57.3 11.40 7.00 0 96 2.2 7 7.5 00.0 00 Arah Kebijakan Keuangan Daerah a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 16 TABEL I I I .11 REALI SASI DAN PROYEKSI BELANJA DAERAH TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013 No Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2009 Realisasi Tahun 2010 Tahun Berjalan 2011 Proyeksi Target pada Tahun 2012 Proyeksi Target pada Tahun 2013 2.1 Belanja tidak langsung 2.1.1 Belanja pegawai 410.530.875.235 520.436.276.027,60 577.109.218.000 626.272.639.000 626.875.734.000 2.1.2 Belanja bunga 855.515.163 2.326.912.038 2.600.000.000 3.230.035.000 5.884.128.000 2.1.3 Belanja subsidi 2.1.4 Belanja hibah 80.073.976.300 59.424.399.322 65.935.497.000 71.562.850.000 59.202.739.000 2.1.5 Belanja bantuan sosial 15.018.307.050 5.816.025.035 6.686.916.000 500.000.000 7.511.239.000 2.1.6 Belanja bagi hasil 2.1.7 Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi Kab Kota dan pemerintahan Desa 9.995.819.400 10.688.841.227 6.686.916.000 690.516.000 2.1.8 Belanja tidak terduga 823.475.000 1.000.000.000 1.750.000.000 1.000.000.000 B JUMLAH BELANJA TI DAK LANGSUNG 51 6.4 7 4.4 93.1 48 59 9.5 1 5.9 28.6 49,60 65 3.3 3 1.6 31.0 00 70 7.0 0 6..0 40 .0 00 70 0.4 7 3.8 40.0 00 2.2 Belanja langsung 2.2.1 Belanja pegawai 33.416.351.720 27.225.361.619 30.964.696.000 - 30.277.659.000 2.2.2 Belanja barang dan jasa 115.493.142.632 119.354.711.919,65 138.896.353.000 - 126.215.062.000 2.2.3 Belanja modal 81.881.493.303 79.762.498.284 245.921.993.000 - 105.310.939.000 C JUMLAH BELANJA LANGSUNG 23 0.7 9 0.9 87.6 55 22 6.3 4 2.5 71.8 22,65 41 5.7 8 3.0 42.0 00 45 0.3 0 5.3 67.0 00 26 1.8 0 3.6 60.0 00 D TOTAL JUMLAH BELANJA 74 7.2 6 5.4 80.8 03 82 5.8 5 8.5 00.4 72,25 1.0 69.1 14.67 3.00 0

1.1 57.3 11.40 7.00 0 96 2.2 7 7.5 00.0 00

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011. TABEL I I I .12 PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA PENGELUARAN PEMBI AYAAN DAERAH KOTA SURAKARTA NO Uraian Proyeksi RPJMD Tahun 2012 Proyeksi RKPD Tahun 2012 Selisih Rp Rp Rp A Belanj a Tidak Langsung 674.565.143.000 707.006.040.000 32.440.897.000 1. Belanj a Gaji 602.935.674.000 629.272.639.000 26.336.965.000 2. Belanj a Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD sert a operacional KDH WKDH - - - 3. Belanj a Bunga 7.092.347.000 3.230.035.000 3.862.312.000 4. Belanj a Bagi Hasil - - - 5. Belanj a Bant uan kepada Desa - - - 6. Belanj a Bant uan Part ai Politik - - - B Pengeluaran Pembiayaan 17.340.136.000 25.476.158.000 8.136.022.000 1. Pembentukan Dana Cadangan - - - 2. Pembayaran Pokok Utang 12.965.136.000 19.314.372.000 6.349.236.000 TOTAL PENGELUARAN WAJI B DAN MENGI KAT 1.314.898.436.000 1.384.299.244.000 69.400.808.000 Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 17 TABEL I I I .13 PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA LANGSUNG: WAJI B MENGI KAT DAN PRI ORI TAS KOTA SURAKARTA NO Uraian Proyeksi RPJMD tahun 2012 Proyeksi RKPD tahun 2012 Selisih Ket Rp Rp Rp 1. Program kegiatan yang menampung belanja honorarium PNS untuk guru dan tenaga medis - - - 2. Program kegiatan yang menampung belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - - 3. Program kegiatan yang menampung belanja jasa kantor Khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya - - - 4. Program kegiatan yang menampung belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya - - - 5. Program kegiatan yang menampung belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya - - - TOTAL BELANJA LANGSUNG WAJI B DAN MENGI KAT - - - Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011. Secara rinci kebij akan masing-masing komponen belanj a Kota Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut: Belanja Tidak Langsung 1 Belanj a Pegawai a Gaji dan tunjangan pegawai dihitung dengan memperhatikan rencana kenaikan gaji PNS dan accres untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga, dan penambahan jumlah pegawai akibat adanya mutasi serta kebutuhan pengangkatan CPNSD formasi tahun 2012. b Besaran Tambahan Penghasilan PNS berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku dan termasuk di dalamnya adalah pemberian tambahan penghasilan bagi guru PNSD dan tunjangan profesi guru PNSD. c Pemberian Tambahan Penghasilan PNSD diupayakan meningkat secara proporsional dengan memperhatikan beban kerja, tempat bertugas, kondisi RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 18 kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja dan atau pertimbangan objektif lainnya. d Tambahan penghasilan bagi guru PNSD CPNSD yang belum menerima tunjangan profesi non sertifikasi dan tunjangan profesi bagi guru PNSD yang telah bersertifikasi disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui mekanisme APBD. Besaran tambahan penghasilan tersebut adalah : 1 Tambahan penghasilan bagi guru yang belum menerima tunjangan profesi non sertifikasi sebesar Rp.250.000,- per bulan. 2 Tunjangan profesi bagi guru yang telah bersertifikasi sebesar 1 satu kali gaj i pokok setiap bulan. Pengaturan lebih lanjut atas kedua jenis tambahan penghasilan tersebut berpedoman pada Juknis yang diterbitkan Pemerintah Pusat. e Penganggaran belanja gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sert a biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000. f Pemberian biaya penunjang operasional kepala daerah dan wakil kepala daerah meningkat seiring dengan Peningkatan Penerimaan PAD Tahun Anggaran Berjalan. g Penganggaran belanja Pimpinan dan Anggota DPRD berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 beserta perubahan-perubahannya sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2007 sert a Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007. h Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a tidak langsung dipergunakan untuk belanja pegawai. i Belanj a insentif upah pungut pajak daerah dan retribusi daerah, serta biaya bantuan operasional kepada pihak lain yang turut membantu pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dianggarkan, dibayarkan sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 2010 tentang Tata Cara RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 19 Pemberian dan Pemanfaatan I nsentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2 Belanj a Bunga Belanj a bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga hutang daerah yang dihitung atas kewajiban pokok hutang pricipal outstanding yang memasuki masa jatuh tempo pembayaran. Anggaran belanja bunga diutamakan untuk pembayaran bunga hutang yang jatuh tempo pada tahun 2012 termasuk tunggakan tahun 2011 beserta biaya administrasi dan denda-dendanya. 3 Belanj a hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan keuangan a Pemberian hibah untuk mendukung fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh pemerintah instansi vertikal, TMMD, KPUD dan Panwaslu, semi pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. b Penentuan organisasi atau lembaga yang akan diberikan hibah dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah. c Belanj a bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan atau barang kepada kelompok anggota masyarakat dan partai politik. Sedangkan bantuan kepada partai politik berpedoman pada Peraturan pemerintah Nomor 5 tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata cara Penghitungan Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, serta Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. d Belanj a bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintahan atasan kepada pemerintahan bawahannya atau kepada pemerintahan RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 20 daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan atau peningkatan kemampuan keuangan. 4 Belanj a tidak terduga Belanj a tidak terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan atau tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Adapun kriteria tidak biasa sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : a Tanggap darurat dalam rangka pencegahan ganguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat di daerah; b Bencana Alam; c Bencana Sosial. Belanja Langsung 1 Dalam merancang anggaran kegiatan memperhatikan rencana pola pelaksanaannya, yaitu dengan swakelola atau kontraktual pengadaan barang jasa, kontruksi, konsultansi. 2 Pendistribusian anggaran kegiatan dari sat u SKPD ke beberapa SKPD lainnya atau sub unit kerjanya memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari setiap SKPD. 3 Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a langsung dipergunakan untuk belanja pegawai, belanj a barang dan jasa, serta belanja modal. 4 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau diarahkan untuk pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan atau pemberantasan barang kena cukai palsu cukai ilegal sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah. 5 Belanj a pegawai a Pemberian honorarium bagi pegawai dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan mempertimbangkan asas efisiensi, kepatutan dan kewajaran serta pemerataan penerimaan penghasilan yang besarnya berpedoman pada standarisasi satuan harga. b Upah honor THL dihitung berdasarkan ketentuan yang berlaku. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 21 c Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 serta memperhat ikan Surat Edaran Walikot a Surakarta Nomor : 817 5077 tanggal 28 Desember 2005 perihal Penegasan Kembali Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer dan Sejenisnya, maka pada tahun 2011 tidak ada penambahan pegawai honorer THL. Tambahan tenaga kerja dalam rangka mendukung kinerja program dan kegiatannya dilaksanakan secara outsourcing dan dikriteriakan sebagai jasa dari pihak ketiga. d Pemberian insentif terhadap Guru Bantu GB, Guru Tetap Yayasan GTY dan Guru Tidak Tetap GTT Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6 Belanj a Barang dan Jasa a Belanj a barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 dua belas bulan dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan SKPD dan memperhatikan kebijakan penetapan batas minimal kapitalisasi Capitalization Threshold b Pelayanan jasa yang dilaksanakan secara outsourcing dikriteriakan sebagai jasa dari pihak ketiga, dialokasikan belanja barang dan jasa, diantaranya : - Jasa kebersihan cleaning service petugas sampah. - Jasa keamanan Linmas. - Jasa pengemudi. - Jasa pertukangan. - Jasa keahlian tertentu. c Penganggaran belanja modal yang akan diserahkan kepemilikannya kepada pihak ketiga masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja barang dan jasa. d Biaya pemeliharaan waj ib dianggarkan sesuai standar pelayanan dan usia pakai sarana dan prasarana yang dioperasikan atau telah dibangun dapat dipertahankan. Batasan biaya pemeliharaan yang dianggarkan pada belanja barang jasa adalah yang mempunyai nilai RAB di bawah Capitalization Threshold. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 22 e Belanj a pemeliharaan yang dilaksanakan secara swakelola pengalokasian anggarannya dirinci sesuai kebutuhan belanja, yaitu untuk upah pada kode rekening jasa pertukangan dan untuk material pada kode rekening bahan material. Sedangkan pemeliharaan yang dilaksanakan secara kontraktual dialokasikan anggarannya pada kode rekening belanja pemeliharaan. f Belanj a pemeliharaan yang dialokasikan pada belanja pemeliharaan dapat bersifat standby, dimana dalam penggunaannya harus diawali dengan adanya survey untuk menentukan besaran RAB guna penentuan nilai paket pengadaannya dengan tetap berpedoman pada ketentuan nomor 3 di atas. g Belanj a Perjalanan Dinas memperhatikan Surat Edaran Walikota Nomor: 090 2.176 tanggal 13 September 2005 perihal Perjalanan Dinas ke Luar Kota, dimana biaya perjalanan dinas direncanakan seefisien mungkin dengan melakukan pengendalian perjalanan dinas. Sedangkan perjalanan dinas dalam rangka studi banding kunjungan kerja diatur sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. h Dalam rangka peningkatan akuntabilitas penggunaan biaya perjalanan dinas, penerapan pengganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata at cost akan dilakukan secara bertahap. Perubahan secara bertahap tersebut dilakukan dengan memadukan komponen-komponen yang sudah dapat diperlakukan secara at cost dan yang masih diberikan secara lumpsum paket. i Tata cara penganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas untuk kegiatan yang mengikutsertakan personil non PNS seperti staf khusus, murid teladan, kelompok masyarakat, pengrajin UMKM menggunakan belanja perjalanan dinas, dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. 7 Belanj a Modal a Belanj a modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 23 pemerintahan SKPD, antara lain memiliki kriteria sebagai berikut : 1 Masa manfaatnya lebih dari 12 dua belas bulan; 2 Merupakan objek pemeliharaan; 3 Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan batasan Capitalization Threshold. b Sesuai ketentuan Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang dianggarkan pada belanja modal adalah sebesar harga beli bangunan aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan. c Biaya pendukung proses pengadaan barang jasa dalam rangka memperoleh aset inventaris modal dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal dimaksud dan dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang bersangkutan. d Biaya yang dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal tersebut dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang bersangkutan. Biaya yang dapat dikapitalisasi antara lain : 1 Honor panitia pejabat pengadaan, pejabat pembuat komitmen, PPTK, PTK, PPP, direksi lapangan, tim survey, tim teknis, tim administrasi. 2 Biaya ATK, dokumentasi, pengumuman lelang, penggandaan, makan minum rapat. 3 Biaya perjalanan dinas dalam rangka proses pengadaan. 4 Biaya konsultan perencana dan konsultan pengawas. 5 Biaya pemindahan sementara. 6 Biaya penghapusan aset. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan gedung bangunan konstruksi diperlukan adanya biaya penghapusan aset, maka waj ib dialokasikan anggarannya oleh SKPD yang melaksanakan kegiatan dan dikapitalisasi dalam nilai belanja modal. 7 Biaya pengosongan lahan yang akan dibangun gedung aset. 8 Biaya peresmian tidak dapat dikapitalisasi. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 24

c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah