Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
23
2.5.3 Ikhtisar Kebijakan
Akuntansi PD
Parkir Kota Denpasar
Kondisi keuangan PD Parkir Kota Denpasar tercermin dari pelaporan keuangannya. Setiap akhir tahun buku, Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar
wajib diaudit oleh Akuntan Publik atau Akuntan Independen Bagian Ketiga Pasal 16 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar ditetapkan melalui Keputusan Walikota Nomor 16 Tahun 2004 tertanggal 5 Februari 2004. Pelaporan dan
kebijakan akuntansi yang dianut PD Parkir disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan
secara konsisten dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Beberapa ikhtisar kebijakan akuntansi penting dalam pelaporan
keuangan PD Parkir Kota Denpasar antara lain sebagai berikut. a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis. Laporan arus kas
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, dengan
metode tidak langsung. b.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa didefinisikan sebagai: 1
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara intermediaries, mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan perusahaan termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries; 2 perusahaan asosiasi associated company; 3
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; 4 karyawan kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang
meliputi anggota dewan komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggotakeluarga dekat orang-orang tersebut; 5 perusahaan dimana suatu
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
24 kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki secara langsung maupun
tidak langsung oleh setiap orang dalam 3 dan 4 atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.
c. Kas dan Setara Kas
Perusahaan membukukan kas untuk kas yang ada dalam perusahaan cash on hand dana kas yang ada di bank cash in bank dalam satu akun yaitu akun kas
dan setara kas. d.
Piutang dan Cadangan Kerugian Piutang Piutang disajikan dalam jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk cadangan
kerugian piutangpenyisihan kerugian piutang atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Piutang yang tidak tertagih dihapus dan dibebankan ke
rugi atau laba saat terjadi. e.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan metode penyusutan: 1 bangunan permanen 5
dari harga perolehan, 2 bangunan tidak permanen 10 dari nilai perolehan, 3 peralatan dengan masa manfaat sampai dengan 4 tahun, dengan metode
saldo menurun ganda double declining method dengan tarif sebesar 50, 4 peralatan dengan masa manfaat 4 tahun sampai dengan 8 tahun dengan metode
saldo menurun ganda double declining method dengan tarif sebesar 25, 5 peralatan dengan masa manfaat di atas 8 tahun dengan metode saldo menurun
ganda double declining method dengan tarif sebesar 12,5. f.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dan beban diakui berdasarkan basis akrual. Pendapatan diakui pada
saat jasa diserahkan kepada pelanggan atau pengguna area parkir. Beban diakui pada saat perusahaan telah memperoleh manfaat atas jasa ataupun barang telah
diterima. Beban digolongkan menjadi tiga yaitu beban pokok pendapatan, beban usaha, dan beban lain-lain. Beban pokok pendapatan meliputi beban
jaminan kehilangan kendaraan, beban cetak parkir, dan upah langsung juru parkir tepi jalan umum. Beban usaha adalah beban pegawai, beban kantor,
beban umum, beban pemeliharaan, beban penyusutan dan beban sewa gedung.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
25 Beban lain-lain berupa biaya administrasi bank, biaya kerugian piutang tak
tertagih, PPh 21 karyawan, PPh 21 final pajak penghasilan atas hadiah, dan PPh 23 jasa konsultan yang ditanggung perusahaan.
g. Perpajakan
Perusahaan menerapkan PSAK No.46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak
tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer antara pajak dan pelaporan komersial dan aset dan kewajiban. Beban
pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara
aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang diakui
sebesar kemungkinan realisasi manfaat pihak tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada
saat realisasi aset atau penyelesaian kewajiban, berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika perusahaan mengajukan permohonan keberatan, maka pada saat keputusan tersebut telah
ditetapkan. h.
Laba Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Bab IX pasal 35 mengenai Penetapan dan Penggunaan Laba, laba bersih setelah pajak digunakan untuk:
1 Dana Pembangunan Daerah dengan persentase sebesar 35
2 Anggaran Perusahaan Daerah dengan persentase sebesar 25
3 Cadangan Umum dengan persentase sebesar 10
4 Jasa Produksi dengan persentase sebesar 10
5 Dana Sosial dan Pendidikan dengan persentase sebesar 10
6 Sumbangan Dana Pensiun dan Pesangon dengan persentase sebesar 10.
i. Imbalan Kerja Karyawan
Penyediaan imbalan pasca kerja oleh perusahaan tidak didanai tetapi melalui Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 5 tanggal 12 Nopember 2003 yang
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
26 disahkan oleh Walikota Denpasar tanggal 11 Nopember 2003, perusahaan
diharuskan untuk menyisihkan 10 dari laba bersih setiap tahunnya untuk suatu sumbangan dana pensiun dan pesangon. Dana tersebut oleh perusahaan
dicatat sebagai kewajiban sumbangan dana pensiun dan pesangon. j.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk mebuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah yang sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang berbeda dari
jumlah yang diestimasi.
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
27
BAB
Analisis Potensi Perpakiran
3.1
Pengelolaan Parkir oleh PD.
Parkir Kota Denpasar
3.1.1 Produk Layanan PD. Parkir 3.1.2
Pengelolaan Keuangan PD. Parkir
3.2
Mekanisme Penyelenggaraan
Perpakiran 3.3
Analisis Potensi Parkir
3.2.1 Analisis SDM 3.2.2 Analisis Objek Perparkiran
3.2.3 Analisis Penerimaan 3.2.4 Aspek Sosiologis
3.2.5 Aspek Hukum
Laporan Kajian Akademis Potensi Perparkiran di Kota Denpasar Berdasarkan Perda No.5 Tahun 2003
28 Pengelolaan parkir di Kota Denpasar
dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar dengan dikeluarkannya
Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun
2003. Bertambahnya
jumlah kendaraan
sejalan dengan
semakin meningkatnya perkembangan kemampuan perekonomian masyarakat di Kota
Denpasar serta dalam upaya pelayanan perparkiran yang lebih optimal, maka dituntut pengelolaan parkir yang lebih profesional dan transparan, sehingga
dipandang perlu untuk membentuk Perusahaan Daerah Parkir di Kota Denpasar.
3.1.1 Produk Layanan PD. Parkir Kota Denpasar