Strategi Adaptasi Interpretasi Data

harapan dari para orang tua mereka yang memiliki keinginan agar anaknya dapat lebih sukses dengan didukung olehh pendidikan tinggi yang mereka miliki. Status sosial yang lebih baik bukanlah hal yang terpenting bagi petani padi pemilik lahan terbatas, sebagai orang tua bagi anak-anak mereka. Kesuksesan dan kehidupan yang lebih baik bagi masa depan anak mereka kelak merupakan hal yang paling penting. Sementara penghargaan dari masyarakat dan status sosial yag lebih baik akan mengikuti mereka seiring kesuksesan yang didapatkan oleh anak mereka. Dengan kesempatan yang lebih luas, anak-anak petani akan lebih mudah meraih kesuksesan dalam kehidupan mereka dan akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan tenang, serta penghargaan dan rasa hormat dari orang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow dalam Sondang1995:146 ,Kebutuhan penghargaan appreciation needs, adalah kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.

4.3.4. Strategi Adaptasi

Adaptasi merupakan sifat sosial dari setiap manusia yang akan muncul akibat adanya kebutuhan tujuan, dan hasrat para individu. Strategi adaptasi dimaksud oleh Edi Suharto dalam Edi 2009:29, sebagai Coping strategies. Secara umum strategi bertahan hidup coping strategies dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menerapkan seperangkat cara untuk mengatasi berbagi permasalahan yang melingkupi kehidupannya. Strategi adaptasi dilakukan oleh petani Desa Denai Kuala sebagai cara untuk bertahan hidup, dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul didalam kehidupan mereka. Saat tanaman padi baru saja ditanam oleh mereka, saat inilah petani di Desa Denai Kuala perlu melakukan berbagai macam strategi adaptasi untuk Universitas Sumatera Utara keberlangsungan hidup keluarganya, dan ketika hasil panen yang dijadikan mereka sandaran hidup ternyata tidak terlalu berhasil. Pada awal masa tanam ketika tanaman padi mereka belum menghasilkan, artinya pemasukan yang diterima oleh petani dari hasil penjualan panen padi belumlah ada. Pada saat ini petani dan keluarganya harus dapat lebih kreatif dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Biaya untuk kebutuhan hidup mereka harus digantungkan dari hasil panen sebelumnya yang juga digunakan oleh sang petani sebagai modal untuk menanam padi. Petani dan keluarga harus beradaptasi dan berusaha melakukan berbagai macam usaha untuk bertahan hidup dan menunggu hingga masa panen selanjutnya tiba. Pendapatan yang didapatkan dari penjualan hasil panen tidak hanya akan digunakan oleh keluarga petani untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga dua bulan kedepan saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan akan modal tanam padi selanjutnya, serta untuk kebutuhan hidup selama menunggu masa panen berikutnya. Tanah bagi petani merupakan aset yang penting untuk menunjang keberlangsungan kehidupan keluarganya dan juga sebagai sarana aktualisasi diri bagi petani. Tanah merupakan sarana yang utama bagi petani, karena ia dan keluarga menggantungkan kehidupan keluarganya dan memperoleh pendapatan dari hasil olahan pada lahan mereka. Petani dan lahan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, lahan selain sebagai sarana bagi petani melakukan mata pencahariannya, bertani juga sebagai aktualisasi diri petani. Umumnya petani padi di Desa Denai Kuala bukanlah petani yang memiliki lahan luas, sebagian besar dari mereka merupakan petani dengan lahan sempit yang dimiliki. Ketika petani mengalami kesulitan ekonomi pada saat menunggu masa panen tiba atau saat panen yang dihasilkan kurang berhasil, maka petani dan keluarga harus Universitas Sumatera Utara mampu beradaptasi, dan melakukan berbagai macam cara atau strategi demi keberlangsungan kehidupan mereka. Strategi yang mereka lakukan adalah menyewa tanah, menanam tanaman sampingan, melakukan pekerjaan sampingan seperti: buruh tani dan menangkap ikan ke sungai, melakukan berbagai macam cara untuk memiliki pendapatan tambahan dan menopang kehidupan seperti: berdagang dan berternak, serta memanfaatkan jaringan sosial yang mereka miliki.

4.3.4.1. Menyewa Lahan

Menyewa lahan merupakan salah satu hal yang lebih dipilih oleh petani di Desa Denai Kuala yang sebagian besar tidak memiliki lahan yang cukup luas. Tanah bagi petani merupakan aset yang sangat penting karena tanah merupakan sarana bagi petani untuk melakukan aktifitas utama mereka, yakni bertani yang menjadi mata pencaharian mereka. Petani di Desa Denai Kuala menggantungkan kehidupan mereka pada tanah, hasil yang mereka panen dari tanaman yang ditanam di ladang merupakan sumber pendapatan utama bagi petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Bertani merupakan mata pencaharian utama bagi petani dan menjadi satu-satunya pekerjaan yang hingga kini dapat diandalkan. Penguasaan akan cara bertani diajarkan oleh orang tua mereka. Harga tanah yang cukup mahal membuat petani tidak memiliki kemampuan untuk membelinya dan menambah aset kepemilikannya. Seperti yang dijelaskan oleh Soerjono soekanto dalam Rabanta tentang beberapa batasan adaptasi, yakni: Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. Harga tanah yang semakin tinggi, merupakan halangan yang terjadi akibat tingginya permintaan akan tanah, Universitas Sumatera Utara membuat petani cukup sulit untuk menambah tanah sebagai aset jangka panjang mereka. Dalam penjelasan batasan adaptasi oleh Soerjono Soekanto: Proses perubahan-perubahan menyesuaikan dengan situasi yang berubah dan mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan, dapat dijelaskan oleh pilihan petani untuk menyewa lahan. Menyewa lahan selain lebih terjangkau dalam soal biaya, mereka juga mengeluarkan biaya lebih ringan untuk menyewa ladang yang lebih luas dibandingkan dengan biaya yang harus mereka keluarkan untuk membeli tanah. Petani di Desa Denai Kuala mengandalkan hasil panen yang dapat mereka jual sebagai penghasilan utama mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Mempertahankan kelangsungan keluargaunit sosial, dan bertahan hidup seperti yang dijelaskan oleh Aminuddin dalam Rabanta 2009:18 , menjadi pilihan petani di Desa Denai Kuala. Kuantitas produksi yang mereka hasilkan sebagai faktor pendukung yang lebih penting dan pilihan utama, daripada kepemilikan petani akan aset tanah. Pertimbangan besar dari petani di Desa Denai Kuala adalah bagaimana cara menghasilkan produksi yang lebih baik dan banyak, yang kemudian dapat mereka jual. Maka menyewa ladang milik untuk mereka garap tanahnya dan mereka tanami, menjadi pilihan yang lebih baik dan terjangkau oleh petani pemilik lahan sempit di Desa Denai Kuala daripada membeli tanah.

