BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dari nyamuk Aedes Aegypti, yang berdampak terhadap gangguan
pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga terjadi perdarahan, yang dapat menimbulkan kematian. Misnadiarly, 2009.
Di wilayah pengawasan WHO Asia Tenggara, Thailand merupakan negara peringkat pertama yang
melaporkan kasus Demam Berdarah Dengue yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan Indonesia ternasuk peringkat kedua. Sejak tahun 1980 dengan jumlah
kasus yang di laporkan lebih dari 10.000 setiap tahunnya. Soegeng, 2006
Di Indonesia, DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya
dan Jakarta. Namun pada tahun 1994 telah menyebar di 27 propinsi di Indonesia, dan 12 propinsi di antaranya dalam status kejadian luar biasa Depkes, 2004.
P ada tahun 2008 tercatat ada 136.399 kasus Demam Berdarah, sekitar 1.170
korban di antaranya meninggal dunia. Umumnya, kasus ini terjadi pada anak- anak. Sepanjang tahun 2009 jumlah kasus naik menjadi 154.855 kasus dan 1.384
meninggal dunia. Depkes, 2010. Sama halnya yang terjadi di Sumatra Utara,
Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue yang menjangkiti masyarakat dari berbagai usia di berbagai kabupatenkota di Sumatera Utara cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Sumut, angka kejadian insiden rate kasus Demam Berdarah Dengue
DBD pada tahun 2005 mencapai 35,69 per 100 ribu penduduk. Sementara pada
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tahun 2007 sebesar 34,10 per 100 ribu penduduk, tahun 2008 sekitar 34,30 per 100 ribu penduduk dan tahun 2010 hingga akhir September mencapai 36,52 per
100 ribu penduduk. Depkes, Sumut
Kasus Demam Berdarah Dengue DBD data dari kabupaten Aceh Tengah pada periode Januari-Juli 2010 sebanyak 72 orang atau meningkat 67 persen
dibandingkan tahun 2009 yang hanya 43 orang. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, bahwa sebelumnya kasus DBD tidak pernah ditemukan di
daerahnya, yang merupakan daerah dataran tinggi, tapi dalam dua tahun terakhir mulai terjangkit, sehingga perlu kewaspadaan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Takengon, bahwa jumlah penderita DBD itu hanya terdata pada saat pasien berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Datu Beru Takengon dan
puskesmas-puskesmas yang tersebar di 14 Kecamatan di daerah itu. Sementara pasien-pasien DBD yang berobat di rumah sakit swasta dan tempat praktik dokter
belum terdata secara akurat, sehingga kemungkinan jumlah penderitanya lebih banyak dari perkiraan. Dinkes Takengon, 2010
Seiring dengan kejadian yang terus meningkat, di karenakan belum optimalnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
DBD. Hal ini di buktikan juga pada setiap kunjungan kerumah-rumah penduduk, bahwa masih banyak ditemukan jentik nyamuk Aedes Aegypti di tempat-temapat
penampungan air, bekas tempat minuman yang bisa menampung air dan tempat lainnya. Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa kasus DBD di Aceh pada
tahun 2010 mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan belum optimalnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Maka perlu dilakukan trombosan untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap program pencegahan dan pemberantasan
DBD. Maka perlu dilakukan penelitian bagaimana peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh
Tengah.
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam rumusan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran serta masyarakat dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah.
3 Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi bagaimana peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh
Tengah.
4 Manfaat Penelitian 4.1 Bagi Pelayanan Keperawatan Komunitas
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam meningkatkan pelayanan Keperawatan Komunitas terutama tentang
peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan DBD.
4.2 Bagi Institusi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan bagi institusi pelayanan kesehatan dengan peran serta masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah.
4.3 Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan tentang peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan Pemberantasan
DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah.
4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil Penelitian ini juga dapat digunakan peneliti selanjutnya sebagai bahan perbandingan dan referensi tambahan terkait dengan peran serta
masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan DBD di Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA