65
4.1.4 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Mendengarkan Wacana
Berbahasa Jawa Berbasis Konteks Sosiokultural pada Tahap Pretes, Siklus I, dan Siklus II.
Hasil rekapitulasi peningkatan kemampuan mendengarkan wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural pada tahap pretes, siklus I, dan
siklus II kelas X-3 SMA Islam Sultan Agung 2 Kalinyamatan Kabupaten Jepara dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Mendengarkan Wacana Berbahasa Jawa Berbasis Konteks Sosiokultural pada Tahap Pretes,
Siklus I, dan Siklus II No.
Kategori Frekwensi
Pretes Siklus I
Siklus II Peningkatan 1. Sangat
Baik 85-100 -
- -
- 2. Baik 70-84 6 6 33
27 3. Cukup 55-69 10 35 15
- 4. Kurang 0-45 32
7 -
- Jumlah 48
48 48
27 Rata-rata 52,0
60,49 70,9
18,9 Data tabel di atas merupakan rekapitulasi hasil tes keterampilan
menengarkan wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural pada pretes, siklus I, dan siklus II. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata skor
mengalami peningkatan dari pretes, siklus I, dan siklus II. Pada pretes skor rata- rata kelas sebesar 52,0 termasuk kategori cukup, skor rata-rata siklus I sebesar
66
60,49 dengan kategori cukup, dan skor rata-rata siklus II sebesar 70,9 dengan kategori baik. Jadi peningkatan dari pretes ke siklus II sebesar 18,9.
Peningkatan keterampilan mendengarkan wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural membuktikan keberhasilan materi ajar atau wacana
berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa. Sebelum dilakukan pembelajaran wacana berbahasa Jawa
berbasis konteks sosiokultural, keterampilan mendengarkan wacana bahasa Jawa siswa masih kurang. Pada siklus I dan siklus II keterampilan mendengarkan siswa
meningkat. Hasil rekapitulasi peningkatan kemampuan mendengarkan wacana
berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural pada tahap pretes, siklus I, dan siklus II juga dapat dilihat pada grafik berikut.
52.00 60.49
70.90
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pretes Siklus I
Siklus II
Grafik 4. Hasil Rekapitulasi Peningkatan kemampuan Mendengarkan dengan Wacana Berbahasa Jawa Berbasis Konteks Sosiokultural
pada Tahap Pretes, Siklus I, dan Siklus II
67
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa skor rata-rata keterampilan mendengarkan wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural siswa
mengalami peningkatan. Pada pretes skor rata-rata siswa sebesar 52,0, siklus I sebesar 60,49, dan siklus II sebesar 70,9.
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data tes dan nontes diperoleh kenyataan bahwa penggunaan materi ajar wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural
dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa kelas X-3 SMA Islam Sultan Agung 2 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pretes, siklus I, dan siklus II. Pada tahap pretes dilakukan tes mendengarkan sebelum
menggunakan wacana berbahasa Jawa berbasis sosiokultural. Sedangkan pada siklus I dan siklus II dilaksanakan tes mendengarkan dengan menggunakan
wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural. Pembahasan hasil penelitian mengacu pada perolehan skor yang dicapai siswa dalam tes
kemampuan mendengarkan. Pada tabel 7 di atas menunjukkan peningkatan frekuensi siswa yang
mencapai kategori sangat baik, baik, dan cukup. Selain itu juga menunjukkkan peningkatan skor rata-rata kelas dari tahap pretes, siklus I, dan siklus II.
Pada tahap pretes, siklus I, dan siklus II tidak ada seorang pun siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik. Siswa yang mencapai kategori baik
pada tahap pretes sebanyak 6 siswa, siklus I sebanyak 6 siswa dan pada siklus II