Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
61 2
Penyelenggaraan parkir di area parkir Matahari Terbit yang dikelola oleh Desa Adat setempat.
3 Penyelenggaraan parkir di area Pasar Pemedilan Tambangan Badung yang
dikelola oleh LPM setempat. 4
Penyelenggaraan parkir di area Pasar Agung Peninjoan yang dikelola oleh desa adat setempat.
5 Penyelanggaraan parkir di area Pasar Burung Satria yang dikelola oleh
pihak puri setempat. 6
Penyelenggaraan parkir di area Pasar Renon yang dikelola oleh desa adat setempat.
7 Penyelenggaraan parkir di area Pasar Burung Sanglah yang dikelola oleh
Desa Adat Sesetan. 8
Penyelenggaraan parkir di area Pasar Sudha Merta Sidakarya yang dikelola oleh Desa Adat Sidakarya.
9 Penyelenggaraan parkir di area Pasar Pedungan yang dikelola oleh desa adat
setempat. 10
Penyelenggaraan parkir di area Pasar Batan Kendal Suwung Kelod yang dikelola oleh desa adat setempat.
11 Penyelenggaraan parkir di beberapa area parkir seperti Mc Donald, KFC,
Circle K di seluruh Kota Denpasar yang belum dikelola oleh PD Parkir.
3.2.3 Analisis Penerimaan Parkir
Besarnya biaya yang dikeluarkan per tahunnya oleh PD Parkir Kota Denpasar serta jumlah pegawai yang sangat banyak, tentu harus diimbangi dengan
jumlah pemasukan karcis tiap tahunnya. Tabel 3.19 menyajikan data mengenai jumlah karcis yang masuk dan dikeluarkan oleh PD Parkir Kota Denpasar selama
3 tahun terakhir. Berdasarkan Tabel 3.19 serta Gambar 3.10 dan 3.11 dapat dilihat bahwa banyaknya karcis masuk ke PD Parkir Kota Denpasar berfluktuasi
setiap bulannya sepanjang tahun 2009 – 2011. Fluktuasi ini tergantung dari
jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang parkir, baik itu di pelataran maupun di tepi jalan. Banyaknya karcis masuk di tahun 2009 cukup merata di tiap
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
62 bulannya, dimana rata-rata
pemasukan 39.000 karcis dan jumlah per tahun 2009
mencapai 472.510 karcis. Tahun
2010 terjadi
peningkatan karcis masuk yang cukup banyak yaitu
mencapai 537.000 dengan rata-rata pemasukan tiap
bulannya 44.750 karcis. Penurunan terjadi di tahun
2011, dimana
jumlah karcis masuk sebanyak
494.600 karcis dengan rata-rata tiap bulannya
41.216 karcis yang masuk ke PD Parkir Kota Denpasar. Jika disajikan dalam bentuk grafik akan terlihat
seperti gambar berikut ini.
Tabel 3.19 Data Karcis Masuk PD Parkir Kota Denpasar
Tahun 2009 – 2011
dalam ribuan lembar
Bulan Tahun
2009 2010
2011
Januari 40
52,1 52,1
Pebruari 39
46 38,7
Maret 38
45,2 45,8
April 36,32
49,6 34,8
Mei 42,95
47,3 34,8
Juni 38,3
40,4 37,8
Juli 39,7
41,7 38,6
Agustus 39,7
45,6 39,9
September 42,3
45,4 48,1
Oktober 39,4
47,3 41,8
Nopember 39
36,2 42
Desember 37,84
40,2 40,2
Jumlah 472,51
537 494,6
Rata-rata 39,38
44,75 41,22
Sumber : PD Parkir Kota Denpasar, 2012
Gambar 3.10 Jumlah Karcis Masuk Per Bulan
Tahun 2009-2011
Sumber: PD Parkir Kota Denpasar,
2012 data diolah Gambar 3.11
Jumlah Karcis Masuk Tahun 2009-2011
Sumber: PD Parkir Kota Denpasar,
2012 data diolah
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
63
Tabel 3.20 Rasio Pendapatan Usaha PD Parkir Kota Denpasar Tahun 2003-2011
Tepi Jalan Pelataran
Tepi jalan Pelataran
2003 3.188.566.100
3.188.566.100 1
: -
2004 2.181.525.900
2.181.525.900 1
: -
2005 5.673.008.000
3.457.098.680 9.130.106.680
1 :
0,61 2006
6.300.000.000 3.952.818.700
10.252.818.700 1
: 0,63
2007 5.382.104.800
4.217.557.690 9.599.662.490
1 :
0,78 2008
5.369.498.875 4.427.644.668
9.797.143.543 1
: 0,82
2009 5.377.098.725
6.008.382.626 11.385.481.351
1 :
1,12 2010
5.389.895.900 7.710.970.757
13.100.866.657 1
: 1,43
2011 4.442.449.350
7.820.350.649 12.262.799.999
1 :
1,76
Tahun Pendapatan Rp
Jumlah Rp Rasio Pendapatan
Sumber: PD Parkir dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Denpasar
Gambar 3.12 Perkembangan Penerimaan Parkir Tepi Jalan, Penerimaan Parkir
Pelataran, dan Penerimaan Total PD Parkir Kota Denpasar
Sumber: PD Parkir dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Denpasar, 2012
Berdasarkan Tabel 3.20 dan Gambar 3.12 dapat diketahui perkembangan penerimaan parkir di Kota Denpasar. Sampai dengan tahun 2004, PD Parkir Kota
Denpasar hanya memungut parkir di tepi jalan, baru kemudian mulai tahun 2005 PD Parkir bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memungut parkir di
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
64 pelataran. Tetapi yang terjadi selanjutnya adalah penerimaan parkir di tepi jalan
mengalami penurunan sampai dengan tahun 2011, sedangkan penerimaan parkir di pelataran mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penurunan penerimaan
parkir dari tepi jalan diakibatkan karena adanya pelarangan parkir di empat 4 ruas jalan utama di Kota Denpasar, yaitu Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini, Jalan
Thamrin, dan Jalan Sulawesi. Selain karena adanya upaya dari PD Parkir Kota Denpasar untuk melakukan pendekatan kepada pemilik lahan untuk
menyelenggarakan pemungutan parkir, peningkatan penerimaan parkir di pelataran juga dikarenakan oleh bertambahnya spot-spot parkir pelataran yang
bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti pelataran parkir Lokitasari di Jalan Thamrin dan pelataran parkir baru di Pasar Badung.
Kenaikan penerimaan parkir di pelataran juga tidak terlepas dari kemajuan ekonomi di Bali pada umumnya yang disertai dengan pergeseran
perilaku masyarakat yang lebih suka berbelanja ke pasar-pasar modern. Secara keseluruhan, penerimaan parkir yang dikelola oleh PD Parkir Kota Denpasar
mengalami rata-rata trend yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menandakan bahwa PD Parkir Kota Denpasar senantiasa mengupayakan penambahan spot-spot
parkir yang nantinya akan menambah Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Denpasar.
Tabel 3.21
menunjukkan proyeksi
pendapatan PD
Parkir Kota Denpasar untuk 5 tahun ke depan. Dengan
memperhatikan trend kedua jenis
pendapatan parkir
tersebut, secara absolut nilai pendapatan
parkir di
pelataran lebih
tinggi dibandingkan dengan parkir
di tepi jalan. Namun, apabila memperhatikan
nilai
Tabel 3.21 Proyeksi Pendapatan PD Parkir Kota
Denpasar Tahun
Proyeksi Pendapatan Rp Tepi Jalan
Pelataran
2012 5.904.765.572 9.176.511.702
2013 6.123.404.294 10.176.373.514
2014 6.342.043.016 11.176.235.326
2015 6.560.681.738 12.176.097.138
2016 6.779.320.460 13.175.958.950
Keterangan: Persamaan trend:
Y = 4.811.571.961,11 + 218.638.722,08X
Persamaan trend:
Y = 4.177.202.641,11 + 999.861.812,12X
Sumber: PD Parkir dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Denpasar,
2012 data diolah
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
65 konstanta kedua persamaan tersebut maka terlihat bahwa pendapatan di tepi jalan
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan di pelataran. Ini berarti apabila terjadi kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk
melakukan pemungutan parkir pada kedua jenis pungutan parkir tersebut, maka pendapatan parkir di tepi jalan lebih stabil nilainya dibandingkan dengan parkir
tepi jalan. Apabila dibandingkan kecenderungan peningkatannya, maka pendapatan di pelataran cenderung meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan
pendapatan parkir di tepi jalan dengan asumsi ceteris paribus. Hal ini wajar mengingat perkembangan perekonomian di Kota Denpasar yang sangat pesat,
sedangkan untuk ruas jalan sangat kecil kemungkinannya untuk bertambah. Selain itu, permasalahan parkir dan kemacetan di Kota Denpasar untuk saat ini semakin
menyulitkan untuk melakukan parkir di pinggir jalan, sehingga ke depan parkir pelataran yang memang akan lebih berkembang.
Dari segi proporsinya, secara
rata-rata pendapatan parkir di
pelataran memiliki
kontribusi yang lebih rendah
dibandingkan dengan parkir di tepi
jalan, dengan
perbandingan 38 : 62 persen. Perbandingan
proporsi pendapatan
parkir di pelataran dan di tepi jalan sebenarnya
tidak banyak berubah sejak PD Parkir Kota
Denpasar didirikan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar mini market seperti Cirkle K yang ada di Kota Denpasar memiliki areal parkir yang sangat terbatas
dan lebih banyak menggunakan parkir tepi jalan. Namun, apabila melihat tingkat
Tabel 3.22 Proporsi dan Pertumbuhan Pendapatan PD Parkir
Kota Denpasar
Tahun Proporsi Pendapatan
Pertumbuhan Pendapatan
Tepi Jalan Pelataran
Tepi Jalan Pelataran
2003 100
- -
2004 100
-31,58 -
2005 62
38 160,05
- 2006
61 39
11,05 14,34
2007 56
44 -14,57
6,70 2008
55 45
-0,23 4,98
2009 47
53 0,14
35,70 2010
41 59
0,24 28,34
2011 36
64 -17,58
1,42
Rata- rata
62 38
13 15
Sumber: PD Parkir
dan Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah Kota Denpasar, 2012
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
66 pertumbuhannya memang terlihat bahwa pendapatan parkir di tepi jalan lebih
rendah dibandingkan dengan pendapatan di pelataran. Untuk melihat apakah suatu sumber pendapatan daerah potensial ataukah
tidak, dua indikator tersebut yaitu pertumbuhan dan proporsi digunakan. Dengan menggunakan kedua indikator tersebut, dari segi potensi sebagai sumber
pendapatan daerah, maka kedua jenis pendapatan parkir tersebut sama-sama potensial untuk dilakukan pemungutan.
3.2.4 Analisis Sosiologis dan Filosofis