaan SMK (2013)
antara lain adalah:
6) Jasa, dsb
EK
Bidang usaha di atas bisa berskala:
1) Usaha Kecil
2) Usaha Menengah
3) Usaha Besar
4) Usaha Mikro
d. Cara Mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha Surat Izin Tempat Usaha atau dikenal juga dengan Izin Gangguan merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap orang/pihak yang akan melakukan suatu kegiatan usaha pada suatu lokasi atau tempat tertentu. Izin gangguan atau izin tempat usaha diberikan oleh pemerintah daerah. Orang atau pihak
mengingingkannya harus mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Gubernur / Bupati / Walikota atau pejabat lain yang diberi kuasa oleh Gubernur/Bupati/Walokota, dengan ketentuan:
yang
1) Untuk mendapatkan Izin Gangguan pemilik/penanggungjawab
usaha mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur melalui Kepala Satpol PP,
terkait dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:
atau
dinas
a) Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Sertifikat Laik Fungsi (SLF) disertai lampiran gambar;
b) Foto copy Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir.
c) Foto copy sertifikat atau bukti kepemilikan/penguasaan
tanah dan/atau bangunan yang sah sebagai lokasi tempat usaha;
104 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 104 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
GI A
(NPWP);
e) Foto copy Kartu Tanda Penduduk T (KTP) pemilik atau penanggung jawab A NB
usaha.
f) Foto copy akta notaris pendirian badan LA
usaha.
JA
g) Foto
Keputusan R2 Pengesahan Badan Usaha Perseroan
copy
Surat
Terbatas dari instansi terkait.
h) Surat pernyataan dari tetangga yang diketahui oleh Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
domisili dari Lurah/Kepala Desa setempat.
i) Surat
Keterangan
Jangka waktu penyelesaian pelayanan Izin Gangguan paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar.
2) Permohonan daftar ulang Izin Gangguan (izin tempat usaha) harus melampirkan persyaratan sebagai berikut:
a) Foto copy Izin Gangguan yang telah dilegalisir;
b) Foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir;
c) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon;
d) Foto kopi copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon;
e) Foto copy Akta pendirian perusahaan bagi badan usaha; dan
f) Foto copy surat izin industri atau izin perdagangan atau izin pariwisata, atau izin
ketenagakerjaan
atau izin
kesehatan.
Jangka waktu penyelesaian pelayanan daftar ulang Izin Gangguan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar.
Direktorat Pembinaan SMK (2013)
3) Untuk mendapatkan izin perluasan tempat R2
sebagaimana JA
usaha
A pemilik/penanggungjawab usaha L
E mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur melalui Kepala Satpol
NB A
PP atau Bupati atau Walikota atau sesuai TA
dengan perda masing-masing Pemda, GI
dengan melampirkan persyaratan sebagai EK
berikut:
a) Foto copy IMB atau SLF yang masih berlaku;
b) Foto copy Izin Gangguan yang telah dilegalisir;
c) Foto copy bukti kepemilikan hak atas tanah;
d) Foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir.
e) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon;
f) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon;
g) Surat persetujuan warga masyarakat sekitar tempat usaha yang diketahui Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW);
h) Surat keterangan domisili dari Lurah setempat; dan
i) Foto copy Akta pendirian perusahaan bagi badan usaha.
Jangka waktu penyelesaian pelayanan izin perluasan tempat usaha paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar.
4) Pemberitahuan balik nama dan/atau ganti
merek
dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut :
harus
a) foto copy Izin Gangguan;
b) foto copy bukti kepemilikan hak atas tanah;
c) foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir;
106 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 106 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
GI A
(NPWP) pemohon;
e) foto copy Kartu Tanda Penduduk T (KTP) pemohon; dan A NB
f) foto copy akta pendirian perusahaan E
bagi badan usaha.
LA JA
R2
Jangka waktu penyelesaian pelayanan izin balik nama/atau
ganti merek tempat usaha paling lama 10 (sepuluh hari) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan
lengkap dan benar.
