Tinjauan Tentang Kebudayaan Daerah Purworejo
b. Fungsi Kebudayaan
Banyak sekali fungsi kebudayaan dalam setiap hal apapun yang terdapat dalam setiap kebudayaan. Salah satu fungsi kebudayaan yang paling penting adalah untuk melestarikan setiap budaya yang ada. Jangan sampai budaya yang ada ini bisa cepat punah karena jalannya dari jaman ke jaman. Dalam setiap negara pun banyak sekali kebudayaannya. Contoh yang sangat menonjol yaitu negara kita ini Indonesia. Dalam negara kita ini banyak sekali budaya yang ada. Ragam budaya yang banyak ini kita sebenarnya harus bangga. Karna hanya Indonesialah yang memiliki banyaknnya ragam macam budaya. Maka dari itu kita sebagai warga negara asli Indonesia haruslah menjaga apa yang telah ada dari sejak nenek moyang kita menciptakan semua ragam budaya ini sampai kapanpun agar tidak punah dimakan oleh jaman. Didalam kebudayaan terdapat pola-pola perilaku yang merupakan cara-cara manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya. Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
commit to user
1) Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2) Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3) Pembimbing kehidupan manusia
4) Pembeda antar manusia dan binatang
5) Hidup lebih baik, Lebih manusiawi dan berperikemanusiaan
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Jadi secara singkat, Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang, bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan- tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya.
c. Karakteristik Kebudayaan
Karakteristik Kebudayaan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, dapat ditukar dan dapat berubah, itu terjadi „hanya jika‟ ada jaringan interaksi
antarmanusia dalam bentuk komunikasi antar pribadi maupun antar kelompok budaya yang terus menerus. Dalam hal ini, seperti yang dikatakan oleh Edward T. Hall, budaya adalah komunikasi; komunikasi adalah budaya. Jika kebudayaan diartikan sebagai sebuah kompleksitas total dari seluruh pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia, maka untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah usaha yang selalu berurusan dengan orang lain. Disini Edward T. Hall menegaskan bahwa hanya manusialah yang memiliki kebudayaan, sedangkan binatang tidak.
commit to user
khusus, yang tampil dalam konsep subkultur (Alo Liliweri : 2007). Subkultur
adalah kebudayaan yang hanya berlaku bagi anggota sebuah komunitas dalam satu kebudayaan makro. Sebagai contoh para homosex atau lesbi mempunyai kebudayaan khusus, apakah itu dari segi pakaian, makanan, istilah, atau bahasa yang digunakan sehari-hari.
Menurut Wikipedia kebudayaan, perwujudan kebudayaan adalah benda- benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Dalam mempelajari kebudayaan tedapat beberapa pendekatan: materi, behaviorisme, dan ideasional. Pendekatan materi yakni memandang kebudayaan sebagai materi: pada produk yang dihasilkan sehingga bisa diobservasi. Pendekatan behavirosime kebudayaan dipandang sebagai suatu pola tindakan dan perilaku atau sebagai suatu sistem adaptif. Sedangakan pada pendekatan ideasional kebudayaan dipandang sebagai suatu ide, yaitu keseluruhan
pengetahuan yang memungkinkan produk dan perilaku ditampakkan. (Mudjahirin Thohir, Kebudayaan Indonesia)
Jadi dalam kutipan tersebut bisa dikatakan dalam memahami kebudayaan tidak hanya dilakukan dengan satu pendekatan saja namun juga dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan. Selain itu kita juga harus mengacu pada sejumlah karakteristik kebudayaan, antara lain adalah bahwa kebudayaan itu dimiliki bersama, diperoleh melalui belajar, bersifat simbolis, bersifat adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan universal.
commit to user
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Soerjono Soekanto (2003: 176 ) menyatakan di dalam kebudayaan terdapat Unsur-unsur pokok (besar)/cultural universal:
1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat- lat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi transpor dan sebagainya).
2) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi dan sebagainya).
3) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4) Bahasa (lisan maupun tertulis).
5) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya).
6) Sistem pengetahuan
7) Religi (sistem kepercayaan).
e. Unsur-unsur Kebudayaan (Seni)
Sebagian masyarakat mendefinisikan kebudayaan dengan arti yang sempit. Mereka mengira kebudayan itu hanya sebatas kesenian dalam wujud tarian. Kenyataan seperti itu ternyata masih berlangsung terus hingga saat ini, walaupun dalam arti yang sesungguhnyapengertian atau definisi kebudayaan tidaklah seperti itu. Koentjaraningrat, seorang pakar dalam bidang antropologi yang dimiliki bangsa Indonesia pada saat ini mendefinisikan kebudayaan sebagai,
“ Keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manu sia dengan belajar “ (1983:182). Sedangkan kesenian merupakan salah satu ke tujuh unsur kebudayaan yang mempunyai wujud, fungsi, dan arti di dalam kehidupan masyakakat. Dalam hal ini bentuk-bentuk kesenian yang tersebar di seluruh tanah air menunjukkan corak-corak dan karakter yang beraneka ragam. Corak atau karakter tersebut
commit to user
mana masyarakat berasal atau bertempat tinggal. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Nashir, “Karakter atau ciri khas dari suatu kesenian dipengaruhi oleh berbagai hal yang ada di lin gkungan sekitarnya” (2008:3). Ini dapat dibuktikan misalnya melalui seni tari Jawa seperti budaya, yang banyak dipengaruhi oleh sifat dan karakter orang Jawa yang juga jelas pasti bercorak budaya jawa yang lemah gemulai.
Seperti contoh kesenian tradisional Dolalak, keberadaannya banyak dipengaruhi oleh sifat dan karakter budaya setempat. Dalam hal ini adalah corak dan karakter budaya Jawa. Dalam keberadaannya, kesenian tradisional khas Purworejo tersebut di dalamnya juga terkandung nilai-nilai etika, susila, norma dan estetika (keindahan). Nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam kesenian tersebut memang sekilas tidak akan tampak. Akan tetapi apabila kita kaji lebih jauh dan mendalam, baik melalui apa yang terlihat maupun melalui kajian syair ataupun ceritanya baik yang tersurat maupun yang tersirat, akan kita dapatkan suatu bentuk tuntunan ajaran yang dalam takaran atau dalam kacamata budaya. Misalnya syair tembang dalam Dolalak, setiap tembangnya secara tersurat menggambarkan perjalanan kehidupan manusia sesuai dengan kacamata agama. Dalam kaitannya tersebut di atas, upaya pengembangan dan perkembangan kebudayaan daerah khususnya hendaknya diarahkan agar kebudayaan daerah tersebut semakin banyak diterima oleh masyarakat luas. Dengan diterimanya salah satu bentuk kebudayaan oleh masyarakat yang bersifat menasional, maka pada dasarnya upaya pengembangan dan perkembangan kebudayaan telah dapat sampai pada apa yang diharapkan.
f. Pengertian Kebudayaan Nasional (Indonesia)
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan seluruh rakyat Indonesia. Merupakan puncak kebudayaan daerah. Menurut pandangan Ki Hajar Dewantara
commit to user
daerah”. Faham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan,
ekonomi nasional, hukum nasional, bahasa nasional. Koentjaraningrat menyebutkannya “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya,
asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pengertian yang dimaksudkan itu sebenarnya lebih berarti,
bahwa puncak-puncak kebudayaan daerah atau kebudayaan suku bangsa yang bermutu tinggi dan menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia bila ditampilkan untuk mewakili negara (nation). Misalnya: tari Bali, di samping orang Indonesia merasa bangga karena tari itu dikagumi di negeri, seluruh dunia juga mengetahuinya. Bali itu letaknya di Indonesia jadi kesenian itu dari Indonesia. Dalam hal ini juga berlaku bagi cabang-cabang kesenian lain bagi berbagai suku bangsa di Indonesia.
Dengan beribu-ribu gugus kepulauan, beraneka ragam kekayaan serta keunikan kebudayaan, menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan itu mempunyai ciri dan coraknya masing-masing. Hal tersebut membawa akibat pada adanya perbedaan latar belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya. Kenyataan ini menyebabkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang beragam latar belakang budaya, etnik, agama yang merupakan kekayaan budaya nasional dengan kata lain bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural.
Ciri-ciri kebudayaan nasional adalah sebagai berikut:
1) Mengandung unsur budaya daerah yang sifatnya diakui secara nasional.
2) Mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa.
3) Merupakan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
4) Mengandung unsur-unsur yang mempersatukan bangsa.
commit to user
nasional yaitu kebaya dan batik, serta bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Semuanya itu menjadi identitas khas bangsa Indonesia. Suatu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
g. Pengertian Kebudayaan Daerah (Purworejo)
Keanekaragaman adat istiadat, agama, seni, budaya, dan bahasa yang berkembang di Indonesia melahirkan adanya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia sangatlah beragam. Menurut Koentjaraningrat (2005), kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain.
Konsep Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.
Kebudayaan daerah memiliki ciri khas tersendiri. Namun, secara keseluruhan ciri khas tersebut mengandung banyak unsur kesamaan yang melahirkan kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang memiliki ciri-ciri khas
commit to user
tertentu sebagai identitas daerah tersebut. Ciri-ciri kebudayaan daerah antara lain:
1) Memiliki sifat kedaerahan tertentu.
2) Mempunyai adat istiadat yang khas.
3) Memiliki unsur kebudayaan asli dan tradisional.
4) Dianut oleh penduduk daerah tersebut.
5) Adanya bahasa dan seni daerah.
6) Adanya unsur kepercayaan.
7) Adanya peninggalan sejarah.
Mengutip dari internet, bahwa menurut Clifford Geertz, kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:
1) Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
2) Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
3) Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis (wilayah secara fisik)
4) Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
5) Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
6) Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
7) Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan berbagai kebudayaan daerah yang berlainan, terutama yang berkaitan dengan pola kegiatan ekonomi mereka dan perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut (cultural activities), misalnya nelayan, pertanian, perdagangan, dan lain- lain. Pulau yang terdiri dari daerah pegunungan dan daerah dataran rendah yang
commit to user
ada pada wilayah tersebut. Akhirnya mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis setempat. Untuk daerah Purworejo juga memiliki dataran tinggi dan dataran rendah, mata pencahariannya pun disesuaikan dengan keadaan geografisnya.