1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Setiap masyarakat pasti menghadapi masalah sosial. Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produk dari kemajuan teknologi, mekanisme,
industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah sosial. Adaptasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat modern yang serba kompleks itu menjadi
tidak mudah. Kesulitan mengadakan adaptasi atau penyusuaian diri menyebabkan kebingungan, kecemasan, dan konflik-konflik, baik yang terbuka dan eksternal
sifatnya, maupun yang tersembunyi dan internal dalam batin sendiri, sehingga banyak orang yang mengembangkan pola tingkah laku yang menyimpang dari
norma-norma umum atau berbuat semau sendiri demi kepentingan sendiri dan mengganggu atau merugikan orang lain.
Salah satu hal yang sejak dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan membutuhkan perhatian khusus adalah penyalahgunaan narkoba. Masalah
penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu permasalahan sosial. Masalah ini merupakan masalah yang berkaitan dengan berbagai segi kehidupan, serta
berakibat negative tidak hanya bagi penyandang masalah saja, melainkan juga bagi keluarganya, lingkungan sosialnya dan dapat membahayakan masa depan bangsa
dan Negara. Masalah tersebut juga bukan hanya mengakibatkan ketergantungan
narkoba secara fisik maupun psikis terhadap pemakainya, namun juga dapat mengakibatkan kehancuran pada perkembangan kepribadian korban yang pada
gilirannya nanti akan berlanjut pada perbuatan yang mengarah pada kriminalitas yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat serta mengancam ketertiban,
2
ketentraman dan keamanan masyarakat seperti pembunuhan, pencurian dan lain- lain.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah manusia seutuhnya, artinya melibatkan aspek jasmani, kejiwaan psikologis-sosial, dan rohani moral
spiritual seseorang. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, emosional dan sosial mental, bahkan cacat permanen, kematian,
kehilangan produktivitas, kemerosotan nilai-nilai sosial-budaya dan moral- spiritual, kehancuran keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kejahatan. Itu
sebabnya penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman bagi masa depan bangsa. Di Indonesia, Permasalahan penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini
kian hari kian meningkat saja, terbukti dengan semakin banyaknya pemberitaan- pemberitaan melalui media. Baik itu di media massa maupun di media elektronik,
yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Data yang diperoleh dari Gerakan
Nasional Anti Narkoba Granat menyatakan, sepanjang tahun 2012 terdapat sebanyak 26.458 kasus penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari: 17.620 kasus
narkotika, 1.599 kasus psikotropika, serta 7.239 kasus zat adiktif. Sementara, jumlah tersangka yang terkait kasus narkoba ini mencapai 32.743 orang. Di lain
sisi, Gerakan Nasional Anti Narkoba Granat mencatat sebanyak 50 orang per hari meninggal akibat narkoba.
Pada tahun 2013, Entimasi kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba +_ Rp. 57 triliun. Yang terdiri dari komponen biaya
private dan biaya sosial, sehingga secara global penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin mempengaruhi segenap sendi kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia. Indonesia yang semula hanya menjadi negara transit atau tempat pemasaran dan peredaran sekarang sudah meningkat menjadi salah
3
satu negara tujuan bahkan merupakan negara eksportir atau negara produsen BNNP-Sumut,2013
Permasalahan penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi berbagai sudut misalnya: Dari sudut kesehatan, penyalahgunaan narkoba tergolong
gangguan kesehatan jiwa serta masalah perilaku dan sosial psikososial karena narkoba berpengaruh pada kerja otak. Disini penyalahgunaan narkoba harus
dipandang sebagai masalah manusia seutuhnhya, bukan semata-mata masalah narkoba itu sendiri it is not a problem of drugs, but it is a problem of people.
Dari sudut sosial budaya, penyalahgunaan narkoba merupakan gaya hidup. Misalnya : siswa merokok akibat pengaruh kelompok sebaya. Rokok, yang
mengandung nikotin, menyebabkan orang ketergantungan. Sulit untuk menghindari tidak merokok di pesta, rapat, tempat kerja, tempat umum, dan di rumah. Akan
tetapi, orang kecanduan bukan saja terhadap narkoba, melainkan juga seks, judi, uang, makan, pekerjaan, dan kekuasaan. Kecanduan narkoba sering berkaitan
dengan kecanduan jenis lain itu, sebagai keyakinan adiktif dan kepribadiaan adiktif.
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri dan dunia sekitar yang bersifat adiktif, artinya bergantung pada hal-hal diluar dirinya. Kepribadian
adiktif adalah kepribadian yang berpusat pada diri sendiri untuk memuaskan dirinya tanpa harus bersusah payah. Memakai narkoba merupakan cara
menghindari kenyataan atau persoalan dan rasa tidak nyaman, dan bukan mencari penyelesaian masalah secara konstuktif yang sering menyakitkan.
Dari sudut sosial ekonomi, penyalahgunaan narkoba adalah produk dari sistem sosial yang kurang menguntungkan, seperti modernisasi, urbanisasi yang
terkait penggangguran, kemiskinan dan korupsi. Didorong oleh kemudahan memperoleh narkoba dan keuntungan besar bagi pengedar gelapnya,
mengakibatkan penyalahgunaan narkoba makin marak.
4
Sosial ekonomi berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba, misalnya mereka yang berasal dari keadaan sosial ekonomi yang pas-pasan memaksa
seseorang tersebut harus mencari jalan untuk bisa menggunakan narkoba dengan bertindak yang dapat merugikan masyarakat lainnya, tindakan tersebut bisa seperti
pencurian maupun yang lainnya, yang terpenting seseorang tersebut dapat mengkonsumsi narkoba, sedangkan seseorang dari kalangan sosial ekonomi yang
tinggi tidak memaksanya untuk bertindak yang merugikan masyarakat, karena untuk dapat mengkonsumsi narkoba seseorang tersebut menggunakan apa yang
dimilikinya yang terpenting bisa mendapatkan narkoba. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kerawanan tinggi
terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, harus memiliki komitmen untuk melaksakan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Komitmen ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia membangun masyarakat
sejahtera, adil dan makmur. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal pembangunan nasional perlu ditingkatkan secara terus-menerus
termasuk derajat kesehatannya. Guna meningkatkan derajat kesehatan sumber daya manusia Indonesia
dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat maka perlu generasi-generasi yang sehat baik jasmani maupun rohani tanpa terkontaminasi unsur-unsur ketergantungan
terhadap barang-barang terlarang baik itu narkotika, psikotropika maupun bahan- bahan adiktif lainnya.
Mengatasi penyalahgunaan narkoba ini, pemerintah harus bertindak dengan serius untuk menanggulanginya, bila pemerintah tidak segera bertindak
secara serius, maka dampak dan kerugian biaya yang ditimbulkan akan jauh lebih
5
besar lagi. Fakta bahwa sebagian besar penyalahguna merupakan remaja dan berpendidikan tinggi yang merupakan modal bangsa yang tidak ternilai, besaran
biaya yang sesungguhnya jauh lebih besar dari biaya hitungan studi ini. Dampak ekonomi dan sosial penyalahgunaan narkoba yang yang sangat besar ini menggaris
bawahi upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba sebagai upaya yang sangat mendesak.
Masalah ini merupakan ancaman yang serius bukan saja terhadap kelangsungan hidup dan masa depan pelakunya tetapi juga sangat membahayakan
bagi kehidupan masyarakat bangsa dan negara. Penyalahgunaan narkoba ini sudah sangat mendesak, harus terus menjadi perhatian serius dari seluruh komponen
masyarakat. Bahaya penyalahgunaan Narkoba tidak saja menyebabkan terjadinya degradasi usia produktif tapi juga telah memicu meluasnya penderita HIVAIDS.