5) Izin Gangguan dan izin perluasan tempat usaha tidak berlaku, apabila:
a) pindah lokasi tempat usaha;
b) jenis usahanya tidak sesuai dengan perizinan;
musnah karena malapetaka atau bencana alam; dan
c) tempat
usaha
d) tidak beroperasi selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.
e. Kewajiban Pemilik Surat Izin Tempat Usaha
(Izin Gangguan):
1) Menjaga kesehatan lingkungan termasuk kebersihan dan keamanan tempat usaha agar tercipta keselarasan, keseimbangan, dan keserasian lingkungan di wilayah sekitarnya.
kegiatan buruh/karyawan serta pengguna sarana dan prasarana kegiatan usaha agar tidak menimbulkan
masyarakat sekitarnya.
3) Menyediakan alat pemadam kebakaran, pertanda bahaya, atau alat pengamanan lainnya.
4) Mengatur kegiatan usaha agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak diperbolehkan menggunakan ruang milik
Direktorat Pembinaan SMK (2013)
jalan
(saluran,
jalan, median, dan badan jalan). JA
5) Mengajukan permohonan Izin Gangguan L
E untuk setiap perubahan kegiatan usaha, perluasan tempat usaha, balik nama, dan
NB A
ganti merek.
TA
6) Melaksanakan kegiatan usaha sesuai GI
dengan perizinan.
EK
7) Mentaati ketentuan peraturan perundang- undangan.
f. Hak Pemilik SITU (izin gangguan):
1) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan azas
dan tujuan
pelayanan
sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditentukan;
serta
2) Mendapatkan
kemudahan untuk memperoleh informasi lengkap tentang sistem, mekanisme, dan
prosedur
perizinan;
3) Memberikan saran untuk perbaikan pelayanan;
4) Mendapatkan pelayanan yang tidak diskriminatif, santun, bersahabat, dan ramah;
5) Memperoleh kompensasi dalam hal tidak mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan
minimal yang
ditetapkan.
6) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan azas
dan tujuan
pelayanan
sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditentukan;
serta
7) Mendapatkan
kemudahan untuk memperoleh informasi lengkap tentang sistem, mekanisme, dan
prosedur
perizinan;
8) Memberikan saran untuk perbaikan pelayanan;
9) Mendapatkan pelayanan yang tidak diskriminatif, santun, bersahabat, dan ramah;
10) Memperoleh kompensasi dalam hal tidak mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan
minimal yang
ditetapkan.
108 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 108 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
Pelayanan yang diberikan ketika pengurusan GI A
SITU (izin gangguan) dikenakan biaya yang T dikenal dengan istilah Retribusi. Besarnya A NB
retribusi
ditetapkan E berdasarkan Perda tentang retribusi yang
masing-masing daerah kemungkinan tidak JA sama besarnya. Retribusi pelayanan yang
R2 diberikan pada pengurusan SITU (izin
gangguan) pada dasarnya menyangkut hal seperti:
1) Pemberian Izin Gangguan baru (SITU baru);
2) Daftar ulang Izin Gangguan (SITU);
3) Pemberian Izin perluasan tempat usaha; dan
4) Pelayanan balik nama dan/atau ganti merek.
h. Sanksi. Pelanggaran terhadap ketentuan SITU / izin gangguan akan terkena sanksi. Sanksi tersebut bisa berupa sanksi administrasi dan bisa juga berupa sanksi pidana. Untuk lebih jelasnya mengenai sanksi tersebut bisa dilihat pada penjelasan berikut:
1) Sanksi Administrasi: Orang dan/atau badan usaha dikenakan sanksi administrasi apabila:
a) Mengajukan permohonan daftar ulang Izin Gangguan setelah masa berlaku berakhir (misalnya terlambat daftar ulang).
b) Mengabaikan keberatan masyarakat atau tetangga di sekitar tempat kegiatan usaha (misalnya tetangga tidak setuju dengan keberadaan usaha tersebut, dsb).
c) Sanksi administrasi tersebut diatas dapat berupa: (1) teguran lisan; (2) teguran tertulis (3) pencabutan izin; (4) penyegelan; dan (5) penutupan tempat usaha.
