Prinsip Pajak dan Retribusi Daerah

Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003 14 3 Retribusi Perijinan Tertentu Objek retribusi ini berupa kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atau kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Subyek retribusi perijinan tertentu adalah orang pribadi atau badan yang diberikan izin yang bersangkutan. Jenis-jenis reribusi perijinan tertentu : a. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan b. Retribusi Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol c. Retribusi Ijin Gangguan d. Retribusi Ijin Trayek.

2.1.3 Prinsip Pajak dan Retribusi Daerah

Prinsip pengaturan pajak daerah dan retibusi daerah dalam Undang- undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan retribusi Daerah, antara lain: a. Pemberian kewenangan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak terlalu membebani rakyat dan relatif netral terhadap fiskal nasional. b. Jenis pajak dan retribusi yang dapat dipungut oleh daerah hanya yang ditetapkan secara limitatif dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. c. Pemberian kewenangan kepada daerah untuk menetapkan tarif pajak daerah dalam batas tarif minimum dan maksimum yang ditetapkan dalam Undang- Undang. d. Pemerintah daerah dapat tidak memungut jenis pajak dan retribusi yang tercantum dalam Undang-Undang sesuai kebijakan Pemerintahan Daerah. Sama halnya dengan prinsip pajak, retribusi yang baik ditetapkan dengan mempertimbangkan secara seimbang berbagai prinsip pemungutan. Sepanjang tidak menyimpang dari undang-undang dan peraturan yang berlaku, kajian ini dibuat dengan menerapkan prinsip-prinsip retribusi yang terdiri atas 1 prinsip keadilan vertikal, 2 prinsip keadilan horizontal, 3 prinsip kesetaraan, dan 4 prinsip transparansi. Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003 15 Sistem pemerintahan di Indonesia pada dasarnya dibentuk berdasarkan nilai-nilai filosofis pandangan hidup bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila. Penjabaran nilai-nilai Pancasila di dalam hukum mencerminkan suatu keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah atau desentralisasi berimplikasi agar pemerintah daerah semakin meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, dan di lain pihak semakin luasnya kewenangan daerah untuk mengatur dan mengelola pendapatan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka secara bertahap daerah dituntut untuk mengupayakan kemandirian pendapatannya dengan mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan yang dimilikinya. Upaya meningkatkan kemandirian daerah dengan menggali sumber- sumber pendapatan asli daerah, juga diharapkan dapat terlaksana tanpa menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Pendekatan sosiologis yaitu pendekatan analisis terhadap tujuan dari pemungutan pajak maupun retribusi parkir berdasarkan atas kondisi sosiologis masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kota Denpasar khususnya. Di dalam masyarakat terdapat suatu kondisi nyata tentang tingkat penerimaan acceptance atau tingkat penolakan resistance terhadap suatu kebijakan publik. Penetapan kebijakan publik seperti pemungutan retribusi maupun pengenaan pajak parkir juga dapat menimbulkan penerimaan acceptance ataupun penolakan resistance dalam masyarakat. Untuk itu, perlu dianalisis aspek sosiologis masyarakat sebagai faktor penyeimbang dalam proses pembuatan produk hukum dalam rangka membangun akseptan dan sekaligus mereduksi serendah mungkin tingkat Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003 16 resistensinya, sehingga akan menjadi produk peraturan daerah yang efektif dan ideal. Pendekatan secara sosiologis yang digunakan berdasarkan atas: a Fungsi kognitif: menghasilkan keputusan yang rasional mempertimbangkan kajian akademis, masukan, kritik kelompok terkait dan alokasi sumber daya. b Fungsi instrumental: alat mempertemukan berbagai kepentingan dalam pengambilan keputusan. c Fungsi politik: mengurangi resistensi terhadap keputusan yang diambil karena berdasarkan keputusan bersama, legitimasi publik. d Fungsi sosial: mengidentifikasi kebutuhan riil di masyarakat dan menyelesaikan problem utama. Dasar hukum yang berkaitan dengan kajian ini yaitu Permendagri No. 33 tahun 2008 Tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Secara khusus pengelolaan perparkiran di Kota Denpasar didasari atas : 1 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar tertanggal 11 Nopember 2003. 2 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Penyelenggaraan Perparkiran tertanggal 12 Oktober 2006. 3 Peraturan Walikota Denpasar Nomor 30 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Penyelenggaraan Perparkiran tertanggal 12 Oktober 2006. 4 Peraturan Walikota Denpasar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi, dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar tertanggal 26 Juni 2009. 5 Peraturan Walikota Denpasar Nomor 38 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar tertanggal 19 Desember 2006. Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003 17 6 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 19 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum tanggal 29 Desember 2011. 7 Keputusan Walikota Denpasar Nomor 16 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Parkir Kota Denpasar tertanggal 5 Pebruari 2004. 8 Surat Perintah Tugas Nomor 8931593Org Surat Perintah Tugas untuk Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan pada Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar tertanggal 1 Juli 2004. 9 Keputusan Walikota Denpasar Nomor 246 Tahun 2004 tentang Pengangkatan Badan Pengawas Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Periode 2004 – 2007 tertanggal 19 Juli 2004. 10 Keputusan Walikota Denpasar Nomor 261 Tahun 2004 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar 2004 – 2008 tertanggal 13 Agustus 2004. 11 Surat Perintah Tugas Nomor 5391906EK Surat Perintah Tugas untuk Direksi dengan efektif pelaksanaan tugas terhitung sejak 16 Agustus 2004 tertanggal 13 Agustus 2004. 12 Keputusan Walikota Denpasar Nomor 296 tentang Pengelolaan Perparkiran di Kota Denpasar Pengelolaan Perparkiran di Kota Denpasar dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Pakir Kota Denpasar efektif per 1 Oktober 2004 tertanggal 1 Oktober 2004. 13 Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Nomor 62 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Tempat Parkir Khusus di Kota Denpasar, sebagaimana telah dirubah menjadi Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Nomor 173 Tahun 2005 Tanggal 23 Maret 2005 tertanggal 12 Oktober 2004. 14 Perjanjian kerjasama antara Walikota Denpasar dengan Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Nomor 551.1449PD. Parkir tentang Pengelolaan Tempat Parkir Tepi Jalan Umum di wilayah Kota Denpasar. Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003 18

2.5.1 Sejarah Singkat PD Parkir Kota Denpasar