Jenis-Jenis Iklan

2.4.3 Jenis-Jenis Iklan

Secara teoritik menurut Bittner (1986) sebagaimana dikutip Widyatama (2009) menyatakan bahwa ada dua jenis iklan yaitu iklan standar dan iklan layanan masyarakat. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Iklan standar. Iklan jenis ini adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan minat para 1. Iklan standar. Iklan jenis ini adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan minat para

2. Iklan Layanan Masyarakat. Iklan jenis ini adalah jenis iklan yang bersifat nonprofit. Disebut bersifat nonprofit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun. Sebab iklan layanan masyarakat juga tetap mencari keuntungan, namun keuntungan yang dituju bersifat keuntungan sosial, bukan keuntungan komersial secara langsung. Penjelasan lebih lanjut tentang iklan layanan masyarakat dipaparkan di sub-bab khusus yang membahas masalah iklan layanan masyarakat.

Selain Bittner, Liliweri (1992) dalam Widyatama (2009) juga mempunyai pendapat sendiri berkait dengan pembagian jenis-jenis iklan. Ia membaginya dalam dua kelompok besar, yaitu pembagian secara umum dan pembagian khusus. Namun, di sini hanya menjelaskan pembagian secara umum. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Iklan Tanggung Jawab Sosial, yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu. Dalam arti yang lain, kategori iklan seperti ini dapat pula disebut sebagai iklan layanan masyarakat. Termasuk iklan ini adalah iklan anjuran dan iklan pengamatan sosial.

2. Iklan Bantahan, adalah iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas sesuatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan atau merek yang tercemar akibat informasi yang tidak benar. Iklan seperti ini biasanya digunakan oleh pihak-pihak yang merasa tercemar nama baiknya oleh pihak-pihak tertentu (baik yang jelas maupun yang tidak jelas sumbernya).

3. Iklan Pembelaan, jenis iklan ini sebenarnya hampir sama dengan iklan bantahan. Pada iklan bantahan si pengiklan berada pada posisi membantah, maka dalam iklan pembelaan, komunikator justru berada dalam posisi membela komunikator. Iklan ini merupakan “lawan” dari iklan bantahan. Tujuan yang dikehendaki dari iklan ini adalah memperoleh simpati dari khalayak bahwa perusahaan berada dalam posisi yang benar. Iklan ini sering dilakukan oleh pengacara atau biro hukum yang membela klien. Contoh yang biasa ditemukan tentang iklan jenis ini adalah iklan yang berkait tentang hak paten.

4. Iklan perbaikan, yaitu iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu hal yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media. Dalam istilah lain, iklan ini dapat disebut pula dengan iklan ralat atau iklan pembetulan. Iklan ini biasa dilakukan oleh media untuk meralat kesalahan tulis serta dilakukan oleh panitia atau organisasi penyelenggara kegiatan yang terlanjur mengumumkan berbagai hal tentang acara tersebut, namun diubah atau diralat dengan informasi lain sebagai perbaikan. Iklan ini jelas bertujuan meralat informasi yang salah, sehingga publik tetap mendapatkan informasi yang benar.

5. Iklan keluarga, adalah iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluargaan kepada keluarga/khalayak lainnya. Termasuk dalam iklan ini misalnya iklan tentang kematian, pernikahan, perceraian, putus hubungan, wisuda, kelahiran bayi dan sebagainya. Iklan keluarga biasanya lebih banyak berbentuk iklan kolom dan display, dan umumnya pula tidak banyak berisi ilustrasi gambar, namun hanya mengandalkan pada bentuk pesan tertulis. Kalaupun menggunakan ilustrasi, kebanyakan berupa foto (untuk iklan kematian). Warna yang digunakan umumnya dua warna, yaitu hitam dan putih.