Hasil Evaluasi Refleksi Siklus II

skor 3 nomor 10 dan 11 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 14. Pada aspek Keaktifan siswa bertanya nomor indikator 14 mendapat skor 3 nomor 15 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 7. Pada aspek Bekerja sama dalam tim nomor indikator 16 dan 18 mendapat skor 3 nomor indikator 17 dan 19 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 14. Kemudian pada aspek Keberanian siswa nomor 20 mendapat skor 3 dan nomor 21 dan 22 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek Kejujuran nomor indikator 23 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek Penghargaan nomor indikator 24 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya pada aspek nomor indikator 25 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4.

4.1.3.3 Hasil Evaluasi

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil dari lembar observasi dan hasil tes evaluasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran STAD dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi ini ditujukan untuk siswa dan guru. Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses model pembelajaran STAD pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM maka berarti belum tuntas. Untuk hasil dari lembar observasi dan tes evaluasi dapat dilihat dalam tabel pada analisis data

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan 1 banyak terdapat skor 3 yaitu sebanyak 14 item dan skor 4 sebanyak 11 item. Pada siklus II pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 8 dan skor 4 sebanyak 17. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu: pada Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Membuka pelajaran dengan salam 3, Menyajikan materi dengan menggunakan media pembelajaran 7, Menentukan skor awal dari rata-rata skor dasar atau skor kuis sebelumnya 11, Mengarahkan siswa mengerjakan soal kuis secara individu dan tidak boleh saling membantu 17. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami 22 Menyimpulkan materi pelajaran 23. Dari hasil observasi pada pertemuan 1 yang berjumlah 25 item mencapai persentase 86 dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 92 . Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1 banyak terdapat skor 3 yaitu sebanyak 12 item dan skor 4 sebanyak 13 item. Pada siklus II pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 7 dan skor 4 sebanyak 18. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada perhatian siswa terhadap penjelasan guru. Pada aspek ini siswa sudah mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran 6 Siswa sudah mengamati lingkungan 7. Bekerja sama dalam tim, siswa sudah menghargai pendapat teman 17. Menanggapi hasil kerja kelompok 21 Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami 22 selain itu, Mampu membuat kesimpulan Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai persentase 88 dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 93. Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II berdasarkan pengamatan dari observer sudah mengalami peningkatan hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yang sudah mengalami peningkatan, perhatian siswa terhadap penjelasan guru, bekerja sama dalam tim dan bekerja sama dalam tim.

4.2 Hasil Analisis Data

Hasil analisis data diperoleh dari data kondisi awal, siklus I, dan siklus II yang meliputi data tes evaluasi siswa pada akhir siklus. Dari data tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan data pada tiap siklus yaitu dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dikakukan di SD Kanisius cungkup Salatiga diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 1 dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran STAD. Berhasil atau tidaknya model pembelajaran STAD dapat dilihat dari hasil belajar PKn siswa. Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Hasil tes evaluasi siswa kondisi awal diperoleh dari data hasil tes siswa kelas I. Sedangkan data pada siklus I dan siklus II diperoleh dari tes evaluasi akhir siklus. a Kondisi Awal Kondisi awal diperoleh dari data hasil tes PKn siswa kelas I. Data hasil ulangan PKn dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Kondisi Awal No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan Jumlah 1. 80-94 4 19 Tuntas 8 2. 65-79 4 19 Tuntas 3. 50-64 12 57 Tidak tuntas 13 4. 35-49 - 5. 20-34 1 5 Tidak tuntas Jumlah 21 100 Nilai Rata-rata 64,3

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 1 SD Kanisius Cungkup Melalui Model Kooperatif Tipe STAD T1 292012579 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 1 SD Kanisius Cungkup Melalui Model Kooperatif Tipe STAD T1 292012579 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 1 SD Kanisius Cungkup Melalui Model Kooperatif Tipe STAD T1 292012579 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 1 SD Kanisius Cungkup Melalui Model Kooperatif Tipe STAD

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas 1 SD Kanisius Cungkup Melalui Model Kooperatif Tipe STAD

0 0 71

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Siswa Kelas IV Kanisius Cungkup Semester I Tahun Ajaran 20162017

0 0 15