34
dataran rendah yang sempit. Garis pantainya lengkung dan berlikuh-likuh. Pesisir disini berpasir dan berbatuan.
13
3.1.3 Kependudukan
Berdasarkan data statistik Negeri Oma tahun 2015, jumlah penduduk Negeri Oma seluruhnya adalah 2.534 jiwa dengan rincian yakni 1282 laki-laki dan 1252 perempuan. Total
jumlah Kepala Keluarga KK dalam negeri Oma sebanyak 658 KK. Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
No. Nama Negeri
Laki-laki Perempuan
Jumlah Jumlah KK
1 Oma
1.282 1.252
2.534 658
Sumber data statistik Negeri Oma Tahun 2015
14
3.1.4 Mata pencaharian dan Tingkat Pendidikan
Sumber mata pencaharian utama masyarakat Oma adalah bertani selain dari profesi petani masyarakat Oma juga memiliki profesi nelayan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa negeri
Oma letaknya di pesisir pantai selatan pulau Haruku. Dari lingkungan alam inilah penduduk menggantungkan hidupnya kepada kedua profesi tersebut. Secara ekonomi, mata pencaharian
kedua profesi ini hanya terpusat pada skala kecil. Meskipun masyarakat Oma memiliki semangat yang tinggi dalam mencari nafkah untuk dapat meningkatkan taraf hidup. Namun
dalam tingkat pendidikan yang semakin tinggi dan meningkat pula, pada akhirnya masyarakat negeri Oma dapat keluar merantau dan mencari hidup di luar daerah. Padahal tingkat
pendidikan penduduk negeri Oma pada umumnya hanyalah TK-SMA.
15
13
Diambil dari Data Kantor Desa.
14
Sumber data statistik Negeri Oma Tahun 2015.
15
Diambil dari Data Kantor Desa.
35
3.1.5 Kehidupan Sosial-Budaya dan Ekonomi
16
Salah satu hubungan sosial dan budaya yang paling dominan dalam kehidupan Orang Oma yakni hubungan pela
17
. Karena itu pranata pela gandong yang ada di Negeri Oma terjalin dengan beberapa negeri lainnya. Negeri Oma terikat pada pela dengan 2 dua negeri
yaitu negeri Kulur di pulau Saparua sebagai pela batu karang
18
, dan negeri Pelauw di Hatuhaha utara pulau Haruku sebagai pela perang, dimana Pelauw mendapat pertolongan
dari negeri Oma dalam perang Alaka antara BelandaKompeni vs AlakaAmarima Hatuhaha. Gandong, Negeri Oma Leparissa Leamahu memiliki gandong dengan Ullath Beilohi
Amalatu yang merupakan adiknya di pulau Saparua, dan Buano Nurlete Palemahu yang merupakan Kakaknya di pulau Buano. Pranata pela gandong
19
di Negeri Oma ini merupakan bentuk pranata budaya yang penting untuk membangun persaudaraan dengan nilai-nilai sosial
yang mengedepankan hidup saling berbagi dan saling menopang. Sejalan dengan itu tradisi adat yang sangat kental dan dominan bagi masyarakat Negeri
Oma adalah Pertama: Pesta adat makan patita makan bersama yang dilaksanakan oleh masing-masing ke empat Soa yakni Soa Pari, Soa Latu Ei, Soa Tuni dan Soa Raja. Kedua:
Pesta syukuran tanggal 2 Januari makan patita dan pesta dansa. Bagi masyarakat negeri Oma, acara ini biasa dilaksanakan untuk mempereratkan kembali persaudaraan yang sudah
sekian lama putus dan terpisah karena hidup di perantauan. Adapun terdapat beberapa lembaga sosial ekonomi di negeri Oma adalah koperasi desa
serbaguna, kelompok tani yang masing-masing kelompok beranggotakan 30 orang petani,
16
Diambil dari data Kantor Desa.
17
Pela adalah sebuah ikatan persahabatan atau persaudaraan yang dilembagakan oleh seluruh penduduk pribumi dari dua negeri atau lebih. Ikatan tersebut telah ditetapkan sejak para leluhur dalam keadaan
atau situasi khusus dan menyertakan hak-hak serta kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang terikat dalam ikatan pela tersebut.
18
Batu karang, melambangkan dasar yang kuat, dasar yang teguh. Batu yang kuat, bergerigi ini walaupun disusun tanpa spasi, campuran semen, pasir dan kapur ia tetap kokoh karena gigi-giginya saling
berkaitan.
19
Pela Gandong didasarkan pada ikatan darah atau keturunan untuk menjaga hubungan antar kerabat keluarga yang berada di negeri atau pulau yang berbeda.
36
muhabet suatu bentuk gotong royong dalam hal kematian. Masyarakat negeri selalu hidup dalam suasana tolong menolong dan bergotong royong. Selain itu terdapat sistem
“sasi
”20
yaitu pengaturan pemungutan hasil kekayaan alam dalam sebuah desa, dan “pela” merupakan
suatu sistem hubungan sosial antara dua atau beberapa negeri yang disebabkan oleh latar belakang historis.
3.1.6 Sistem Pemerintahan