Latar Belakang terbentuknya Negeri Oma

30 BAB III SEJARAH OMA DAN OMA PANGGEL PULANG Pada Bab ini akan dijelaskan tiga hal pokok, antara lain : 1 Gambaran umum negeri Oma, 2 Sejarah dan proses pelaksanaan Tradisi Oma Panggel Pulang, 3 Makna Tradisi Pesta Adat Soa Pari di Negeri Oma bagi masyarakat setempat dan Diaspora Masyarakat negeri Oma.

3.1 Gambaran Umum Negeri Oma

Pada bagian ini membahas tentang latar belakang negeri, letak geografis, kependudukan, mata pencaharian, sistem pemerintahan, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi.

3.1.1 Latar Belakang terbentuknya Negeri Oma

Negeri 1 Oma adalah suatu negeri tertua di pulau Haruku yang letaknya di pesisir pantai sebelah selatan pulau, berhadapan dengan lautan besar Banda. Dikatakan negeri tertua karena menurut cerita, banyak orangtua khususnya orangtua pulau-pulau Lease yang ditemui, bahwa diantara 11 negeri itu, yang pertama-tama datang menempati pesisir pantai pulau Haruku ini adalah Oma. negeri-negeri lain pendatang berikutnya juga mendiami pesisir pantai pulai ini. orang lalu menyebut anak-anak negeri yang mendiami pesisir pantai pulai ini dengan istilah “orang-orang pante.” Akan tetapi jauh sebelum datangnya moyang-moyang untuk mendiami Oma ini sudah ada penduduk asli yang mendiami pulau ini. mereka disebut orang “Afontir atau suku Afontir. ” Suku afontir ini hanya berkeliaran di hutan-hutan, di gunung-gunung. Oleh sebab itu sering disebut “orang hutan”. Lawannya orang pante itu tadi. Tata cara hidup 1 Negeri merupakan sebutan yang digunakan oleh orang-orang Maluku Tengah dan Pulau Ambon untuk menyebutkan desa mereka. Istilah desa digunakan oleh [VOC] sejak abad ke-17. Negeri dibentuk berdasarkan ikatan-ikatan geneologis, teritorial dan religius. Negeri dapat dilihat sebagai kosmo yang merupakan totalitas dari tanah, langit dan isinya. Karena itu keberadaan negeri dijunjung tinggi oleh masyarakatnya terlihat dari sistem solidaritas yang tinggi dimana ancaman bagi negeri merupakan ancaman bagi semua warga. 31 suku afontir ini adalah sama dengan suku alifuru dan suku Noaulu di pulau Seram atau suku Tokuwa di Minahasa Sulawesi Utara. Demikian dengan negeri Oma pada jaman dahulu kala, jaman leluhurnya, negeri ini mempunyai nama asli “Aman Ira” 2 yang menurut bahasanya adalah “Negeri Besar.” 3 Menurut cerita yang diyakini dan diceritakan turun temurun, asal mula negeri Oma merupakan pemberian nama dari moyang atas tempat ini, karena setibanya mereka di pantai mereka melihat kapal putih sudah jauh berlayar tanpa tahu jangkat atau sauh besinya ditinggalkan putus. Sambil menunggu kapal putih itu kembali dan sepakat mendiami tempat ini karena salah satu moyang mendengar dari jauh bahwa dari kapal putih itu berteriak kata “Oma”. Sebab itu, tempat yang dinamakan Oma ini, kemudian diperluas baru diketemukan pondasi kota benteng, selanjutnya ditemukan pula tanaman-tanaman kayu jati dan bak air panas itu. Asal usul negeri Oma ini sebenarnya bermula dari pihak Portugis yang memberi nama Pulau Buang Besi. 4 Negeri Oma memiliki nama lokal Teun atau Teong 5 sewaktu mereka tiba di tempat itu yaitu Leparissa Leamahu. Nama ini digunakan dalam acara-acara adat misalnya: pengangkatan raja, menjamu pela panas pela, pesta adat makan patita dan pasawari- pasawari doa-doa adat adat yang dilakukan dalam berbagai kegiatan, dari sambutan, tari- tarian, nyanyian dan sebagaimana bagi masyarakat negeri Oma yang terlibat dalam acara-cara 2 Aman dengan variasi “amang” dan “amano” yang berasal dari istilah pribumi ama yang berarti “bapak” atau “ tuan”. Dengan demikian, aman adalah pemukiman yang diperintahi atau dimiliki ama. Sedangkan Aman ira menurut bahasa indonesia Aman artinya Negeri, sedangkan Ira artinya Besar, dengan Teonnya Leparissa Leamahu. Pada mulanya negeri tersebut bertempat di gunung yang namanya AMANIRAI dan diperintahkan oleh Latu Risakau yang artinya Raja Darat Raja Gunung. Raja tersebut merangkap pangkat Hulubalang. Hulubalang tersebut terdiri dari beberapa pengribu yang terpilih yaitu: Ririassa, Lelekunasat, manuela, Tuatuei, Malesi, Tuantinu, dan Maekenussa. Ketujuh orang laki-laki ini seibu sebapa dan yang akan menjadi pemimpin bagi mereka dala keharusannya ialah Ririassa, karena ia tangkas dan cakap. Dengan demikian ia digelar sebagai Kapitan. 3 Uneputty, Suatu Contoh Riwayat Hukum Adat Pela Negeri-negeri di Maluku Ambon: Tidak diterbitkan, 2008, 25-28. 4 Uneputty, Hukum Adat Negeri Oma ,..., 38. 5 Teun atau Teong merupakan sebuah nama bagi leluhur pertama tiap klen yang tiba di tempat itu untuk pertama kali. Biasanya nama itu memperingati sesuatu kejadian yang ada hubungannya dengan kedatangan leluhur. 32 adat tersebut. Teun negeri ini selalu menjadi kenangan yang terus diingat pada setiap anak negeri yang berada dirantau. 6 Disamping itu, negeri Oma memiliki banyak acara adat dengan tujuan untuk mengikat hubungan kekerabatan dan persaudaraan dari satu kelompok dalam negeri soa 7 . Salah satu acara adat yang unik dari kelompok soa adalah makan patita. Sebab itu, negeri Oma terdiri dari empat Soa yang di dalamnya ada 16 margafam. 8 Keempat Soa ini dibagi dalam beberapa margafam yang sudah ditentukan sesuai dengan kedudukan sosial, sebagai berikut 9 : 1. Soa Pari, terdiri dari marga : Kaihatu, Ririassa dan Sekewael Soa ini dikepalai oleh Kaihatu dan memiliki wilayah disebelah Barat 2. Soa Latu Ei, terdiri dari marga : Uneputty, Manusiwa, Pattiata, Tohatta, dan Lesirolo Soa ini dikepalai oleh marga Uneputty dan memiliki wilayah ditengah bagian Barat 3. Soa Tuni, terdiri dari marga : Wattimena, Haumahu, Hukom dan Hetharia Soa ini dikepalai oleh marga Hukom dan memiliki wilayah disebelah Timur 4. Soa Raja, terdiri dari marga : Pattinama, Suripatty, Patty dan Pattikawa Soa ini dikepalai oleh marga Pattikawa dan memiliki wilayah ditengah bagian Timur. Berdasarkan pembagian soa di atas, terlihat bahwa dalam lingkungan penduduk negeri Oma terdapat klasifikasi sosial berdasarkan kelompok- kelompok yang disebut “Soa” dan pekerjaan harian yang dijalankan oleh pemerintah negeri dibantu oleh Kepala Soa tua-tua adat. 6 Uneputty, Hukum Adat Negeri Oma ,..., 39. 7 Soa adalah salah satu dari lembaga adat lainnya yang juga membantu pemerintah negeri dalam menjalankan tugas pemerintahannya. Soa adalah kesatuan geneologis – teritorial yang terdiri dari beberapa mata-rumah rumah tua. 8 Hasil wawancara dengan mantan perangkat Desa Bpk C.P pada tanggal 12 Desember 2015. 9 Diambil dari dokumen alm. Max Hukom yang sebagai penyusun sejarah Oma Leparissa. 33

3.1.2 Letak Geografis dan Demografis