Biaya Pengadaan ordering cost dan procurement cost Biaya Penyimpanan holding costcarrying cost

Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang potongan kuantitas karena pembelian dalam jumlah lot- size yang besar atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah. d. Pipeline inventory Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat di mana barang itu digunakan. Misalnya: barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan yang dapat memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.

2.3. Komponen-komponen Biaya Persediaan

Masalah utama yang ingin dicapai oleh pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya operasi total perusahaan. Berbagai macam biaya yang perlu diperhitungkan disaat mengevaluasi masalah persediaan. Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan membeli barang. Besarnya biaya pembelian ini tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang. Biaya pembelian menjadi faktor penting ketika harga barang yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian. Situasi ini akan diistilahkan sebagai quantity discount atau price break di mana harga barang per unit akan turun bila jumlah barang yang dibeli meningkat. Dalam kebanyakan teori persediaan, komponen biaya pembelian tidak dimasukkan ke dalam biaya total sistem persediaan karena diasumsikan bahwa harga barang per unit tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dibeli sehingga komponen biaya pembelian untuk periode waktu tertentu misalnya satu tahun konstan dan hal ini tidak akan mempengaruhi jawaban optimal tentang berapa banyak barang yang harus dipesan. Biaya-biaya persediaan dapat dikelompokan atas biaya pengadaan ordering cost dan procurement cost, biaya penyimpanan holding cost atau carrying cost, biaya kekurangan shortage cost.

2.3.1 Biaya Pengadaan ordering cost dan procurement cost

Universitas Sumatera Utara Ordering dan Procurement cost merupakan total biaya pemesanan dan pengadaan bahan sehingga siap untuk dipergunakan atau diproses lebih lanjut. Biaya pemesanan ini adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedianya barang di gudang. Dengan kata lain, biaya ini mencakup biaya-biaya pengangkutan dan bongkar muat, pengumpulan, penyusunan dan penempatan di gudang, sampai kepada biaya-biaya yang berhubungan dengan pemesanan sampai penempatan bahanbarang di gudang. Biaya pemesanan tidak tergantung dari jumlah yang dipesan, tetapi tergantung dari berapa kali pesanan dilakukan. Dalam proses produksi, biaya ini sering disebut sebagai set-up cost, yaitu biaya yang dikeluarkan atau diperlukan untuk menyiapkan mesin-mesin atau proses manufaktur dari suatu rencana produksi. Untuk membedakan secara tegas antara kedua macam biaya ini dapat dilihat dari sifat fixed-variable biaya-biaya yang dikeluarkan pada waktu pemesanan. Sering kali total kedua biaya ini bervariasi menurut jumlah barang yang dipesan, misalnya apabila harga barang ditetapkan dengan quantity discount. Dalam hal ini total biaya pemesanan dapat dibedakan atas kelompok biaya pesanan yang bersifat fixed, yang tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan dan kelompok bidang pemesanan yang bersifat variable, yang tergantung pada jumlah barang yang dipesan. Bagian yang bersifat fixed disebut ordering cost dan yang bersifat variable disebut procurement cost.

2.3.2. Biaya Penyimpanan holding costcarrying cost

Holding cost atau carrying cost timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya ini sebagian besar merupakan biaya penyimpanan secara fisik disamping pajak dan asuransi barang yang disimpan. Biaya ini juga termasuk biaya modal yang tertanam dalam persediaan, sewa gudang, ongkos bongkar muat, harga penyusutan, harga kerusakan, dan penurunan harga. Biaya modal merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik itu berupa biaya bunga kalau modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri. Dana yang tertanam dalam persediaan di dalam persediaan merupakan proporsi yang besar karena memungkinkan lebih Universitas Sumatera Utara menguntungkan bila ditanamkandigunakan pada keperluan lain. Biasanya biaya ini sebanding dengan jumlah persediaan di dalam stok. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu sebagai persentase dari nilai rata-rata persediaan per tahun dan dalam bentuk rupiah per tahun per unit barang.

2.3.3. Biaya kekurangan stok shortage cost