RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 16
TABEL I I I .11 REALI SASI DAN PROYEKSI BELANJA DAERAH
TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013
No Uraian
Jumlah Realisasi
Tahun 2009 Realisasi Tahun
2010 Tahun Berjalan
2011 Proyeksi
Target pada Tahun 2012
Proyeksi Target pada
Tahun 2013
2.1 Belanja tidak
langsung 2.1.1
Belanja pegawai 410.530.875.235
520.436.276.027,60 577.109.218.000
626.272.639.000 626.875.734.000
2.1.2 Belanja bunga
855.515.163 2.326.912.038
2.600.000.000 3.230.035.000
5.884.128.000 2.1.3
Belanja subsidi 2.1.4
Belanja hibah 80.073.976.300
59.424.399.322 65.935.497.000
71.562.850.000 59.202.739.000
2.1.5 Belanja bantuan
sosial 15.018.307.050
5.816.025.035 6.686.916.000
500.000.000 7.511.239.000
2.1.6 Belanja bagi hasil
2.1.7 Belanja bantuan
keuangan kepada Provinsi Kab Kota
dan pemerintahan Desa
9.995.819.400 10.688.841.227
6.686.916.000 690.516.000
2.1.8 Belanja tidak terduga
823.475.000 1.000.000.000
1.750.000.000 1.000.000.000
B JUMLAH BELANJA
TI DAK LANGSUNG 51 6.4 7 4.4 93.1 48
59 9.5 1 5.9 28.6 49,60 65 3.3 3 1.6 31.0 00
70 7.0 0 6..0 40 .0 00 70 0.4 7 3.8 40.0 00
2.2 Belanja langsung
2.2.1 Belanja pegawai
33.416.351.720 27.225.361.619
30.964.696.000 -
30.277.659.000 2.2.2
Belanja barang dan jasa
115.493.142.632 119.354.711.919,65
138.896.353.000 -
126.215.062.000 2.2.3
Belanja modal 81.881.493.303
79.762.498.284 245.921.993.000
- 105.310.939.000
C JUMLAH BELANJA
LANGSUNG 23 0.7 9 0.9 87.6 55
22 6.3 4 2.5 71.8 22,65 41 5.7 8 3.0 42.0 00
45 0.3 0 5.3 67.0 00 26 1.8 0 3.6 60.0 00
D TOTAL JUMLAH
BELANJA 74 7.2 6 5.4 80.8 03
82 5.8 5 8.5 00.4 72,25 1.0 69.1 14.67 3.00 0
1.1 57.3 11.40 7.00 0 96 2.2 7 7.5 00.0 00
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I I .12 PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA PENGELUARAN PEMBI AYAAN
DAERAH KOTA SURAKARTA
NO Uraian
Proyeksi RPJMD Tahun
2012 Proyeksi RKPD
Tahun 2012 Selisih
Rp Rp
Rp
A Belanj a Tidak Langsung
674.565.143.000 707.006.040.000
32.440.897.000 1.
Belanj a Gaji 602.935.674.000
629.272.639.000 26.336.965.000
2. Belanj a Penerimaan Anggota dan Pimpinan
DPRD sert a operacional KDH WKDH -
- -
3. Belanj a Bunga
7.092.347.000 3.230.035.000
3.862.312.000 4.
Belanj a Bagi Hasil -
- -
5. Belanj a Bant uan kepada Desa
- -
- 6.
Belanj a Bant uan Part ai Politik -
- -
B Pengeluaran Pembiayaan
17.340.136.000 25.476.158.000
8.136.022.000 1.
Pembentukan Dana Cadangan -
- -
2. Pembayaran Pokok Utang
12.965.136.000 19.314.372.000
6.349.236.000 TOTAL PENGELUARAN WAJI B DAN
MENGI KAT 1.314.898.436.000 1.384.299.244.000
69.400.808.000
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 17
TABEL I I I .13 PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA LANGSUNG:
WAJI B MENGI KAT DAN PRI ORI TAS KOTA SURAKARTA
NO Uraian
Proyeksi RPJMD
tahun 2012 Proyeksi
RKPD tahun 2012
Selisih Ket
Rp Rp
Rp
1. Program kegiatan
yang menampung
belanja honorarium PNS untuk guru dan tenaga medis
- -
- 2.
Program kegiatan yang
menampung belanja Beasiswa Pendidikan PNS
- -
- 3.
Program kegiatan yang
menampung belanja jasa kantor Khusus tagihan
bulanan kantor
seperti listrik,
air, telepon dan sejenisnya
- -
-
4. Program kegiatan
yang menampung
belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya
- -
- 5.
Program kegiatan yang
menampung belanja
sewa perlengkapan
dan peralatan
kantor yang
telah ada
kontrak jangka panjangnya -
- -
TOTAL BELANJA LANGSUNG WAJI B DAN MENGI KAT
- -
-
Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.
Secara rinci kebij akan masing-masing komponen belanj a Kota Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Belanja Tidak Langsung
1 Belanj a Pegawai
a Gaji
dan tunjangan
pegawai dihitung
dengan memperhatikan rencana kenaikan gaji PNS dan accres
untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat, tunjangan
keluarga, dan
penambahan jumlah pegawai akibat adanya mutasi serta kebutuhan pengangkatan CPNSD formasi tahun
2012. b
Besaran Tambahan Penghasilan PNS berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku dan
termasuk di dalamnya adalah pemberian tambahan penghasilan bagi guru PNSD dan tunjangan profesi
guru PNSD. c
Pemberian Tambahan Penghasilan PNSD diupayakan meningkat
secara proporsional
dengan memperhatikan beban kerja, tempat bertugas, kondisi
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 18
kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja dan atau pertimbangan objektif lainnya.
d Tambahan penghasilan bagi guru PNSD CPNSD yang
belum menerima tunjangan profesi non sertifikasi dan tunjangan profesi bagi guru PNSD yang telah
bersertifikasi disesuaikan
dengan kebijakan
pemerintah pusat melalui mekanisme APBD. Besaran tambahan penghasilan tersebut adalah :
1 Tambahan penghasilan bagi guru yang belum
menerima tunjangan profesi non sertifikasi sebesar Rp.250.000,- per bulan.
2 Tunjangan
profesi bagi
guru yang
telah bersertifikasi sebesar 1 satu kali gaj i pokok
setiap bulan. Pengaturan lebih lanjut atas kedua jenis tambahan
penghasilan tersebut berpedoman pada Juknis yang diterbitkan Pemerintah Pusat.
e Penganggaran belanja gaji dan tunjangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah sert a biaya penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000.
f Pemberian biaya penunjang operasional kepala daerah
dan wakil kepala daerah meningkat seiring dengan Peningkatan
Penerimaan PAD
Tahun Anggaran
Berjalan. g
Penganggaran belanja Pimpinan dan Anggota DPRD berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004
beserta perubahan-perubahannya
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2007 sert a
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007.
h Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya
dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a tidak langsung dipergunakan untuk belanja pegawai.
i Belanj a insentif upah pungut pajak daerah dan
retribusi daerah, serta biaya bantuan operasional kepada pihak lain yang turut membantu pemungutan
pajak daerah dan retribusi daerah dianggarkan, dibayarkan
sesuai ketentuan
dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 69 tahun 2010 tentang Tata Cara
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 19
Pemberian dan Pemanfaatan I nsentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2 Belanj a Bunga
Belanj a bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga hutang daerah yang dihitung atas
kewajiban pokok hutang pricipal outstanding yang memasuki masa jatuh tempo pembayaran. Anggaran
belanja bunga diutamakan untuk pembayaran bunga hutang yang jatuh tempo pada tahun 2012 termasuk
tunggakan tahun 2011 beserta biaya administrasi dan denda-dendanya.
3 Belanj a hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan
keuangan a
Pemberian hibah
untuk mendukung
fungsi penyelenggaraan
pemerintahan daerah
yang dilakukan oleh pemerintah instansi vertikal, TMMD,
KPUD dan Panwaslu, semi pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
b Penentuan organisasi atau lembaga yang akan
diberikan hibah dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah. c
Belanj a bantuan
sosial digunakan
untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat
sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan atau barang kepada kelompok anggota masyarakat dan
partai politik. Sedangkan bantuan kepada partai politik berpedoman pada Peraturan pemerintah Nomor 5
tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24
Tahun 2009
tentang Pedoman
Tata cara
Penghitungan Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran,
dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, serta
Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.
d Belanj a
bantuan keuangan
digunakan untuk
menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintahan atasan kepada
pemerintahan bawahannya atau kepada pemerintahan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 20
daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan atau peningkatan kemampuan keuangan.
4 Belanj a tidak terduga
Belanj a tidak terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan atau tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya
yang telah
ditutup. Adapun
kriteria tidak
biasa sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a Tanggap darurat dalam rangka pencegahan ganguan
terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi
terciptanya keamanan,
ketenteraman dan
ketertiban masyarakat di daerah; b
Bencana Alam; c
Bencana Sosial.
Belanja Langsung
1 Dalam merancang anggaran kegiatan memperhatikan
rencana pola pelaksanaannya, yaitu dengan swakelola atau kontraktual pengadaan barang jasa, kontruksi,
konsultansi. 2
Pendistribusian anggaran kegiatan dari sat u SKPD ke beberapa
SKPD lainnya
atau sub
unit kerjanya
memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari setiap SKPD. 3
Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a
langsung dipergunakan untuk belanja pegawai, belanj a barang dan jasa, serta belanja modal.
4 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau diarahkan untuk
pembinaan industri,
pembinaan lingkungan
sosial, sosialisasi
ketentuan di
bidang cukai
dan atau pemberantasan barang kena cukai palsu cukai ilegal
sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah. 5
Belanj a pegawai a
Pemberian honorarium bagi pegawai dalam rangka pelaksanaan
program dan
kegiatan mempertimbangkan asas efisiensi, kepatutan dan
kewajaran serta pemerataan penerimaan penghasilan yang besarnya berpedoman pada standarisasi satuan
harga. b
Upah honor THL dihitung berdasarkan ketentuan yang berlaku.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 21
c Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
2005 serta memperhat ikan Surat Edaran Walikot a Surakarta Nomor : 817 5077 tanggal 28 Desember
2005 perihal
Penegasan Kembali
Larangan Pengangkatan Tenaga Honorer dan Sejenisnya, maka
pada tahun 2011 tidak ada penambahan pegawai honorer THL. Tambahan tenaga kerja dalam rangka
mendukung kinerja
program dan
kegiatannya dilaksanakan secara outsourcing dan dikriteriakan
sebagai jasa dari pihak ketiga. d
Pemberian insentif terhadap Guru Bantu GB, Guru Tetap Yayasan GTY dan Guru Tidak Tetap GTT
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6 Belanj a Barang dan Jasa
a Belanj a
barang dan
jasa digunakan
untuk menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 dua belas bulan dalam
melaksanakan program
dan kegiatan
pemerintahan SKPD dan memperhatikan kebijakan penetapan batas minimal kapitalisasi Capitalization
Threshold b
Pelayanan jasa yang dilaksanakan secara outsourcing dikriteriakan
sebagai jasa
dari pihak
ketiga, dialokasikan belanja barang dan jasa, diantaranya :
- Jasa kebersihan cleaning service petugas sampah.
- Jasa keamanan Linmas.
- Jasa pengemudi.
- Jasa pertukangan.
- Jasa keahlian tertentu. c
Penganggaran belanja modal yang akan diserahkan kepemilikannya kepada pihak ketiga masyarakat pada
tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja barang dan jasa.
d Biaya pemeliharaan waj ib dianggarkan sesuai standar
pelayanan dan usia pakai sarana dan prasarana yang dioperasikan
atau telah
dibangun dapat
dipertahankan. Batasan biaya pemeliharaan yang dianggarkan pada belanja barang jasa adalah yang
mempunyai nilai
RAB di
bawah Capitalization
Threshold.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 22
e Belanj a pemeliharaan yang dilaksanakan secara
swakelola pengalokasian anggarannya dirinci sesuai kebutuhan belanja, yaitu untuk upah pada kode
rekening jasa pertukangan dan untuk material pada kode
rekening bahan material.
Sedangkan pemeliharaan yang dilaksanakan secara kontraktual
dialokasikan anggarannya pada kode rekening belanja pemeliharaan.
f Belanj a pemeliharaan yang dialokasikan pada belanja
pemeliharaan dapat bersifat standby, dimana dalam penggunaannya harus diawali dengan adanya survey
untuk menentukan besaran RAB guna penentuan nilai paket pengadaannya dengan tetap berpedoman pada
ketentuan nomor 3 di atas. g
Belanj a Perjalanan Dinas memperhatikan Surat Edaran Walikota Nomor: 090 2.176 tanggal 13 September
2005 perihal Perjalanan Dinas ke Luar Kota, dimana biaya
perjalanan dinas
direncanakan seefisien
mungkin dengan melakukan pengendalian perjalanan dinas. Sedangkan perjalanan dinas dalam rangka studi
banding kunjungan kerja diatur sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
h Dalam rangka peningkatan akuntabilitas penggunaan
biaya perjalanan dinas, penerapan pengganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip
kebutuhan nyata at cost akan dilakukan secara bertahap.
Perubahan secara
bertahap tersebut
dilakukan dengan memadukan komponen-komponen yang sudah dapat diperlakukan secara at cost dan
yang masih diberikan secara lumpsum paket. i
Tata cara penganggaran dan pelaksanaan perjalanan dinas untuk kegiatan yang mengikutsertakan personil
non PNS seperti staf khusus, murid teladan, kelompok
masyarakat, pengrajin
UMKM menggunakan belanja perjalanan dinas, dengan
mengacu pada ketentuan yang berlaku. 7
Belanj a Modal a
Belanj a modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka
pengadaan aset
tetap berwujud
yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas
bulan untuk
digunakan dalam
kegiatan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 23
pemerintahan SKPD, antara lain memiliki kriteria sebagai berikut :
1 Masa manfaatnya lebih dari 12 dua belas bulan;
2 Merupakan objek pemeliharaan;
3 Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan
kebijakan batasan Capitalization Threshold. b
Sesuai ketentuan Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang dianggarkan pada
belanja modal adalah sebesar harga beli bangunan aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.
c Biaya pendukung proses pengadaan barang jasa
dalam rangka
memperoleh aset inventaris modal
dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal dimaksud dan dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang
bersangkutan. d
Biaya yang dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal tersebut dianggarkan pada kode rekening belanja
modal yang
bersangkutan. Biaya
yang dapat
dikapitalisasi antara lain : 1
Honor panitia pejabat
pengadaan, pejabat
pembuat komitmen, PPTK, PTK, PPP, direksi lapangan, tim survey, tim teknis, tim administrasi.
2 Biaya ATK, dokumentasi, pengumuman lelang,
penggandaan, makan minum rapat. 3
Biaya perjalanan dinas dalam rangka proses pengadaan.
4 Biaya
konsultan perencana
dan konsultan
pengawas. 5
Biaya pemindahan sementara. 6
Biaya penghapusan
aset. Apabila
dalam pelaksanaan pembangunan gedung bangunan
konstruksi diperlukan adanya biaya penghapusan aset, maka waj ib dialokasikan anggarannya oleh
SKPD yang
melaksanakan kegiatan
dan dikapitalisasi dalam nilai belanja modal.
7 Biaya pengosongan lahan yang akan dibangun
gedung aset. 8
Biaya peresmian tidak dapat dikapitalisasi.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 24
c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah