dibelanjakan untuk dikonsumsi. Konsumsi tidak hanya mengenai makanan, tetapi mencakup pemakaian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pemerintah telah menetapkan program diversifikasi pangan melalui kebijakan swasembada pangan untuk komoditi yaitu beras, jagung, kedelai, umbi-umbian
ubi jalar dan ubi kayu, daging sapi, dan gula. Pada masa dulu ketahanan pangan hanya diutamakan pada kecukupan pengkonsumsian pada karbohidrat terutama
beras sedangkan pada saat ini ketahanan pangan tidak hanya mempersoalkan mengenai pemenuhan beras tetapi juga mencakup persoalan pemenuhan gizi yang
cukup beragam, bergizi dan berimbang. Diversifikasi pangan non-beras diharapkan dapat menghindari pengkonsumsian
pada satu jenis pangan saja yaitu beras tetapi dapat memanfaatkan jenis pangan lainnya. Selain itu dapat mengembangkan produk melalui peran industri
pengolahan untuk meningkatkan cita rasa dan citra produk pangan yang khas serta peningkatan dan produksi dan ketersediaan sumber pangan protein dan zat gizi.
Selain itu diversifikasi pangan non-beras diharapkan dapat menghindari pengkonsumsian pada satu jenis pangan saja yaitu beras tetapi dapat
memanfaatkan jenis pangan lainnya. Pada saat masyarakat melakukan diversifikasi pangan maka dapat dikurangi jumlah pengkonsumsian beras,
sehingga dapat diwujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta untuk mengurangi biaya pengeluaran untuk konsumsi. Untuk mewujudkan ketahanan
pangan yang berkelanjutan maka dapat disusun strategi pengembangan diversifikasi pangan.
Universitas Sumatera Utara
Secara sistematis kerangka pemikiran dapat di gambarkan sebagai berikut :
Keterangan : : Menyatakan Hubungan
: Menyatakan Pengaruh
Bagan 2.1: Skema Kerangka Pemikiran
Strategi Diversifikasi Pangan Konsumen
Pangan Non Beras Pangan Beras
Matriks SWOT Pengembangan
Diversifikasi Pangan Program Diversifikasi Pangan
Kekuatan Strength
Kelemahan Weakness
Ancaman Threat
Peluang Opportunity
Faktor Internal Faktor Eksternal
Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan
Faktor-Faktor:
Pendapatan Rumah Tangga, Jumlah
anggota Keluarga, Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan landasan teori yang dibuat, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan di daerah
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purpossive sengaja, yaitu berdasarkan data yang diperoleh di Badan Pusat Statistika Sumatea Utara, yang menunjukan bahwa
Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah yang menghasilkan tanaman pangan terbesar dari Kecamatan lainya yang ada di
Kabupaten Deli Serdang dan berpotensial dalam melaksanakan diversifikasi pangan. Penelitian dilakukan di Desa Bagan Serdang kecamatan Pantai Labu.
Desa Bagan Serdang dipilih karena Desa Bagan Serdang memiliki penduduk dengan rata-rata pendapatan rendah. Karena itu perlu dilakukan program
diversifikasi pangan di daerah tersebut untuk mengurangi pengeluaran konsumsi terhadap beras dengan mengkonsumsi jagung dan ubi kayu yang sama
mengandung karbohidrat dengan beras dan harganya lebih murah. Produksi beberapa jenis pangan yang diproduksi di Kabupaten Deli Serdang dapat
dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara