35
Sama dengan tahap adiksi yaitu telah terjadi ketergantungan baik secara fisik, psikologis dan sosial, bedanya mereka yang telah
memasuki tahap ini sudah tidak merasakan lagi nikmat atau ”reaksi enak” dari Narkoba, sedangkan pada tahap adiksi mereka masih dapat
menikmati ”reaksi enak” seperti halusinasi, eforia dan lain-lain. Mereka yang masuk dalam tahap ini mengkonsumsi Narkoba
bertujuan hanya untuk menghi-langkan rasa sakit yang berlebihan dan supaya tidak dianggap sebagai orang gila. Penggunaan Narkoba
menjadi sangat intensif beberapa kali sehari, karena begitu reaksi obatNarkoba sudah habis akan terjadi gejala putus obat sakau
seperti rasa sakit yang amat sangat dan tidak tertahan-kan serta tidak bisa diatasi dengan apa saja kecuali mengkon-sumsi Narkoba lagi.
Dengan demikian mereka sudah tidak mungkin lagi bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat apalagi melakukan aktifitas sehari-hari.
2.3.5 Dampak penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan Narkoba ini akan memberikan dampak yang sangat luas dan kompleks sebagai berikut :
a. Dampak terhadap pribadiindividu pemaka b. Terjadi gangguan fisik dan penyakit yang diakibatkan langsung dari
efek samping Narkoba seperti kerusakan dan kegagalan fungsi organ- organ vital, seperti merusak ginjal, liver, otak susunan saraf, jantung,
kulit dan lain-lain. c. Selain itu dapat secara tidak langsung menyebabkan penyakit lain yang
lebih serius diakibatkan perilaku menyimpang karena penga-ruh Narkoba, seperti tertular HIVAIDS, Hepatitis C, penyakit kulit dan
kelamin, dan lain-lain.
36
d. Terjadi gangguan kepribadian dan psikologis secara drastis seperti berubah menjadi pemurung, pemarah, pemalas dan menjadi masa
bodoh. e. Dapat menyebabkan kematian yang disebabkan karena over dosis atau
kecelakaan karena penurunan tingkat kesadaran. f. Dampak terhadap keluarga antara lainnya Mencuri uang atau menjual
barang-barang di rumah guna dibelikan Narkoba. g. Perilaku di luar dapat mencemarkan nama baik keluarga. Keluarga
menjadi tertekan karena salah satu anggota keluarganya menjadi target operasi polisi dan menjadi musuh masyarakat.
h. Dampak terhadap masyarakatlingkungan social. http:ananglgcenatcenut.blogspot.com
. Diakses tanggal 17 mei 2014 pukul 20:45.
2.3.6 Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
Zat Psikotropika dapat menimbulkan bahaya adiksi ketergantungan. Jenis candu, menurut Hastutiningrum 1997, antara lain menekan fungsi jantung dan
pernafasan, kemunduran fisik dan psikis, merusak generasi, ketergantungan dan bahkan kematian. Sedangkan jenis koka, antara lain menyebabkan bertambah
aktifnya kerja mental, berkurangnya kelelahan, halusinasi, insomnia, euphoria, dan ketergantungan.
Sementara MDMA Metilen Dioksi Metaamfetamin, salah satu derivat amfetamin yang masuk golongan psikotropika yang dikenal pula dengan nama
ekstasi atau inex, menurut Soewadi 1996, antara lain dapat memberikan peningkatan yang luar biasa, merasa sehat secara berlebihan, meningkatkan
keberanian, rasa percaya diri bertambah, menghilangkan rasa malu dan canggung, meningkatkan gairah, paranoid, halusinasi dan rasa melayang. Secara fisik dapat
37
terjadi kaedaan sebagai berikut: ketergantungan, meningkatnya denyut jantung, naiknya suhu badan,penglihatan kabur, berkeringat, perilaku tidaj wajar dan
kejang. Penyalahgunaan narkoba, menurutnya, juga dapat menghilangkan
pengendalian diri sehinga dapat membuat seseorang lepas kontrol, menjadi hyperaktif, dan meningkatnya aktivitas seksual. di samping itu seseorang bisa
menjadi lebih berani dan agresif, perilaku berubah, banyak bicara, tidak dapat menyembunyikan rahasia hati, emosi menjadi lebih labil dan kontrol diri hilang,
terjadi gangguan daya ingat, rasa percaya diri berlebihan, kepribadian jadi sangat ekspansif disertai meningkatnya efek yang patologik dengan letupan emosi yang
berlebihan. Hawari juga menyebut berbagai jenis narkoba dan akibat serta bahayanya.
Minuman keras adalah jenis adalah jenis minuman yang mengandung alkohol yang termasuk zat adiktif. Artinya, zat tersebut dapat menimbulkan adiksi, yaitu
ketagihan dan ketergantungan. Minuman keras dapat menimbulkan gangguan mental organik GMO, yaitu gangguan dalam funsi berfikir, perasaan dan
perilaku. Timbulnya GMO disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf
pusat otak. Karena sifat adiktif alkohol ini peminum lama-kelamaan, tanpa disadari, akan menambah takarandosis samai pada dosis keracunan intoksikasi
atau mabuk. GMO yang terjadi pada seseorang ditandai dengan gejala-gejala: a Terdapat dampak perubahan perilaku, misalnya perkelahian dan tindak
kekerasan, ketidakmampuan menilai realitas, gangguan dalam fungsisosial dan pekerjaan;
b Timbul gejala fisiologik, misalnya pembicaraan cadel, gangguan koordinasi, cara berjalan yang tidak mantab, dan muka merah;
38
c Timbul gejala psikologik, misalnya perubahan perasaan, mudah marah dan tersinggung, banyak bicara melantur, dan gangguan perhatian.
Ganja yang termasuk narkotika, dapat merupakan pencetus bagi terjadinya gangguan jiwa, yaitu adanya waham delusi mirip dengan waham yang terdapat
pada gangguan jiwa skizofrenia. Pemakaian ganja juga dapat menimbulkan dampak munculnya gangguan mental organik GMO pada pengisap ganja yaitu:
a Euforia, rasa gembira tanpa sebab; b Perasaan identifikasi subjektif, yaitu mengalami gangguan persepsi
tentang diri dan lingkungannya, halusinasi, dan ilusi wham; c Perasaan waktu berlalu dengan lambat, misalnya waktu 10 menit bisa
dirasakan 1 jam; d Apatis, sikap acuh tak acuh terhadap diri dan lingkungan, tidak ada
kemauan atau inisiatif, dan masa bodoh; e Timbul gejala fisik yaitu mata merah, nafsu makan bertambah dan
mulut kering; f Efek dalam tingkah laku terjadi gangguan dalam perilaku, misalnya
muncul kecurigaan yang berlebihan, ketakutan berlebihan, aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan menurun, malas sekolah, kuliah,
bekerja, kehilangan kawan dan pekerjaan Afiatin,2008:10.
39
2.4 Proses terjebak narkoba
3
4
5 1.
Kompromi
2. Coba-coba
Tidak dengan tegas menentukan sikap menentang narkoba mau bergaul dengan pemakai narkoba.
Organ tubuh sudah rusak terutama Otaknya, biasanya menjadi gila atau Menjadi kematian.
Segan menolak tawaran atau ajakan teman untuk mencoba memakai narkoba, lalu ikut-ikutan
3. Toleransi Dengan memakai beberapa kali, tubuh sudah
menjadi toleransi, perlu peningkatan dosis
4. Eskalasi Peningkatan dosis dan tambah jenis narkoba yang
dipakai dengan dosis yang terus bertambah
5. Habituasi
Pemakaian narkoba sudah menjadi kebiasaan yang mengikat.
6.
Adiksi Dependensi
Keterikatan pada narkoba yang sudah mendalam sehingga tidak dapat terlepas, gejala putus obat yang
7. Intoksikasi Keracunan oleh narkoba, mengalami kerusakan pada
organ tubuh dan otak, hilang kesadaran.
8
. Mati