KONDISI PEREMPUAN PAPUA DAN PAPUA BARAT

KONDISI PEREMPUAN PAPUA DAN PAPUA BARAT

Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Pemenuhan HAM Perempuan bukanlah Prioritas Kepala Daerah tingkat Kabupaten.

Sepanjang tahun 2011 dan 2012, Komnas Perempuan dan jaringan TIKI di sejumlah kabupaten di Papua melakukan advokasi penghapusan KtP dan pemenuhan HAM perempuan melalui mekanisme dialog kebijakan dengan pemerintah daerah setempat, antara lain di Biak, Merauke, Manokwari, Timika dan Wamena. Tak satu pun kepala daerah (Bupati, Wakil Bupati atau Sekda) kabupaten tersebut yang bersedia memberi waktu untuk dialog kebijakan tentang penghapusan KtP dan tanggungjawab pemenuhan HAM perempuan. Pejabat Badan/Biro PPPA kabupaten maupun asisten pemda terkait yang pernah berdialog dengan Komnas Perempuan dan TIKI di sepanjang tahun 2010 hingga 2012 melaporkan terbatasnya kapasitas sumber daya manusia dan dana yang dimilikinya untuk melakukan tugas secara optimal. Akibatnya, tidak banyak yang dapat mereka lakukan jika dibandingkan dengan besarnya masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di tanah Papua

Dalam dialog kebijakan tersebut Komnas Perempuan menyampaikan keprihatinannnya akan minimnya respon negara terhadap upaya pemulihan korban khususnya perempuan asli Papua. Bahkan cenderung membiarkan kekerasan terus berlanjut. Persaingan ekonomi yang sangat mikro-pun tak kunjung dieliminir oleh pemerintah daerah, misalnya perjuangan mama-mama pasar untuk mendapatkan tempat berjualan yang layak tak kunjung dipenuhi. Bahkan ada sejumlah kasus kekerasan lainnya yang ditemukan saat berdiskusi dengan komunitas korban dan aktivis HAM perempuan, antara lain:

Persaingan ekonomi berlapis, mengecilnya akses ekonomi perempuan, terampasnya sumber daya alam sekaligus simbol ekonomi perempuan dan melemahnya enterpreunership

perempuan. Komunitas penyintas kekerasan dan aktivis HAM perempuan di kota Biak, Merauke dan Wamena melaporkan bahwa kelompok perempuan asli Papua penjual hasil kebun dan hasil hutan makin terhimpit dan kalah dalam persaingan ekonomi kecil di pasar. Para perempuan asli Papua di Merauke dan Wamena tidak hanya kalah bersaing dengan pedagang pendatang dari luar Papua yang mendominasi pasar-pasar tradisional, melainkan juga sering kesulitan bersaing dengan perempuan pedagang asal pegunungan yang dikenal lebih ulet dan trampil dalam berjualan hasil kebunnya. Pinang yang selama ini menjadi simbol kekuatan ekonomi perempuan asli Papua telah dimonopoli oleh pedagang dari luar Papua yang jauh lebih kuat dari segi modal dan ketrampilan dan telah menguasai bukan hanya jalur distribusi pinang, tapi juga tanaman pinang.

Bagi para perempuan asli Papua pedagang pinang, hilangnya akses pada perdagangan pinang bukan hanya berarti hilangnya sumber kekuatan ekonomi, melainkan sekaligus berarti terampasnya sumber

daya alam (kebun) penghasil pinang dan terampasnya simbol identitas kultural mereka 8 . Selain itu, aktivis perempuan dan pemimpin perkumpulan perempuan adat dari Keerom, Abepura dan Manokwari melaporkan sejumlah kasus penjualan kios atau meja lokasi berdagang oleh perempuan pedagang asli Papua kepada pedagang pendatang. Meski masih harus diteliti alasan di balik “pelepasan hak atas kios dan meja berjualan” ini, aktivis dan tokoh perempuan Papua setempat menyesalkan fenomena tersebut dan memandangnya sebagai tanda melemahnya ketrampilan enterpreunership sebagian perempuan pedagang asli Papua.

