Demam berdarah dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti yang berdampak terhadap gangguan
pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga terjadi perdarahan, yang dapat menimbulkan kematian. Misnadiarly, 2009.
3.2 Penularan DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu arthropod-borne virus atau virus yang disebabkan oleh artropoda.
Virus ini termasuk genus Flavivirus dari family Flaviviridae. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti di daerah perkotaan dan Aedes
Albopictus di daerah pedesaan. Nyamuk Aedes Aegypti mempunyai cici-ciri yaitu : Sayap dan badannya belang-belang atau bergaris-garis putih,
berkembang biak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, WC, tempayan, drum, dan barang-barang yang menampung air seperti kaleng,
ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung, dan lain-lain, jarak terbang lebih kurang 100 m, nyamuk betina bersifat “multiple biters” menggit
beberapa orang karena sebelum byamuk tersebut kenyang sudah berpindah tempat, dan tanah dengan suhu panas dan kelembaban tinggi. widoyono,
2008 Faktor yang mempengaruhi morbilitas dan mortalitas penyakit DBD
antara lain yaitu imunitas penjamu, kepadatan populasi nyamuk, trasmisi virus dengue, virulensi virus, dan keadaan geografis setempat. Dan faktor
penyebaran kasus DBD antara lain pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang tidak terkontrol, dan transportasi. Widoyono, 2008
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.3 Patogenesis
Virus dengue masuk kedalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Organ sasaran dari virus adalah organ
hepar, nodus limfakticus, sumsum tulang serta paru-paru. Data dari berbagai penelitian menunjukan bahwa sel-sel monosit dan makrofak mempunyai
peranan besar pada infeksi ini. Dalam peredaran darah, virus tersebut akan di fagosit oleh sel monosit perifer. Soegeng, 2006
Virus memasuki aliran darah manusia untuk kemudian bereplikasi memperbanyak diri. Sebagai perlawanan, tubuh akan membentuk antibodi,
dan selanjutnya akan membentuk kompleks virus-antibodi dengan virus yang berfungsi sebagai antigennya. Kompleks antigen-antibodi tersebut akan
melepaskan zat-zat yang merusak sel-sel pembuluh darah, yang di sebut dengan proses autoimun. Proses tersebut menyebabkan permeabilitas kapiler
meningkat yang salah satunya ditujukkan dengan melebarnya pori-pori pembuluh darah kapiler. Hal tersebut akan mengakibatkan bocornya sel-sel
darah, antara lain trombosit dan eritrosit. Akibatnya tubuh akan mengalami perdarahan mulai dari bercak sampai perdarahan hebat pada kulit saluran
pencernaan muntah darah, berak darah, saluran pernapasan mimisan, batuk darah, dan organ vital jantung, hati, dan ginjal yang sering mengakibatkan
kematian. Widoyono, 2005 Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti Aedes
albopictus betina yang pada sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk aedes aegypti
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
berasaldari Brasil dan Etiopia, dan sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang.
Pada orang yang beresiko terkena penyakit Demam Berdarah Dengue DBD yang terbanyak adalah anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun, dan
sebagian besar bertempat tinggal di lingkungan yang lembab, serta bertempat tinggal di daerah pinggiran sungai tempat kumuh. Penyakit Demam
Berdarah Dengue DBD sering terjadi di daerah tropis dan penyakit ini biasa muncul pada saat musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat
pengaruh musim atau alam serta perilaku manusia itu sendiri.
3.4 Tanda dan Gejala