Untuk mengurangi angka penyalahgunaan narkoba, dibutuhkan berbagai upaya dalam melakukan pengurangan penggunaan narkoba, misalnya dengan melakukan
upaya sosialisasi tentang bahaya narkoba bisa dilakukan antara lain dengan melakukan seminar-seminar ataupun diskusi terbuka mengenai permasalahan ini.
Keluarga juga mempunyai peran penting dalam mengurangi angka penyalahgunaan narkoba. Orangtua harus bisa menjadi polisi keluarga, orangtua harus memberikan
pengarahan kepada anak-anaknya agar bisa terhindar dari narkoba. Orangtua perlu memberikan penjelasan akibat-akibat yang ditimbulkan narkoba, bagaimana cara
menghindarinya dari berbagai sudut pandang. Dengan bimbingan itu diharapkan anak memiliki bekal konsep mengenai narkoba sehingga diharapakan anak bisa
menghindarinya Zulkarnain, 2004:68. Upaya Preventif merupakan pencegahan yang dilakukan agar seseorang
jangan sampai terlibat baik secara langsung maupun tidak secara langsung dengan narkoba. Sedangkan upaya represif artinya usaha penanggulangan dan pemulihan
pengguna narkoba yang mengalami ketergantungan. Budiarta menambahkan
6
bahwa usaha-usaha refresif dapat dilakukan dengan mendirikan panti-panti rehabilitasi maupun Rumah Sakit Ketergantungan Obat RSKO. Didalam RSKO
atau panti rehabilitasi itulah nantinya dilaksanakan program-program pemulihan bagi pengguna narkoba Budiarta, 200:54.
Salah satu Pusat Panti Rehabilitasi Ketergatungan Narkoba terbesar di Sumatera Utara adalah Pusat Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre
yang didirikan oleh H Kamaluddin SH Lubis. Bapak H Kamaluddin SH Lubis
berkecimpung mengelola panti rehabilitasi miliknya di Kawasan Sibolangit
Sumatera Utara. Panti tersebut di beri nama Pusat Rehabilitasi Narkoba Al Kamal Sibolangit Centre. Panti Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Center
berada dibawah naungan Lembaga PIMANSU dan GAN . Menurut beliau
sudah ratusan penghuni yang mendapat perawatan di Panti tersebut. Berasal dari berbagai daerah di Sumut maupun Aceh, bahkan ada juga pasien dari provinsi lain.
Mereka yang menjadi korban ketergantungan obat terlarang itu umumnya para kawula muda yang masih berusia produktif.
Bapak Kamaluddin sendiri mengaku terinspirasi mendirikan pusat
rehabilitasi tersebut karena dampak dari zat Psikotropika itu juga turut merenggut nyawa puteranya, Baron sepuluh tahun lalu. Dimana anaka beliau mengalami
kerusakan sistem pompa jantung gagal jantung akibat kebanyakan mengkonsumsi. Akibatnya ayah empat anak ini pun berjanji untuk mendirikan panti
rehabilitasi, karena keinginannya yang kuat untuk bisa mengobati putera-puteri bangsa ini yang mengalami nasib yang sama seperti puteranya.
Panti ini awalnya merupakan swadaya dan tanpa bantuan dari pemerintah provinsi maupun daerah. Menurut Kalamuddin, tekadnya dengan ikhlas mengelola
panti rehabilitasi itu juga karena amanah sang anak yang sebelum meninggal sempat bertutur meminta agar ayahnya juga mau menolong pemuda-pemuda lain
7
yang bernasib sama seperti dirinya. “Selamatkan juga teman-teman saya ayah,” kata Kamaluddin menceritakan pesan puteranya itu.
Beranjak dari apa yang sudah dipaparkan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi untuk mengidentifikasi dan
menganalisis apa saja faktor dominan yang mempengaruhi remaja menggunakan narkoba. Untuk itu peneliti membuatnya dalam suatu karya tulis yaitu skripsi untuk
bisa mengetahui dengan lebih jelas lagi. Penelitian skipsi ini berjudul Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Binaan Al-Kamal
Sibolangit Centre.
1.2 Perumusan Masalah