Faktor Lingkungan Internal Kekuatan Hasil evaluasi faktor internal

Dimana secara parsial, tidak terdapat pengaruh yang nyata siginifikan antara variabel tingkat pendidikan ibu rumah tangga T terhadap konsumsi pangan rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari diperolehnya tingkat signifikansi 0,750 α = 0,05, sehingga kenaikan tingkat pendidikan ibu rumah tangga tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan rumah tangga. Menurut penulis, faktor pengalaman dan kebiasaan seorang ibu dalam memasak makanan untuk dikonsumsi sehari- hari lebih mempengaruhi konsumsi pangan rumah tangga tersebut dibandingkan tingkat pendidikan ibu rumah tangga.

5.2 Strategi Pengembangan Diversifikasi Pangan

ldentifikasi kondisi lingkungan strategis guna mendukung tercapainya ketahanan pangan dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah dengan menemukenali faktor internal dan eksternal yang ada secara umum di daerah penelitian. Faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal terdiri atas peluang dan ancaman Rangkuti 2008.

5.2.1 Faktor Lingkungan Internal Kekuatan

Strenghts. Kekuatan utama yang menjadi menyokong upaya ketahanan pangan di Desa Bangan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang adalah: 1. Produksi perikanan tinggi. 2. Ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mendorong pencapaian ketahanan pangan. Universitas Sumatera Utara Kelemahan Weakness. Kelemahan utama yang menjadi menghambat upaya ketahanan pangan di Desa Bangan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang adalah: 1. Pendapatan rendah 2. Pendidikan rendah 3. Produksi pangan rendah 4. Masi ada kejadian gizi buruk

5.2.2 Faktor lingkungan Eksternal Peluang

Opportunity. Peluang utama yang menjadi pendorong tercapainya percepatan diversifikasi konsumsi pangan di Desa Bangan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang adalah: 1. Adanya peluang permintaan pangan lebih tinggi dari pada ketersediaan. 2. Adanya peluang menciptakan lapangan pekerjaan dalam mengolah pangan lokal. 3. Perkembangan teknologi yang pesat dalam mengolah aneka pangan baru. 4. Masi terdapat lahan perkarangan rumah belum dikembangkan. Ancaman Threaths. Ancaman utama yang dapat menjadi penghalang tercapainya percepatan diversifikasi konsumsi pangan di Desa Bangan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang adalah: 1. Jumlah penduduk yang cukup besar. 2. Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam. 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan arti gizi dan kesehatan. 4. Promosi dan penyebaran informasi serta upaya pengembangannya masih terbatas. Universitas Sumatera Utara

5. Ketergantungan impor.

5.2.3 Hasil evaluasi faktor internal

Cara membuat matriks IFAS 1. Susunlah faktor-faktor internal sesuai dengan kelompoknya yaitu faktor yang memberikan kekuatan Strength dan faktor yang memberikan kelemahan Weaknesses . 2. Selanjutnya masing-masing faktor tadi diberi bobot. Dalam memberikan bobot harus dilakukan secara hati-hati dan didasarkan pada tingkat kepentingan dan dampak strategisnya. Semakin penting faktor tersebut, maka semakin tinggi bobot yang harus diberikan. Maksimum total bobot adalah 1 satu. 3. Langkah berikutnya terhadap setiap faktor baik kekuatan atau kelemahan diberi rating . Rating dibuat dengan ketentuan untuk faktor-faktor yang memberikan kekuatan harus diberi tanda positip dan sebaliknya untuk faktor-faktor yang memberikan kelemahan diberikan tanda negatip. Jika faktor-faktor itu memberikan kekuatan paling besar, maka harus diberi rating positip yang paling besar, demikian sebaliknya bila kekuatannya kecil. Cara yang sama juga diperlakukan pada faktor-faktor yang memberi kelemahan paling besar, maka harus diberi rating negatip paling banyak, demikian sebaliknya bila tingkat kelemahannya kecil. 4. Selanjutnya Bobot dikalikan dengan Rating, sehingga akan diperoleh Nilai atau Skor. 5. Setelah semua faktor dihitung skornya, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total skor secara keseluruhan. Untuk memberikan keseragaman dalam membuat rating baik untuk EFAS Universitas Sumatera Utara maupun IFAS, maka untuk memudahkan berikut ini akan diberikan pedoman. Peluang dan Kekuatan diberi bilangan bulat yang positip dan dimulai dari 1 sampai dengan 4. Sedangkan untuk Kelemahan dan Ancaman diberi bilangan bulat yang negatip dan dimulai dari – 4 sampai dengan – 1. Adapun tabel perhitungan pembobotan x rating faktor internal pencapaian ketahanan pangan dapat disajikan pada tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3 Matriks Evaluasi Faktor Internal Pencapaian Ketahanan Pangan Faktor strategis Kekuatan Bobot Rating Skor Produksi perikanan tinggi 0,58 4 2,32 Ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mendorong pencapaian ketahanan pangan 0,42 3 1,26 Jumlah 1 3,58 Faktor strategis Kelemahan Bobot Rating Skor Pendapatan rendah 0,29 -4 -1,16 Pendidikan rendah 0,21 -3 -0,63 Produksi pangan rendah 0,29 -3 -0,87 Masi ada kejadian gizi buruk 0,21 -3 -0,63 Jumlah 1 -3,29 Selisih Kekuatan-Kelemahan 0,29

5.2.4 Hasil evaluasi faktor eksternal

Dokumen yang terkait

Peranan Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus : Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang)

2 46 69

Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Nelayan Buruh ditinjau dari Garis Kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang )

2 45 92

Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

2 35 85

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 4 68

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 11

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 1

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 7

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 10

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 2

Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

0 0 2