Vektor Diagnosis DBD Pemeriksaan Laboraturium klinis

manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu minggu. Orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue tidak semuanya akan sakit demam berdarah dengue. Ada yang mengalami demam ringan dan sembuh dengan sendirinya, atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit. Tetapi semuanya merupakan pembawa virus dengue selama satu minggu, sehingga dapat menularkan kepada orang lain diberbagai wilayah yang ada nyamuk penularannya. Sekali terinfeksi nyamuk menjadi infeksi seumur hidupnya. Widoyono, 2008

3.6 Vektor

Virus dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes Ae dari subgenus Stegomyia. Aedes Aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama, namun pada spesies lain seperti Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, anggota dari Aedes Scutellaris complex, dan Aedes Finlaya niveus juga dianggap sebagai vektor sekunder. Kecuali Aedes Aegypti, semuanya mempunyai daerah distribusi sendiri yang terbatas. Meskipun mereka merupakan host yang sangat baik untuk virus Dengue, biasanya mereka merupakan vektor eoidemi yang kurang efisien dibandingkan Aedes Aegypti. WHO, 2000

3.7 Diagnosis DBD

Kriteria diagnosis WHO, 1997 yaitu kriteria klinis seperti Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus-menerus Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara selama 2-7 hari, terdapat manifestasi perdarahan, pembesaran hati dan syok, kriteria laboratories yaitu Trombositopenia 100.000mm3 dan hemokonsentrasi Ht meningkat 20. Pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2 gejala klinis yang positif dan satu hasil laboraturium yang positif. Tetapi bila gejala dan tanda tersebut masih kurang dari ketentuan yang dijelaskan di atas maka pasien dinyatakan menderita demam dengue. Widoyono, 2005

3.8 Pemeriksaan Laboraturium klinis

Hasil pemeriksaan laboraturium penyakit DBD yaitu antara lain: terdapat Jumlah leukosit dapat normal namun leukopenia biasa dijumpai pada awal penyakit dengan dominasi neutropil. Mendeteksi fase akhir demam terdapat penurunan jumlah leukosit total persamaan dengan penurunan sel polimorfanuklear, tampak leukosit antipik ditemukan menjelang masa akhir fase demam atau disebut juga dengan fase kritis dan pada awal terjadinya syok. Trombositopenia dan hemokonsentrasi selalu dijumpai pada penderita Demam Berdarah Dengue. Penurunan jumlah trombosit di bawah 100.000mm, biasanya ditemukan pada hari sakit 3-8 hari. Naiknya hematokrit juga tampak dikasus DBD, terutama pada kasus stadium syok. Terjadinya hemakosentrasi dengan peningkatan hematokrit sampai 20 atau lebih merupakan buktia adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan bocornya plasma. Selain itu juga harus di perhatikan pula bahwa kadar hematokrit mungkin dapat terpengaruh oleh pergantian cairan awal dan perdarahan. Kadang-kadang dijumpai albuminuria ringan yang bersifat sementara. Sering dijumpai adanya darah dalam tinja, dan uji koagulasi dan fibtinoltik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa adanya penurunan kadar fibrinogen, protrombin dan antitrombin III. Penurunan antiplasmin plasmin inhibitor dijumpai pada beberapa kasus. Waktu tronboplastin parsial memanjang pada setengah sampai sepertiga kasus DBD dan waktu trombin juga memanjang pada kasus berat, serta dijumpai kadar komplemen serum menurun. Hasil laboraturium nilainya adalah hipoproteinemia, hiponatremia, dan peningkatan kadar SGOT ringan. Acidosis metabolik sering kali dijumpai pada kasus penyakit yang disertai syok berkepanjangan. Nitrogen urea darah BUN meningkat pada stadium terminal pada kasus syok berkepanjangan. Misnadiarly, 2009

3.9 Derajat Penyakit DBD