Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
28 Pengelolaan parkir di Kota Denpasar
dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar dengan dikeluarkannya
Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun
2003. Bertambahnya
jumlah kendaraan
sejalan dengan
semakin meningkatnya perkembangan kemampuan perekonomian masyarakat di Kota
Denpasar serta dalam upaya pelayanan perparkiran yang lebih optimal, maka dituntut pengelolaan parkir yang lebih profesional dan transparan, sehingga
dipandang perlu untuk membentuk Perusahaan Daerah Parkir di Kota Denpasar.
3.1.1 Produk Layanan PD. Parkir Kota Denpasar
Seperti yang telah disebutkan pada pasal 5 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2003, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan Daerah PD
Parkir Kota Denpasar adalah turut serta melaksanakan pembangunan daerah, turut serta mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat di
bidang sarana perparkiran, membantu dan melancarkan arus lalu lintas, serta sebagai sumber pendapatan asli daerah. Ini berarti didirikannya perusahaan ini
tidak semata-mata untuk tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah, namun juga memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Denpasar di bidang perparkiran.
Jenis pelayanan umum yang diberikan oleh PD Parkir Kota Denpasar terkait dengan perparkiran di Kota Denpasar diantaranya:
1 Pengadaan dan penyelenggaraan tempat parkir
2 Pengamanan tempat parkir dan penunjang kelancaran lalu lintas
3 Asuransijaminan ganti rugi kehilangan kendaraan
4 Undian karcis parkir berhadiah.
Berbagai pelayanan dalam bidang perparkiran yang diberikan oleh PD Parkir Kota Denpasar bersifat ekonomis, dalam artian dipungut pembayaran untuk
pelayanan tersebut. Pungutan yang dibayarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan-pelayanan tersebut relatif sangat murah, yaitu hanya
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
29 Rp.1.000,00 untuk kendaraan roda dua dan Rp.2.000,00 untuk kendaraan roda
empat sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 19 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum. Dengan nominal
tersebut, masyarakat dapat menikmati berbagai pelayanan dari PD. Parkir Kota Denpasar, tidak hanya berupa hak untuk menempatkan atau memberhentikan
sementara kendaraan bermotor di tempat parkir yang telah disediakan, namun juga mendapatkan jaminan keamanan kendaraan selama ditinggalkan. PD Parkir Kota
Denpasar juga memberikan jaminan ganti rugi atau asuransi atas kehilangan kendaraan bermotor. Hal ini diatur pada pasal 11 Peraturan Daerah Kota Denpasar
Nomor 11 Tahun 2005 yang menyebutkan bahwa dalam rangka memberikan jaminan keamanan, maka dalam hal wajib parkir kehilangan kendaraan bermotor
pada waktu parkir di tempat-tempat parkir yang ditentukan, perusahaan daerah parkir memberikan santunan sebagai ganti rugi atas kehilangan kendaraan
bermotor tersebut. Selain itu, adanya undian berhadiah yang dilakukan setiap periode juga memberikan benefit kepada masyarakat, selain untuk mencegah
kecurangan yang dilakukan oleh oknum juru parkir. Pungutan parkir yang dikenakan oleh PD. Parkir Kota Denpasar merupakan
pungutan berbentuk retribusi, yaitu iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik dari pembayaran iuran tersebut secara langsung dapat
dirasakan oleh masyarakat. Pembayaran iuran parkir ini merupakan suatu paksaan yang bersifat ekonomis, karena iuran ini tidak dapat dikenakan apabila masyarakat
tidak merasakan jasa balik atas pelayanan parkir. Berikut akan diuraikan jenis- jenis produk layanan yang diberikan oleh PD Parkir Kota Denpasar.
1 Pengadaan dan penyelenggaraan tempat parkir
Produk layanan ini diberikan oleh PD. Parkir Kota Denpasar untuk melaksanakan fungsinya sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003
yaitu merencanakan, membangun, memelihara sarana dan prasarana parkir serta melakukan pengelolaan parkir beserta sarana perlengkapannya. Penyelenggaraan
perparkiran di Kota Denpasar terdiri dari penyelenggaraan parkir di tempat parkir tepi jalan umum dan tempat khusus. Penyediaan lahan parkir di tepi jalan umum
ditetapkan dengan peraturan walikota yang disesuaikan dengan ruas jalan primer
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
30 dan sekunder yang ada di Kota Denpasar, sedangkan untuk penyediaan lahan
parkir di pelataran dilakukan oleh pemilik lahan dan untuk pemungutan pembayarannya diadakan kerjasama dengan pemilik lahan sebagai pihak ketiga.
Fungsi layanan pengadaan dan penyelenggaraan tempat parkir menjadi sangat penting mengingat jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar semakin
meningkat. Gambar 3.1 menunjukkan terjadi tren peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar sejak tahun 1995 hingga 2011 dengan rata-rata
peningkatan 9,28 persen. Peningkatan ini menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan parkir masyarakat di Kota Denpasar, sehingga sudah menjadi
kewajiban pemerintah Kota Denpasar melalui PD Parkir Kota Denpasar untuk menyediakan lahan parkir yang memadai.
Gambar 3.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Denpasar
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar, 2012 Menurut Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2005, di Kota Denpasar terdapat 9 areal parkir yang disediakan di tepi jalan primer, 464 areal
parkir yang disediakan di sepanjang jalan sekunder, dan 82 lokasi untuk tempat parkir khusus. Pada tahun 2010, pemerintah Kota Denpasar menetapkan larangan
parkir di Jalan Gajah Mada, Jalan Sulawesi, Jalan Thamrin, dan Jalan Kartini, sehingga lahan parkir di jalan primer yang tergolong padat kendaraan hingga saat
ini berkurang menjadi hanya 5 ruas jalan. Untuk di jalan sekunder, tidak ada
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
31 perubahan lahan yang disediakan sebagai tempat parkir. Untuk tempat parkir
khusus menurut Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2006 ditetapkan sebanyak 82 spot, namun tidak semua tempat khusus tersebut memungut parkir kepada
konsumennya. Pada tahun 2006, hanya 26 pemilik lahan yang berhasil diajak kerjasama untuk melaksanakan pemungutan parkir khusus. Jumlah ini mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun dan saat ini meningkat menjadi 94 spot dan sudah dilakukan kerjasama dengan pihak pemilik lahan untuk pemungutan retribusinya.
2 Pengamanan tempat parkir dan penunjang kelancaran lalu lintas
Fungsi ini merupakan layanan yang dapat diberikan oleh PD Parkir Kota Denpasar sebagai konsekuensi dari penempatan dan penugasan juru parkir di
lokasi-lokasi layanan parkir. Selain membantu dalam penyelenggaraan dan pengaturan perparkiran, juru parkir juga turut membantu kelancaran lalu lintas di
jalan raya. Upaya yang dilakukan oleh juru parkir terkait dengan hal ini yaitu selain mengatur penyediaan parkir bagi kendaraan bermotor yang parkir, juga
menata dan menjaga ketertiban kendaraan yang parkir. Selain itu, juru parkir juga membantu pemilik kendaraan bermotor yang mengalami kesulitan mengeluarkan
atau memasukkan kendaraannya di lokasi parkir dan juga membantu dalam menyeberang jalan sebagai wujud upaya pelayanan optimal.
Penempatan juru parkir pada setiap lokasi yang menyediakan tempat parkir di Kota Denpasar secara tidak langsung juga menjamin keamanan
kendaraan bermotor di tempat parkir karena adanya pengawasan yang dilakukan oleh juru parkir. Pengaturan jarak wilayah antara juru parkir yang satu dengan
yang lainnya sangat membantu optimalisasi pengawasan kendaraan bermotor di tempat parkir. Untuk saat ini, pengaturan yang dilakukan oleh PD Parkir Kota
Denpasar menyangkut ruang yang bisa dilayani efektif oleh juru parkir diperhitungkan dari jumlah kendaraan yang mampu dilayani. Jumlah juru parkir
yang ditempatkan di jalan-jalan utama berbeda dengan juru parkir di jalan sekunder, demikian juga dengan juru parkir di pelataran. Jumlah juru parkir yang
ditempatkan di pelataran toko baru berbeda dengan juru parkir yang ditempatkan di toko yang sudah berkembang mengingat toko yang baru dibuka pada umumnya
tidak seramai toko yang yang sudah lama berkembang.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
32
Tabel 3.1 Perhitungan Satuan Ruang Pengawasan Parkir oleh Juru Parkir
Item Perhitungan Minimal
Maksimal
Penghasilan per hari rupiah 70.000
200.000 Tarif parkir rupiah
2.000 1.000 2.000 1.000 Rata-rata jumlah kendaraan per hari unit
35 70
100 200
Rata-rata jumlah kendaraan yang diawasi per periode unit 4
9 13
25 Rata-rata jarak pandang dalam pengawasan meter
20 4,5 65 12,5
Keterangan: asumsi rata-rata lama parkir adalah 1 jam 1 periode pengawasan = 1 jam
asumsi setiap kendaraan roda dua memerlukan ruang untuk parkir sepanjang 0,5 meter dan kendaraan roda empat sepanjang 5 meter
Sumber: PD Parkir Kota Denpasar, 2012 data diolah Untuk saat ini, PD Parkir Kota Denpasar menentukan satuan ruang yang
efektif dijaga oleh seorang juru parkir berdasarkan jumlah kendaraan yang mampu dilayani efektif oleh yang bersangkutan. Ini diperhitungkan dari jumlah
pendapatan yang ditargetkan dari pemungutan karcis parkir oleh seorang juru parkir. Target pendapatan seorang juru parkir adalah minimal menghasilkan
Rp.70.000,00 sampai dengan maksimal Rp.200.000,00 per hari asumsi 8 jam kerja. Berdasarkan target pendapatan tersebut, apabila diasumsikan rata-rata lama
waktu yang dibutuhkan untuk sebuah kendaraan bermotor yang parkir adalah 1 jam, maka rata-rata kendaraan yang dapat diawasi oleh seorang juru parkir adalah
minimal sebanyak 4 kendaraan roda empat atau 9 kendaraan roda dua dan maksimal sebanyak 13 kendaraan roda empat atau 25 kendaraan roda dua. Dengan
asumsi jumlah kendaraan yang bisa ditampung pada lahan parkir seluas 1 meter adalah sebanyak 2 kendaraan roda dua dan untuk setiap kendaraan roda empat
membutuhkan rata-rata lahan parkir sepanjang 5 meter, maka ini berarti setiap juru parkir minimal mengawasi kendaraan roda empat pada jarak pandang
sepanjang 20 meter atau hanya 4,5 meter untuk kendaraan roda dua dan maksimal mengawasi kendaraan roda empat pada jarak pandang 65 meter atau 12,5 meter
untuk kendaraan roda dua. Kebijakan yang ditetapkan oleh PD Parkir Kota Denpasar adalah apabila dalam pelaksanaan tugas oleh seorang juru parkir sudah
melebihi angka-angka tersebut, maka satuan ruang tersebut dibagi dengan juru parkir yang lain agar efektifitas pelayanan dapat dipertahankan.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
33 Untuk meningkatkan profesionalitas para juru parkir, PD Parkir Kota
Denpasar bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengadakan pelatihan atau workshop terkait upaya pengamanan di tempat parkir. Beberapa pelatihan yang
pernah diberikan diantaranya adalah deteksi dini mengenai ciri-ciri atau gelagat orang-orang yang mencurigakan, upaya pengawasan di tempat parkir, serta
berbagai tindakan preventif, antisipatif, serta represif terhadap tindakan kejahatan di jalan.
Dengan sistem pengaturan dan kebijakan-kebijakan seperti demikian yang diterapkan oleh PD Parkir Kota Denpasar saat ini, keamanan kendaraan bermotor
di tempat parkir lebih terjamin. Hal ini terbukti dari menurunnya jumlah kasus kendaraan bermotor yang dilaporkan hilang di lokasi parkir oleh masyarakat Kota
Denpasar sepanjang tahun 2004 hingga 2011. Penurunan ini digambarkan oleh grafik berikut.
Gambar 3.2 Perkembangan Jumlah Kasus Kehilangan Kendaraan Bermotor
Sumber: PD Parkir Kota Denpasar, 2012
3 AsuransiJaminan ganti rugi kehilangan kendaraan bermotor
Pada pasal 11 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Penyelenggaraan Perparkiran, disebutkan bahwa dalam rangka
memberikan jaminan keamanan, maka dalam hal wajib parkir kehilangan kendaraan bermotor pada waktu parkir di tempat-tempat parkir yang ditentukan,
Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar memberikan santunan sebagai ganti rugi atas kehilangan kendaraan bermotor tersebut. Sampai tahun 2006, PD Parkir
bekerjasama dengan Jasa Raharja Putra untuk memberikan layanan asuransi atas
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
34 kehilangan kendaraan bermotor di tempat parkir, namun sejak tahun 2007 untuk
ganti rugi kehilangan kendaraan bermotor kerjasama dialihkan kepada Koperasi Jaya Langgeng Rahayu PD Parkir.
Peraturan Walikota Denpasar Nomor 30 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2005 mengatur
mengenai persyaratan klaim ganti rugi atas kehilangan kendaraan bermotor di tempat parkir adalah sebagai berikut:
1 berita acara kejadian dari Perusahaan Daerah Parkir
2 surat keterangan hilang dari kepolisian setempat
3 surat blokir kendaraan bermotor dari Ditlantas Polda
4 BPKB dan STNK asli
5 bukti karcis parkir yang asli
6 fotokopi KTP pemohon
Pada pasal 6 ayat 3 peraturan tersebut disebutkan bahwa klaim ganti rugi atas kehilangan kendaraan bermotor tersebut dibayar dalam waktu selambat-
lambatnya tujuh hari kerja sejak berkas pengajuan klaim diterima secara lengkap dan benar oleh Perusahaan Daerah Parkir. Permohonan ganti rugi kehilangan
kendaraan bermotor tidak akan diproses apabila pelaporan lebih dari 3 x 24 jam hari kerja setelah hari kejadian diatur dalam pasal 7.
Pasal 7 peraturan tersebut mengatur besaran klaim ganti rugi atas kehilangan kendaraan bermotor adalah berdasarkan harga pasar yang berlaku dari
kendaraan yang hilang. Harga pasar sebagaimana yang dimaksud diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Parkir. Besaran klaim ganti
rugi maksimum atas kehilangan kendaraan bermotor adalah sebagai berikut. 1
Kendaraan roda empat mobil sebesar Rp. 20.000.000,00 dua puluh juta rupiah
2 Kendaraan roda dua sepeda motor sebesar Rp. 6.000.000,00 enam juta
rupiah. Lebih lanjut menurut Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun
2005, apabila kendaraan hilang dan ditemukan kembali, maka pemilik kendaraan wajib mengembalikan ganti rugi yang telah diterima sebesar 50 lima puluh
persen kepada Perusahaan Daerah Parkir.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
35
Tabel 3.2 Data Pembayaran Klaim Ganti Rugi PD. Parkir Kota Denpasar
Tahun 2004-2011
No. Tahun
Jumlah Kendaraan Unit Jumlah Ganti Rugi
Rupiah Sepeda Motor
Mobil
1 2004
2 10.000.000
2 2005
11 52.000.000
3 2006
12 54.500.000
4 2007
13 42.000.000
5 2008
7 28.000.000
6 2009
4 16.500.000
7 2010
2 4.500.000
8 2011
Total 51
207.500.000
Sumber: PD. Parkir Kota Denpasar, 2012 Tabel 3.2 menunjukkan data pembayaran klaim ganti rugi PD Parkir Kota
Denpasar dari tahun 2004 hingga 2011. Sejak beroperasi dari tahun 2004 hingga tahun 2011, sudah sebanyak 51 kasus kehilangan kendaraan bermotor yang
ditangani dan dilakukan pembayaran klaim oleh PD Parkir Kota Denpasar. Seluruh kasus tersebut adalah klaim kehilangan dari masyarakat untuk sepeda
motor dengan jumlah ganti rugi total mencapai Rp.207.500.000,00. Mayoritas kasus kehilangan kendaraan bermotor yang dilaporkan ke PD
Parkir Kota Denpasar untuk memperoleh pembayaran klaim ganti rugi adalah kendaraan bermotor yang parkir di daerah pelataran. Beberapa wilayah yang
dilaporkan sebagai tempat kejadian kehilangan kendaraan bermotor di Kota Denpasar meliputi Pasar Sanglah, Pasar Ketapian, Pasar Badung, Pasar
Kumbasari, Mall Ramayana, Pasar Kreneng, RSUP Sanglah, RSUP Wangaya, RS Puri Raharja, GOR Ngurah Rai, Matahari Duta Plaza, Tiara Grosir, Hardy’s
Sesetan, Tiara Dewata, AlfaCarrefour Imam Bonjol, lapangan Renon, lapangan Lumintang, dan lapangan Kapten Japa. Untuk areal parkir di pinggir jalan umum,
beberapa ruas jalan yang dilaporkan sering terjadi kasus kehilangan kendaraan bermotor adalah Jalan Sulawesi, Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, dan Jalan
Kepundung.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
36
4 Undian karcis parkir berhadiah
Sejak awal pengelolaan dan penyelenggaraan parkir di Kota Denpasar oleh PD Parkir Kota Denpasar, selain sebagai bukti pembayaran retribusi, karcis
retribusi yang dibagikan kepada konsumen juga dapat digunakan dalam pengundian berhadiah. Selain sebagai salah satu bentuk customer service
responsibility CSR oleh PD Parkir Kota Denpasar, tujuan utama adanya layanan ini pada awalnya adalah untuk mencegah kecurangan yang dilakukan oleh oknum
juru parkir yang tidak menyerahkan karcis parkir kepada konsumen, sehingga berdampak pada tidak optimalnya penerimaan retribusi parkir Kota Denpasar.
