Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 3 No I ndikator Makro Realisasi Bertambah Berkurang Proyeksi 2008 2009 2010 2011 2012 Pengem bangan Manusia 12 Berbagai m acam besaran ratio dan perbandingan-perbandingan - Paj ak Daerah terhadap PDRB 46.855.622.021 4.549.342.950.000 = 0,01 52.163.818.689 4.817.877.640.000 = 0,01 61.641.623.410 5.103.886.240.000 = 0,012 90.879.228.000 5.411.868.940.000 = 0,017 103.841.123.000 5.742.409.960.000 = 0,018 - Anggaran pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap PDRB - - - - - - Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah PAD dan Dana Perimbangan terhadap PDRB 616.329.914.409 4.549.342.950.000 = 0,14 650.296.846.597 4.817.877.640.000 = 0,14 724.692.865.157,5 5.103.886.240.000 = 0,14 801.891.386.000 5.411.868.940.00 0 = 0,15 - - Strukt ur Pembiayaan Pembangunan Daerah - - - - - Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012

Garis besar kebijakan ekonomi Kota Surakarta tahun 2012, masih diorientasikan pada penguatan sektor UMKM dan daya saing sektor informal PKL, melalui peningkatan daya saing pasar tradisional sebagai penopang aktivitas perdagangan bagi berjalannya ekonomi kerakyatan. Pengembangan lembaga pra koperasi, sebagai lembaga keuangan non bank, terus didorong pertumbuhannya, melalui pengembangan Badan Usaha Milik Masyarakat BUMM, yang diawali dari hibah DBHCHT tahun 2009, melalui program dana abadi RT di 2667 RT. Target pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebesar 6,11 , diproyeksi masih disumbang dari sektor tersier, melalui pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan jasa serta lembaga keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Kontribusi sektor ini tumbuh seiring dengan berhasilnya pencitraan brand image Kota Surakarta sebagai Kota MI CE Meeting I ncentives Conferencing and Exibition baik pada skala regional, RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 4 nasional dan internasional. Pertumbuhan sektor sekunder melalui sektor listrik, gas dan air minum tumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor tersier, utamanya dari peningkatan aktivitas pariwisata dan investasi di industri hotel sebagai penunjang aktivitas MI CE. Ancaman terhadap inflasi selama ini masih disumbang dari volatile foods, dari terhambatnya ketersediaan pasokan kebutuhan pangan. Stabilitas harga, yang tercermin dari angka inflasi di Kota Surakarta, relatif masih rendah, dibandingkan dengan besaran inflasi ditingkat propinsi dan nasional. Peningkatan investasi, meskipun masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, pertumbuhan dari investasi skala kecil dan menengah menunjukkan peningkatan dalam 2 tahun terakhir. Sektor ekspor makin bergairah, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi global, utamanya bagi negara tujuan ekspor utama Kota Surakarta, seperti Amerika Serikat, meskipun ancaman terhadap fluktuasi dan ancaman resesi ekonomi global juga perlu untuk diwaspadai, seiring dengan meningkatnya rasio utang negara-negara industri maju, sebagai penggerak ekonomi global. Dengan optimisnya target pertumbuhan PDRB, diharapkan akan meningkatkan indikator makro pembangunan yang lain, seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan jumlah pengangguran terbuka, penurunan jumlah penduduk miskin dan peningkatan kesempatan kerja.

B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah