Karakteristik Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek pada penelitian ini berjumlah 60 pasien IMA dengan ST elevasi, yang dibedakan berdasarkan gambaran EKG awal berupa distorsi terminal kompleks QRS QRS+ dan tanpa distorsi terminal kompleks QRS QRS - yang masing-masing sebanyak 30 pasien. Rerata umur pada penelitian ini adalah 52 tahun pada kelompok distorsi dan 49 tahun pada kelompok tanpa distorsi. Jenis kelamin pasien pada penelitian ini terutama adalah laki-laki, yaitu 29 orang 96,7 pada QRS + dan 27 orang 90 pada kelompok QRS -. Data karateristik subjek penelitian lainnya ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Distrorsi Terminal Kompleks QRS Tidak n = 30 Ya n = 30 Jenis Kelamin, n Laki-laki 27 90 29 96,7 Perempuan 3 10 1 3,3 Umur, mean SD, tahun 49,53 8,84 52,6 10,23 Onset nyeri dada, mean SD, menit 202,5 192,04 114,83 89,70 Killip, n 1 19 63,3 14 46,7 2 11 36,7 16 53,3 TD Sistolik, mean SD, mmHg 140,67 31,81 139,83 34,20 Heart Rate, mean SD, xmenit 76 12,06 78,67 15,64 Door to balloon, n Waktu simtom-reperfusi, mean SD, menit 13 43 457,1109,7 13 43 433,4 118,5 Hipertensi, n Diabetes, n 16 53,3 11 36,7 18 60 12 40 Universitas Sumatera Utara Dislipidemia, n 6 20 8 26 Merokok, n 23 76,7 24 80 TIMI score, mean SD 3,17 1,37 3,37 1,59 Onset rata-rata dari keluhan nyeri dada sampai datang ke instalasi gawat darurat adalah cukup dini, dimana pada kelompok QRS + adalah 114,83 ± 89,70 menit dan pada kelompok dengan QRS - adalah 202,5 ± 192,04 menit. Tekanan darah sistolik rata-rata saat datang pada kedua kelompok adalah pada kelompok QRS + adalah 139,83 ± 34,2 mmHg dan pada QRS - adalah 140,67 ± 31,81 mmHg. Berdasarkan faktor risiko untuk kejadian penyakit jantung koroner, yang terbanyak adalah merokok dimana pada kelompok QRS + adalah 23 orang 79 dan pada kelompok QRS - adalah 24 orang 80. Kemudian diikuti oleh hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia. TIMI risk score pada kelompok QRS + adalah 3,17 ± 1,37 dan QRS - adalah 3,37 ± 1,59. Dari hasil laboratorium, secara umum pada kedua kelompok tidak berbeda dan seimbang. Kadar leukosit pada kelompok QRS+ dijumpai lebih tinggi yaitu 13.756 ± 3.214 dibanding pada kelompok QRS - yaitu 11.843 ± 2.478. Dijumpai pasien dengan kadar leukosit 15.000 lebih banyak pada kelompok distorsi yaitu 12 berbanding 4. Kadar CKMB pada kelompok dengan distorsi lebih rendah dibanding tanpa distorsi. Hasil laboratorium lainnya ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Hasil Laboratorium Karakteristik Distrorsi Terminal Kompleks QRS Tidak Ya Hb, mean SD, mgdl Kolesterol Total, mean SD, mgdl 14,87 1,52 200,12 35,42 14,89 1,33 212,96 40,16 HDL, mean SD, mgdl 46,12 9,65 43,92 9,57 Trigliserida, mean SD, mgdl 153,76 40,36 177,28 44,61 LDL, mean SD, mgdl 120,2 29,33 130,64 33,19 Leukosit, mean SD, ribu mgdl 11,84 2,5 13,76 3,2 ≤ 15.000, n 26 86,7 18 60 15.000, n 4 13,3 12 40 GDS, mean SD, mgdl 184,9 76,63 178,8 57,58 Universitas Sumatera Utara Ureum, mean SD,mgdl 30,17 9,23 34,59 12,57 Kreatinin, mean SD, mgdl 0,96 0,23 1,14 0,41 CKMB, mean SD 50,32 31,28 44,46 36.23 Data hasil angiografi didapat pada kelompok distorsi QRS lebih banyak menggunakan GPIIbIIIa dan jumlah stenosis lebih atau sama dengan 2 dibanding dengan tanpa distorsi. Hasil angiografi pada kedua kelompok adalah yang ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil Angiografi Karakteristik Distrorsi Terminal Kompleks QRS Tidak Ya GPIIbIIIa, n Tidak 17 56,7 11 36,7 Ya TIMI Flow ≥ 2, n Jumlah, n 1 Stenosis ≥ 2 Stenosis 13 43,3 30 100 21 70 9 30 19 63,3 30 100 12 40 18 60 IRApdi, n LAD 20 66,7 14 46,7 LCX 1 3,3 1 3,3 RCA Jenis Stent, n BMS DES 9 30 18 60 12 40 15 50 20 66,7 10 33,3 4.2 Hubungan Distorsi QRS terhadap Aritmia Ditemukan hubungan yang signifikan antara distorsi QRS dengan aritmia p = 0,032. Dari 30 responden yang mengalami distorsi QRS, sebanyak 15 pasien mengalami aritmia, sedangkan hanya ditemukan 7 pasien yang mengalami aritmia dari 30 orang responden tanpa distorsi QRS. Hubungan yang signifikan juga ditunjukkan oleh IRApdi terhadap aritmia p = 0,014. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hubungan Distorsi QRS terhadap Aritmia Karakteristik Aritmia P Ya n = 22 Tidak n = 38 Distorsi QRS, n Ya 15 68,2 15 39,5 0,032 Tidak 7 31,8 23 60,5 Leukosit, n ≤ 15.000 13 59,1 31 81,6 0,058 15.000 9 40,9 7 18,4 CKMB, mean SD 52,04 43,43 44,7 26,81 0,812 Jumlah Stenosis ≥ 2, n 10 45,5 17 44,7 0,975 IRApdi, n LAD 8 36,4 26 68,4 0,014

4.3 Hubungan antara jenis aritmia dengan distorsi QRS