Tahap Persiapan Proses Pelaksanaan Tradisi Oma Panggil Pulang

45 Pada Pelaksanaannya dibagi dalam beberapa tahapan yakni:

3.3.1 Tahap Persiapan

Persiapan pada malam hari sebelum acara puncak besok, ketujuh bapak tua mata-rumah Soa Pari mengadakan pertemuan dan rapat bersama di rumah tua Soa Pari untuk membicarakan proses pelaksanaan pesta adat yang akan dilakukan besoknya. Dalam pertemuan tersebut mereka sudah membicarakan hal-hal baik atau hal-hal buruk yang akan terjadi besok harinya. Pertemuan ini juga dilakukan bukan saja bagi ketujuh bapak dalam mata-rumah Soa Pari tetapi dihadiri juga oleh para leluhur. Jadi pertemuan ini dipandang sangat sakral dan tidak bisa diganggu oleh masyarakat sekitar. 48 Dikatakan sakral, karena sudah menggunakan ritual pesta adat dengan membawa semua yang telah disediakan dalam mata-rumah Soa Pari atau diberikan dari Saudara Angkat mata-rumah Soa latu ey. 49 Sebab ketujuh bapak tua yang mempunyai tugas untuk mengatur persiapan dan pelaksanaan acara pesta adat mata-rumah Soa Pari. 50 Sebelumnya, dalam penyusunan kepanitian pesta adat dari mata-rumah, orang Soa Pari sendiri yang bertugas menyusun kepanitiannya serta memberi tugas kepada masing-masing. Acara ini sudah direncanakan dan disusun dari 3 bulan sebelum acara tersebut dimulai. Sebab acara ini ditujukan bagi semua keluargamata-rumah Soa Pari yang berada di dalam negeri Oma maupun yang merantau. 51 Dalam prosesi penjemputan, mereka dapat dibantu dari pihak kepanitian pelaksanaan pesta Adat ini. Sebab berhubungan dengan beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan bagi panitia pelaksanaan, yakni: 48 Hasil wawancara dengan Koordinaror pelaksanaan pesta adat Bpk J.K pada tanggal 12 Desember 2015. 49 Hasil wawancara dengan salah satu orang tua-tua adat dalam keluargamataruma Soa Pari Bpk B.S pada tanggal 22 Desember 2015. 50 Hasil wawancara dengan mantan Sekretaris Negeri Bpk O.R pada tanggal 22 Desember 2015. 51 Hasil wawancara dengan Koordinator pelaksanaan pesta adat Bpk J.K pada tanggal 12 Desember 2015. 46  Orang-orang yang ingin pulang untuk mengikuti acara ini, sebagian mereka lahir di Pulau Ambon bahkan di luar Pulau Ambon Jakarta, Surabaya, Belanda, dan lain-lain  Orang-orang ini belum pernah mengikuti acara pesta Adat  Orang-orang yang pulang juga seperti anak-anak muda zaman sekarang yang kurang terlalu mengenal saudara bahkan keluarga mereka yang berada di negeri Oma.  Orang-orang ini jarang sekali bahkan ada yang baru pernah pulang ke negeri Oma Mereka inilah yang disebut dengan masyarakat diaspora. Mereka yang menjadi bahan pertimbangan bagi panitia pelaksanaan pesta Adat. Pesta adat ini kemudian dapat dikatakan sebagai suatu tradisi “Oma Panggel Pulang,” untuk mengumpulkan keluarga besarmata- rumah Soa Pari. 52 Di dalam ritual pesta adat mata-rumah Soa Pari terdapat beberapa jenis makanan yang disajikan adalah berupa : Pali-pali, Kue Cucur dan Babengka, 53 Nasi putih, Nasi Kuning, dan 1 satu ekor ayam. Makanan-makanan di atas ini merupakan makanan yang identik dengan angka 7 tujuh bagi mata-rumah Soa Pari. Dalam persiapan makanan ini disajikan dalam bentuk, di atas 1 satu piring terdapat 7 tujuh jenis makanan dengan posisinya 1 satu kue bubengka berada ditengah dan 6 enam kue cucur melingkar kue bubengka itu. Adapun posisi lainnya, 1 satu pali-pali di tengah, 3 tiga kue cucur dan 3 tiga kue bubengka melingkar pali-pali tersebut. Sedangkan pengaturan di atas meja, 1 satu piring nasi putih berada di sebelah kanan dan 1 satu piring nasi kuning berada di sebelah kiri, sedangkan 5 lima piring dengan masing-masing 1 satu piring ditaruh 7 tujuh jenis makanan yang tadi, 52 Hasil wawancara dengan salah satu Kapitan mataruma Soa Pari Bpk N.R pada tanggal 22 Desember 2015. 53 Kue cucur dan babengka adalah kue yang dibuat dari beras yang sudah ditumbuk lalu digoreng atau dipanggang, tetapi keduanya memiliki bentuk yang berbeda. 47 dan ditambah 1 ekor ayam. Jadi semua yang tersedia di atas meja harus berjumlah 28 dua delapan piring makan, dan tergantung dari panjang meja yang disiapkan. 54 Gambar 3 : Salah satu ciri khas makanan dalam mata-rumah Soa Pari Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka orang Oma mulai menambahkan jenis makanan yang dianggap mewah untuk dapat dihidangkan kepada tamu, berupa : Ikan tumis, ikan kuah kuning, ikan bakar, Mie hun, Sayur acar, Sayur kacang panjang tumis, Acar mentah, Sayur kering tempe, Mie goreng 55 54 Hasil wawancara dengan koordinator pelaksanaan pesta adat Bpk J.K pada tanggal 12 Desember 2015. 55 Hasil wawancara dengan salah satu Ibu RT dalam mata-rumah Soa Pari Ibu R.RP pada tanggal 22 Desember 2015. 48 Gambar 4 : Cara penyajian makanan bagi mata-rumah Soa Pari Sebenarnya makanan ini harus berbentuk arumbai 56 yang diletakkan di Lesa 57 dan dihiasi dengan bendera-bendera yang berwarna warni. Isi dari arumbai itu ialah tidak lain dari makanan-makanan yang sudah disiapkan untuk dihidangkan dalam acara makan patita bersama. 58 Namun, dengan adanya perkembangan zaman maka semuanya beralih ke meja yang ditutupi dengan kain putih panjang. Perlu diketahui juga, bahwa pakian yang digunakan dalam acara Pesta Adat ini sedikit berbeda dalam warnanya, hal ini dilakukan agar terlihat perbedaan antara paman om soa pari dan anak-anak. Sehingga warna yang dikenakan paman om Soa Pari adalah berwarna biru kotak-kotak, sedangkan warna yang dikenakan oleh anak-anak anak mara pali berwarna merah kotak-kotak. 59 56 Arumbai adalah perahu kora-kora atau perahu tradisional orang Maluku dari abad ke-1 yang digunakan untuk perdagangan maupun peperangan dengan Belanda di kepulauan Banda. 57 Lesa adalah meja yang dibuat dari daun-daun kelapa muda dan ditaruh di atas tanah lalu disusun dengan rapih untuk dihidangkan makan-makanan di atasnya. 58 Diambil dari dokumen alm. Max Hukom yang sebagai penyusun sejarah Oma Leparissa. 59 Hasil wawancara dengan koordinator pelaksanaan pesta adat Bpk J.K pada tanggal 12 Desember 2015. 49 Dalam proses pelaksanaan pesta adat mata-rumah Soa Pari memerlukan anggaran yang cukup besar. Donatur dana dalam acara ini dibantu dari margafam yang termasuk dalam mata-rumah Soa Pari yang ada di dalam negeri Oma maupun yang merantau. 60 Oleh karena itu, acara pesta adat tidak sering dilakukan. Dan jika dilakukan juga semua tergantung dana dan ketersediaan dari mata-rumah tersebut. 61

3.3.2 Tahap pelaksanaan