8 Masyarakat Papua umumnya baik dalam keseharian maupun dalam acara adat bersosialisasi dengan berbagi sirih pinang

Catatan tahunan Tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2012

KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN

Pengabaian hak-hak dasar perempuan penyintas kekerasan negara. Perempuan penyintas kekerasan negara yang terdokumentasi dalam laporan HAM Komnas Perempuan dan mitra-mitranya bertajuk “Stop Sudah: Kesaksian Perempuan Papua korban Kekerasan dan Pelanggaran HAM 1963-2009”, melaporkan bahwa sejak kasus mereka dilaporkan dan diadvokasi di tingkat kabupaten dan provinsi hingga menjelang akhir tahun 2012 belum ada tindak lanjut apapun dari pemerintah daerah untuk pemenuhan hak korban atas kebenaran, keadilan dan pemulihan. Kondisi para penyintas belum berubah, terabaikan, terstigma dan sebagian di antara mereka termakan penyakit serta usia yang makin renta. Hal ini dilaporkan oleh komunitas penyintas dan pembela HAM dari Biak, Genyem, Keerom, Manokwari, Merauke, Sarmi, Timika dan Wasior. Menjelang akhir tahun 2012, dua orang penyintas kekerasan negara dari Biak, yaitu penyintas kasus Biak Berdarah dan penyintas operasi militer di Biak tahun 1960-an, yang masih terus berharap menerima kembali hak nya atas Kebenaran, Keadilan dan Pemulihan, telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Kekerasan terhadap perempuan pembela HAM. Aktivis perempuan dan pekerja HAM perempuan di Abepura, Timika dan Wamena melaporkan adanya intimidasi, penggeledahan dan pemukulan oleh aparat penegak hukum dan masyarakat terhadap perempuan, perempuan aktivis dan pembela HAM perempuan. Media Agustus dan September 2012 dari Wamena dilaporkan seorang perempuan advokat dan seorang laki-laki aktivis pembela HAM perempuan mengalami tindak kekerasan dan ancaman dari anggota kepolisian dan masyarakat karena aktivitas mereka membela HAM. Hal ini menimbulkan rasa takut dan cemas, sehingga salah seorang dari mereka meninggalkan Wamena untuk sementara waktu dan mencari rasa aman di kota lain. Pada November 2012 seorang perempuan di kota Timika melaporkan dirinya mengalami kekerasan verbal dan dipukul oleh aparat kepolisian yang menggeledah rumahnya dan mencari putranya yang diduga terkait kasus bom rakitan dan dengan aktivitas Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Seorang perempuan lainnya mengaku rumahnya digeledah pada tengah malam hingga menjelang dini hari oleh serombongan orang berseragam hitam, bertopeng dan bersenjata laras panjang yang mengeluarkan sinar berwarna merah. Rumah korban digeledah dan ditunggui beberapa jam, aparat tidak menemukan yang mereka cari di rumah itu lalu pergi meninggalkan penghuni rumah yang ketakutan. Sebelumnya, seorang perempuan aktivis mahasiswa di Abepura digerebek dan dibuntuti aparat penegak hukum karena diduga terkait dengan aktivitas (pemimpin) KNPB.

Komunitas korban dan aktivis HAM perempuan mitra Komnas Perempuan di Wamena dan Timika melaporkan bahwa peristiwa kekerasan, penembakan dan pembunuhan yang melibatkan warga masyarakat biasa maupun aparat keamanan, yang terus terjadi tanpa teratasi secara baik dan tuntas di kedua kota itu telah melestarikan rasa takut, kecewa dan marah yang meluas di kalangan masyarakat.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PERBEDAAN SELF CONTROL PADA MAHASISWI YANG MEROKOK DI TERITORI PUBLIK DAN TERITORI PRIBADI

6 89 17

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

7 78 16

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107