4.3.4.2. Menanam Tanaman Sampingan

Menanam tanaman sampingan selain padi merupakan pilihan yang dapat dilakukan oleh petani untuk dapat berdapatasi dengan segala macam kondisi yang dihadapinya dan keluarganya. Tanaman padi gogo merupakan tanaman yang hanya dapat ditanam dua kali dalam setahun dan sangat bergantung pada musim atau cuaca Universitas Sumatera Utara yang berlangsung. Padi gogo merupakan jenis padi yang ditanam pada lahan yang kering, dan biasanya ditanam pada sawah tadah hujan atau biasa disebut “ladang” oleh petani padi di Desa Denai Kuala. Padi gogo varietas Ciherang yang merupakan turunan dari varietas IR 64 dan seluruh jenis varietas padi gogo, sepanjang hidupnya membutuhkan siraman air hujan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya akan air, dimulai dari awal penanaman hingga pertengahan masa tanamnya. Karena tidak seperti padi pada sawah lainnya yang umumnya ditanam pada sawah yang basah dan tergenang air, pada padi jenis gogo ini ditanam pada lahan kering dan membutuhkan air hujan selama masa hidupnya. Maka masa penanaman yang dilakukan harus memperhitungkan musim yang sedang berlangsung, untuk menjamin keberhasilan penanaman padi jenis gogo. Masa penanam yang tidak sepanjang musim dan hanya dapat dilakukan dua kali dalam setahun, membuat petani harus beradaptasi. Kebutuhan hidup pada keluarga petani tidak dapat ditunda ataupun dialihkan dan kehidupan yang dijalankan harus tetap berlangsung, maka petani dan keluarganya harus melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Sembari menunggu masa panen atau masa tanam yang selanjutnya, salah satu usaha yang dilakukan oleh petani adalah dengan menanam tanaman sampingan. Tanaman sampingan yang ditanam oleh petani berupa sayur mayur, yakni cabe, kacang panjang, timun, kacang tanah dan lainnya. Tanaman sampingan ini ditanam oleh petani disela-sela waktu senggangnya dari pekerjaannya berladang. Masa tanamnya biasanya sudah diperhitungkan oleh petani, yakni dikerjakan petani ketika belum memasuki masa tanam padi. Tanaman sampingan atau sayuran ini ditanam oleh petani pada sebagian ladang miliknya ataupun ladang sewaan. Masa tanam sayuran hingga panen yang relatif singkat antara 2 bulan hingga 3 bulan, menjadi pilihan petani untuk menanamnya. Universitas Sumatera Utara Pendapatan dari penjualan hasil panen sayuran ini dapat digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, sembari menunggu tanaman padi mereka dapat dipanen, serta juga sayuran yang ditanam oleh petani dapat dikonsumsi sendiri oleh keluarga petani. Selain menanam sayuran menjadi tanaman sampingan pada sebagian ladang petani, pekarangan rumah juga ikut dimanfaatkan. Pemanfaatan pekarangan rumah ini biasanya dilakukan oleh keluarga petani, yakni sang istri. Pada pekarangan rumah tempat tinggal mereka, biasanya sang istri menanaminya dengan sayuran dalam skala kecil untuk dapat dikonsumsi oleh keluarganya saja. Sayuran yang ditanam oleh istri petani adalah sayuran yang tidak memerlukan banyak pemeliharaan seperti, terung, daun ubi dan tanaman yang menjadi bumbu-bumbu dasar masakan. Selain menanam sayuran di pekarangan rumah juga terdapat tanaman-tanaman yang memiliki jenis berkayu keras seperti, kelapa dan coklat yang ditanam selain sebagai penyejuk halaman, juga dapat dipetik hasilnya untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Sikap seperti inilah yang dijelaskan oleh Edi Suharno dalam strategi bertahan hidup atau coping strategies Edi 2009:31, dan digolongkan dalam Strategi aktif, yaitu strategi yang mengoptimalkan segala potensi keluarga untuk misalnya melakukan aktivitasnya sendiri, memperpanjang jam kerja, memanfaatkan sumber atau tanaman liar di lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Moser juga menjelaskan dalam kerangka analisisnya yang disebut “The Aset Vulnerability Framework” Edi 2009:30, yang membahas tentang berbagai pengelolaan aset yang digunakan untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan strategi dalam mempertahankan hidup, yang disebutkan kedalam salah satu asetnya yakni Aset tenaga kerja, misalnya meningkatkan keterlibatan wanita dan anak dalam bekerja untuk membantu ekonomi rumah tangga. Universitas Sumatera Utara

4.3.4.3. Buruh Tani

Bekerja sebagai buruh tani di ladang milik orang lain menjadi salah satu pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh sebagian petani padi di Desa Denai Kuala yang hanya memiliki lahan sempit atau terbatas. Pekerjaan sebagai buruh tani dilakukan oleh petani apabila ada yang memintanya untuk bekerja di ladang, dan dilakukannya di kala waktu senggang mereka. Bekerja di ladang orang lain untuk mburuh istilah yang digunakan oleh warga Denai Kuala, selain menambah penghasilan petani juga untuk mengisi kekosongan waktu mereka.

