Masyarakat 1 Definisi Masyarakat Elemen-Elemen Peran Serta Masyarakat

pendidikan dan lain-lain. Puskesmas dapat dijadikan suatu pusat kegiatan, walaupun pusat perencanaannya adalah desa LKPMD, dan petugas kesehatan adalah merupakan sebagai motivator dan dinamisatornya. Dokter puskesmas atau petugas-petugas kesehatan yang lain dapat membentuk suatu team work atau membentuk suatu kelompok kerjasama yang baik dengan dinas-dinas atau instansi-intansi lain. Dalam pelaksanaan program dapat dimulai dari desa ke desa tidak seluruh desa di kecamatan tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat memonitor dan membimbingnya dengan baik. Bilamana perlu membentuk suatu proyek percontohan sebagai pusat pengembangan untuk desa yang lain. Bila desa ini masih dianggap terlalu besar, maka dapat dimulainya dari tingkat RW atau RT yang populasinya lebih kecil sehingga mudah diorganisasi. Notoatmodjo. 2007 2. Masyarakat 2.1 Definisi Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau berintraksi antara satu dengan yang lainnya. Kesatuan hidup manusia yang berintraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Menurut Nasrul 1998 masyarakat terbagi beberapa jenis yaitu, masyarakat desa, masyarakat madya dan masyarakat kota. Masing-masing jenis masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: masyarakat desa yang memiliki ciri-ciri yaitu hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat, adat istiadat masih di pegang sangat kuat, sebagian besar memiliki kepercayaan terhadap hal-hal yang ajaib, tingkat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara buta huruf masih tinggi, masih berlaku hukum tak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh setiap orang, jarang bahkan tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang teknologi dan keterampilan, sistem ekonomi yang sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagian kecil dijual, dan gotong royong sangat kuat. Masyarakat Madya yang mempunyai ciri-ciri yaitu hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan mulai mengendor, adat istiadat masih dihormati, dan sikap masyarakat mulai terbuka dari pengaruh luar, timbul rasionalitas pada cara berpikir, sehingga kepercayaan pada kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali telah kehabisan akal, timbul pendidikan pormal dalam masyarakat terutama pendidikan dasar dan menengah, tingkat buta huruf sudah menurun, hokum tertulis mulai mendampingi hokum tidak tertulis, ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran, sehingga menimbulkan deferensiasi dalam struktur masyarakat karenanya uang semakin meningkat penggunaannya, dan gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial dikalangan keluarga dan tetangga. Dan kegiatan-kegiatan umum lainnya didasarnya didasarkan upaya. Masyarakat kota yaitu memiliki ciri-ciri yaitu hubungan didasarkan atas kepentingan pribadi, hubungan antara masyarakat dilakukan secara terbuka dan saling mempengaruhi, kepercayaan masyarakat yang kuat akan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, strata mesyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian, tingkat pendidikan formal tinggi dan merata, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara hokum yang berlaku adalah tertulis, ekonomi hamper seluruhnya ekonomi pasar, dan gotong royong tidak sekuat masyarakat desa. Namun demikian, cirri-ciri masyarakat tersebut tersebut di atas tidak semuanya kita dapatkan dalam masyarakat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, tidak semua masyarakat desa memiliki kepercayaan pada hal-hal gaib dan juga saat ini pendidikan masyarakat desa sudah mulai merata serta masih banyak lagi perubahan yang terjadi. Wahit, 2009

2.2 Ciri-ciri Masyarakat