Direktorat Pembinaan SMK (2013)
2) Sanksi Pidana.
R2
a) Diancam pidana kurungan paling lama JA
6 (enam) bulan atau denda paling L
E banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), apabila::
NB A
(1) Orang atau badan usaha yang T
secara
sengaja mendirikan GI
dan/atau melakukan kegiatan EK
usaha tanpa izin Gangguan, dan perluasan tempat usaha tanpa izin perluasan tempat usaha.
(2) Orang atau badan usaha yang
secara
sengaja tidak
balik nama dan/atau ganti merek secara tertulis.
memberitahukan
(3) Orang atau badan usaha yang
dengan
sengaja memberikan
informasi
palsu mengenai
persyaratan
pada saat mengajukan permohonan Izin Gangguan, daftar ulang Izin Gangguan, Izin perluasan tempat usaha, dan balik nama dan/atau ganti merek.
b) Orang atau badan usaha yang secara sengaja
sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan ketertiban umum dan/atau kerusakan lingkungan, pelaku diancam pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atas gangguan dan/atau kerusakan lingkungan yang terjadi.
Bentuk dan besarnya sanksi yang diberikan kepada pihak yang melakukan pelanggaran tentang ketentuan SITU kemungkinan tidak sama antara satu Pemda dengan Pemda lainnya karena hal ini sudah merupakan Otonomi Daerah.
110 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
Contoh Formulir Permohonan SITU Kota Denpasar - Bali KE
GI AT
FORMULIR PERMOHONAN
A NB
E L Nomor : Denpasar, ………………….
A JA
Perihal : Mohon Ijin Tempat Usaha dan K e p a d a R2 Ijin Gangguan (HO) Yth. Walikota Denpasar
Cq. Kepala Dinas Perijinan
Kota Denpasar di- Denpasar
Dengan Hormat, Yang bertandatagan di bawah ini :
1. Nama Perusahaan / Badan hukum
2. Jenis Kegiatan / Jenis Usaha
3. Luas Tempat Usaha
4. Alamat perusahaan
Jalan
Br / Dusun / Lingkungan
Desa / Kelurahan
5. Nama Penanggung jawab
Bersama ini mengajukan permohonan Ijin Tempat Usaha (SITU) dan / atau Ijin Gangguan (HO) kehadapan Bapak / Ibu untuk perusahaan kami tersebut diatas, bersama ini kami lampirkan:
1. Gambar denah lokasi dan tempat usaha 2. Akte pendirian perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum 3. KTP atau Surat Keterangan domisili pemohon atau Identitas kependudukan lainya di kota Denpasar. 4. Surat keterangan kewarganegaraan bagi Warga Negara Asing (WNA) 5. Status tanah yang dipakai tempat usaha 6. Ijin Mendirikan Bangunan sesuai dengan fungsinya. 7. Persetujuan prinsip (Bila diperlukan) 8. Surat pernyataan tidak keberatan dari penyanding 9. Neraca perusahaan
10. Rekomendasi amdal UKL/UPL bagi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan 11. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 Lembar
Direktorat Pembinaan SMK (2013)
R2 Demikian permohonan kami ini mengharapkan kiranya dapat diberikan ijin yang dimaksud JA
dengan ucapan terima kasih. AL
E NB
Hormat kami, A
T Pemohon, A
Catatan: Permohonan memakai Map Spring file atau sejenisnya yang terbuat dari plastik MW-formulir permohonan SITU-HO
Sumber:http://moriza-islamo.blogspot.com/2013/04/contoh-surat-izin-tempat-usaha-situ.html
112 Direktorat Pembinaan SMK (2013)
Contoh Surat Izin Tempat Usaha (SITU) KE
Sumber: https://www.google.co.id/#q=Contoh+surat+izin+tempat+usaha
Direktorat Pembinaan SMK (2013)