4.3.4.4. Menangkap Ikan ke Sungai

Semakin meningkatnya kebutuhan keluarga, membuat petani yang hanya memiliki lahan terbatas ini harus dapat lebih kreatif dan berusaha lebih keras lagi. Mencari ikan di sungai merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh petani untuk menambah pendapatannya disaat waktu luang mereka. Ikan yang mereka dapatkan biasanya mereka konsumsi sendiri atau mereka jual kembali, hasil penjualannya digunakan oleh petani untuk keperluan sehari-hari keluarganya. Mereka mencari ikan di sungai ataupun di aliran sungai kecil, dengan cara memancing, menjala ataupun memasang perangkap dengan bubu. Mereka juga sering mencari kepiting dan udang di aliran air tambak disaat air laut sedang surut. Upaya yang dilakukan oleh petani saat menangkap ikan ini merupakan strategi bertahan hidup dengan cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan Desa. Universitas Sumatera Utara

4.3.4.5. Berdagang

Berdagang menjadi salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga petani. Meskipun tidak semua anggota keluarga petanii yang menjadi informan melakukan usaha sampingan sebagai pedagang, tetapi sebagiannya melakukan usaha sampingan sebagai pedagang. Berdagang dilakukan oleh anggota keluarga petani yakni sang istri, hal demikian dilakukan istri untuk membantu suami mereka. Dengan pendapatan yang mereka peroleh dari berdagang, hasilnya dapat digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka. Bagi sang istri upaya salah satu cara yang dapat dilakukan oleh mereka untuk membantu suami mereka, selain upaya penghematan yang selalu mereka lakukan dalam mengelola uang belanja untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Bermacam-macam hal yang mereka dagangkan diantaranya yakni, berjualan makanan, berjualan bensin eceran, berjualan jamu, dan lainnya. Melibatkan istri dalam membantu perekonomian rumah tangga keluarga petani seperti yang di jelaskan oleh kerangka analisis Moser Edi 2009:30 dalam pengelolaan aset sebagai strategi mepertahankan hidup yakni, mengelola aset tenaga kerja misalnya meningkatkan keterlibatan wanita dan anak dalam bekerja untuk membantu ekonomi rumah tangga.

4.3.4.6. Berternak

Berternak banyak dilakukan oleh sebagian petani dan keluarganya sebagai kegiatan sampingan dan menjadi pengisi waktu luang mereka. hewan yang biasanya diternakkan oleh keluarga petani di Desa Denai kuala yakni, ayam dan kambing kambing jawa dan domba. Berternak hewan dilakukan oleh petani dengan memanfaatkan sekitar pekarangan rumahnya, hewan-hewan tersebut biasanya diletakkan di samping rumah ataupun di halaman belakang rumah. Universitas Sumatera Utara Memelihara hewan bagi petani selain untuk memanfaatkan sisa tanah di rumah mereka, hewan tersebut dapat nkonsumsi untuk keluarga mereka d juga sebagai pengaman bagi keluarga mereka. Pengaman yang dimaksudkan disini adalah ketika kondisi darurat dihadapi oleh mereka, saat keluarga petani secara mendesak membutuhkan uang disaat simpanan mereka telah menipis, hewan yang mereka ternakkan dapat menjadi alternatif jalan keluar bagi mereka. Jika hewan-hewan tersebut mereka jual, maka hasilnya dapat digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka. Kotoran hewan yang dihasilkan juga dapat dipergunakan oleh petani untuk menambah kebutuhan mereka akan pupuk organik bagi tanaman mereka.

4.3.4.7. Memanfaatkan Jaringan Sosial

Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki hubungan antara satu individu dengan individu lain. Dalam hubungan sebagai mahluk sosial manusia selalu melakukan interaksi satu sama lainnya baik antara individu maupun dengan kelompok. Jaringan sosial terbentuk awalnya oleh adanya komunikasi yang dilakukan, dan kemudian akan terbentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Jaringan sosial merupakan seperangkat hubungan spesifik yang terbentuk di antara sekelompok orang yang mengacu kepada hubungan sosial yang teratur, konsisten dan berlangsung lama Rabanta 2009: 71. Jaringan sosial dipergunakan untuk mempermudah individu yang termasuk dalam jaringan kepada sumber daya didalam lingkungan sosialnya. Jaringan sosial yang dimaksud dalam hal ini adalah dengan siapa saja petani padi yang hanya memiliki lahan terbatas menciptakan suatu hubungan dan saling bekerja sama dalam mengatasi hambatan dan segala kondisi yang terjadi di dalam kehidupannya. Universitas Sumatera Utara Edi Suharno dalam Edi 2009:31 menjelaskan tentang strategi bertahan hidup yang dapat membantu mengatasi tekanan ekonomi, salah satunya adalah strategi jaringan misalnya menjalin relasi, baik formal maupun informal dengan lingkungan sosialnya, dan lingkungan kelembagaan misalnya: meminjam uang dengan tetangga, mengutang di warung, memanfaatkan program kemiskinan, meminjam uang ke rentenir atau bank, dan sebagainya. Seperti dalam hubungan baik yang terjalin antara petani dengan pemilik kilang padi membuat kerja sama yang dilakukan semakin baik. Kilang padi bagi petani selain sebagai tempat untuk menyalurkan dan menjual hasil panen padi milik mereka, pemilik kilang padi juga seringkali membantu petani ketika mereka sedang mengalami kesulitan keuangan ataupun kekurang modal untuk menanam. Bagi petani pinjaman yang diberikan oleh pemilik kilang padi cukup membantu ketika mereka sedang mengalami kesulitan, karena selain memiliki hubungan baik yang saling menguntungkan, meminjam uang pada kilang padi juga tidaklah terlalu sulit dan dapat mereka bayar ketika mereka telah panen kembali. Hal ini lebih memudahkan mereka daripada mereka harus meminjam ke pihak bank yang prosedurnya sulit, dan seringkali permohonan mereka tidak disetujui karena tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pihak bank. Meminjam pada pihak rentenir juga tidak mereka lakukan karena walaupun sangat mudah untuk mendapatkan pinjaman, tetapi bunga yang terlalu tinggi membuat petani kesulitan membayar cicilannya. Kelompok tani juga salah satu jaringan sosial yang dimiliki oleh petani padi yang memiliki lahan terbatas ini. Keberadaan kelompok tani cukup membantu petani tersebut, karena petani seringkali kesulitan mendapatkan pupuk yang sangat mereka butuhkan saat Universitas Sumatera Utara menanam padi ladang mereka. seringkali pupuk yang mereka temui juga harganya sudah jauh lebih tinggi. Dengan keberadaan kelompok tani, petani lebih dimudahkan dalam memperoleh pupuk. Karena Dinas Pertanian setempat seringkali menyalurkan pupuk bersubsidi yang harganya lebih dapat terjangkau oleh petani, kepada kelompok tani untuk selanjutnya kelompok tani tersebut yang menyalurkannya kepada petani yang menjadi anggotanya. Pupuk bersubsidi yang disalurkan melalui kelompok tani tersebut meskipun tidak mencukupi keseluruhan kebutuhan bagi petani, tetapi dapat sedikit lebih meringankan beban petani tersebut. Dan melalui kelompok tani, Dinas Pertanian seringkali memberikan penyuluhan tentang cara bertani yang baik seperti cara penanaman, pengolahan tanah dan cara pemupukan yang lebih seimbang dan efektif guna mendapatkan hasil panen padi yang lebih banyak dan berkualitas. Selain memanfaatkan kilang padi dan kelompok tani sebagai jaringan sosial, petani juga memanfaatkan hubungan baik yang terjalin dengan tetangganya sebagai salah satu cara menyelesaikan permasalah yang dihadapi oleh mereka. Istri petani seringkali berhutang untuk belanja kebutuhan sehari-hari disaat keuangan keluarga mereka telah menipis, juga meminjam kepada kelompok perwiridan atau STM di Desa mereka. Hal seperti dapat digambarkan oleh Moser, yakni aset modal sosial misalnya dengan memanfaatkan lembaga-lembaga sosial lokal, arisan dan pemberi kredit dalam proses dan sistem perekonomian keluarga.

4.3.5 Penjualan Hasil Panen