Namun dalam perkembangannya, pengundian karcis parkir yang dilaksanakan oleh PD Parkir Kota Denpasar mampu meningkatkan antusiasme masyarakat
untuk turut berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan pemungutan parkir, selain dengan harapan memperoleh hadiah undian.
Hadiah undian yang disediakan cukup menarik minat masyarakat karena hadiah yang disediakan cukup besar dengan jenis yang beragam. Hadiah utama
berupa mobil, hadiah pertama berupa sepeda motor, dan hadiah hiburan berupa televisi, lemari eskulkas, DVD, HP, dan sepeda. Biaya yang dikeluarkan oleh PD
Parkir Kota Denpasar untuk undian berhadiah ini pun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Gambar 3.3 Biaya Hadiah Undian Tahun 2005-2011
Sumber: PD Parkir Kota Denpasar, 2012
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
37 Penarikan pengundian karcis berhadiah pertama kali dilaksanakan oleh PD
Parkir Kota Denpasar pada tanggal 30 Desember 2004. Pada tahun-tahun berikutnya waktu pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa kali periode penarikan
undian, namun sejak tahun 2008 pengundiannya ditetapkan untuk dilaksanakan sekali setahun, yaitu setiap tanggal 16 Agustus dan diselenggarakan di Lapangan
Puputan Badung. Acara pengundian ini dihadiri oleh Walikota Denpasar, Ketua DPRD Kota Denpasar, serta disaksikan oleh Biro Kesra Provinsi Bali, Dinas
Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali, Kepolisian Poltabes Denpasar, dan Korwas PNNS Dit. Reskrim Polda Bali.
Mekanisme pengundian karcis parkir ini tidak banyak mengalami perubahan sejak awal penyelenggaraannya. Pada awalnya dipergunakan potongan
karcis yang disimpan oleh konsumen dengan nomor seri sebagai identitas atau bukti, kemudian karena dianggap kurang efektif maka diubah dengan sistem short
message service SMS. Namun dalam perkembangannya, sistem ini juga tidak efektif karena sebagian besar konsumen tidak menyimpan nomor yang telah
dikirimkan via SMS, maka untuk saat ini sistem potongan karcis yang langsung berisi identitas dan nomor telephone konsumen dianggap paling efektif dan
mudah untuk diterapkan. Berikut adalah ketentuan umum cara pengundian karcis berhadiah yang
dilaksanakan oleh PD Parkir Kota Denpasar. 1
Peserta yang berhak ikut undian karcis parkir berhadiah adalah mereka yang telah membayar bea parkir kendaraan bermotornya kepada petugas juru parkir
di setiap tempat parkir dalam wilayah Kota Denpasar dan telah mendapatkan bukti karcis tanda parkir dari petugas juru parkir.
2 Bukti karcis tanda parkir tersebut telah diisi identitas pengguna jasa parkir.
Identitas yang diisi adalah nama, alamat lengkap, nomor teleponhandphone, nomor KTPidentitas diri lain yang masih berlaku.
3 Pengguna jasa parkir kemudian mengirimkan karcis-karcis tersebut ke alamat
yang telah ditentukan atau memasukkan karcis tersebut ke dalam loket-loket yang telah disediakan oleh PD Parkir Kota Denpasar yaitu berupa kotak
transparan.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
38 4
Potongan karcis parkir yang dapat ikut diundi ialah yang memenuhi syarat- syarat dan yang telah diterima oleh penyelenggara selambat-lambatnya
sebelum penyegelan pada penarikan undian. 5
Penyegelan potongan karcis parkir dan kelengkapan undian gratis berhadiah serta pemeriksaan fisik hadiah dilakukan sebelum penarikan undian oleh
Pejabat Dinas Sosial Provinsi Bali yang ditunjuk sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6 Penarikan undian berhadiah ini dilaksanakan di Denpasar, bersifat terbuka,
dilakukan di hadapan Notaris dengan disaksikan oleh Pejabat Dinas Sosial Provinsi Bali yang ditunjuk sesuai dengan tugas dan fungsinya serta Kepolisian
setempat. 7
Pada waktu acara pengundian, karcis-karcis parkir yang berada di dalam kotak ini kemudian diaduk-aduk dan diambil satu per satu bergantian oleh peserta
undangan yang hadir dengan cara mata ditutup dengan kain yang tidak tembus pandang.
8 Pemenang diumumkan secara langsung pada saat pengundian dan
disebarluaskan melalui media massa.
3.1.2 Pengelolaan Keuangan PD. Parkir Kota Denpasar