47
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik deskriptif prosentase dan teknik deskriptif kualitatif.
3.6.1 Teknik Deskritif Prosentase
Data kuantitatif yang diperoleh melalui tes dianalisis dengan teknik deskriptif prosentase dengan cara sebagai berikut.
1. Merekap nilai yang diperoleh
2. Menghitung nilai komulatif
3. Menghitung nilai rata-rata
4. Menghitung prosentase.
Prosentase dihitung dengan rumus sebagai berikut : 100
× =
R NK
NP
Keterangan: NP : Nilai Prosentase
NK : Nilai Komulatif R
: Jumlah Responden Hasil penghitungan skor presentase dari siklus I dan siklus II dibandingkan
untuk mengetahui persentase peningkatan keterampilan mendengarkan wacana bahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural pada siswa kelas X-3 SMA Islam
Sultan Agung 2 Kalinyamatan Jepara.
48
3.6.2 Teknik Deskriptif Kualitatif
Teknik deskriptif kualitatif merupakan teknik analisis data untuk menggambarkan, mendeskripsikan, melukiskan fenomena secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai hubungan antara fenomena yang sedang diteliti. Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang
diperoleh dari data nontes, yaitu observasi, wawancara, dan jurnal. Analisis data kualitatif ini dilakukan dengan cara memadukan semua data yang diperoleh dari
siklus I dan siklus II. Hasil analisis tersebut untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam mendengarkan wacana, untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dalam pembelajaran yang diperoleh dari aspek perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran keterampilan mendengarkan wacana berbahasa Jawa
berbasis sosiokultural.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi pretes, hasil tes siklus I, dan siklus II. Hasil nontes berupa hasil
observasi, wawancara, dan jurnal.
4.1.1 Hasil Pretes
Sebelum pembelajaran mendengarkan wacana berbahasa Jawa berbasis sosiokultural dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pretes untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mendengarkan. Dalam kegiatan pretes ini belum menggunakan wacana berbahasa Jawa
berbasis konteks sosiokultural. Tes awal dilakukan dengan memberikan sebuah teks berupa wacana berjudul Kamal Junaidi. Siswa harus dapat memahami dan
mengungkapkan isi wacana. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal siswa dalam mendengarkan.
Sebelum kegiatan pembelajaran mendengarkan dimulai, guru mengadakan kegiatan pretes yang berkaitan dengan kemampuan mendengarkan siswa kelas X-
3. Hasil pretes kemampuan mendengarkan dapat dilihat pada tabel berikut.