Sampel Perwakilan Populasi Probability Sampling

Bab 3: Metodologi Penelitian 25 dalam memilih sampel responden juga mesti didisain dan diimplementasikan secara cermat dalam rangka meningkatkan validitas instrumen dan reliabilitas data. Saunders et al 2007 dan 2009 menjelaskan bahwa koleksi data dapat dilakukan dengan salah satu cara dari dua kategori pendekatan teknik yang berbeda referensi Gambar 3-1 , yaitu: ProbabilityRepresentative sampel perwakilan populasi dan Non- ProbabilityJudgemental pemilihan sampel subyektif. Gambar 3-1: Sampling Techniques Sumber: Adaptasi dari Saunders et al 2009

3.2.4.1. Sampel Perwakilan Populasi Probability Sampling

Sampel Perwakilan Populasi merepresentasikan daftar sampel didalam populasi sample frames. Setiap sample didalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk ditentukan menjadi unit sampel dan pengaruh setiap unit sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya yang lebih besar. Sample Perwakilan Populasi, termasuk diantaranya Gambar 3-1: simple random, stratified, cluster, systematic, dan multi-stage sampling techniques, biasanya dapat diasosiasikan terhadap populasinya yang lebih besar. Akan tetapi systematic sampling technique dapat dikecualikan terhadap persyaratan sebagai sample perwakilan populasi karena karakteristik sampel ini tidak selalu memerlukan daftar populasi sample frames secara aktual. Dengan mempertimbangkan penomena alamiah the nature of observable phenomena bahwa, tidak memungkinkan untuk mengidentifikasi Bab 3: Metodologi Penelitian 26 populasi sampel karena keterbatasan informasi dan sumber data. Dengan demikian, penelitian tertentu mungkin lebih cocok menggunakan pedekatan teknik pemilihan sample dengan membuat pertimbangan subyektif Non-probability Sampling Techniques Saunders et al ., 2009. 3.2.4.2. Pemilihan Sampel Subyektif Non-probability Sampling Teknik pemilihan sampel non-probability sampling adalah merupakan alternatif seleksi secara subyetif judgemental , dimana ukuran total populasi tidak dapat diketahui secara nyata tidak eksis secara obyektif. Seleksi sampel secara subyektif dapat dikelompakkan kedalam beberapa teknik sebagai berikut Gamba r 3-1, yaitu: quota, purposive , self-selection, snowballing, dan convenient sampling Saunders et al ., 2009. Keberhasilan tahap koleksi data sangat tergantung dari pada teknik pemilihan sampel. Beberapa peneliti sudah terbiasa dan malahan merasa konfiden mengoleksi data kuantitatif menggunakan teknik quota dan purposive , membedakan saat koleksi data kualitatif dengan teknik snowballing , c onvenient dan self-judgement. Sementara, dalam beberapa kasus penelitian, berasumsi bahwa, teknik pemilihan sampel subyektif non- pobability sampling techniques untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif, dapat melakukan pendekatan triangulasi triangulation menggunakan metoda kombinasi Mix- Methods. Pendekatan konprehensif seperti ini diyakini dapat meningkatakan validitas dan reliabilitas melalui teknik pemilihan sampel berbasis kriteria purposive sampling techniques . 3.2.4.3. Sampel Berbasis Kriteria Purposive Sampling Teknik pemilihan sampel secara subyektif berbasis pada kriteria memungkinkan mengoleksi data opini melalui seleksi inividu personal dalam kapasitasnya sebagai ahli dan berpengalaman experts and experience dalam kaitannya dengan penomena tertentu Creswell, 2009. Teknik sampel berbasis kriteria purposive smpling terhadap inividual yang cukup berpengalaman pada area ilmu dan keahlian tertntu merupakan sampel potensial untuk menjawab masalah penelitian dan menjelaskan mengenai tujuan dan manfaat dilakukan penelitian Saunders et al., 2009, karena dalam hal unit sampel Bab 3: Metodologi Penelitian 27 inividual terhadap area ilmu dan keahliannya dapat dihubungkan langsung dengan masalah dan tujuan penelitian. Para praktisi yang berpengalaman dalam teknik operasional dan manajemen dipilih secara subyektif judgemental berdasarkan kapasitasnya sebagai seorang ahli dan berpengalaman menjalankan tugas dibidangnya. Para ahli manajemen proyek sangat kompeten baik secara teknis maupun profesional berdasarkan pada persyaratan khusus, seperti: pendidikan Diploma Universitas, sertifikat keahlian teknis, pekerjaan tugas dan jabatan saat ini dalam pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan proyek. Para profesional ini secara reguler telah berpartisipasi dalam pelaksanaan proyek, dan bekerja dibawah naungan organisasi jasa konstruksi kontraktor yang bersertifikat kualifikasi dari International Organisation for Standardisation ISO-9000: 2000 dan 2008. Sertifikat berstandar internasional ini merepresentasikan organisasi kontraktor dan proyek-proyek yang dikelolanya diakui dan dapat digeneralisasi secara global karena proyek tersebut telah mencapai standar kualitas praktis khusunya pada manajemen proyek dan administrasi finansial. Seluruh kompetensi standar, jabatan dan prestasi para profesional sangat erat kaitannya dan berhubungan langsung dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: ‘Analisis Identifikasi Critical Success Factors CSFs terhadap Pengelolaan dan Pengendalian Biaya pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi’. Dengan demikian, teknik pemilihan sampel secara subyektif berbasis kriteria non- probability - purposive sampling techniques dapat diterapkan untuk konsultasi secara kualitatif dengan para ahli dibidang manajemen proyek; dan koleksi data kuantitatif dari para profesional praktisi dibidang pengelolaan dan pengendalian biaya proyek konstruksi. Teknik Non-probability purposive sampling diterapkan untuk mengidentifikasi responden sebagai unit of analysis. Responden terdiri dari 3 level manajemen profesional, yaitu:  Senior Management Manajemen Senior: Commissioner, President Director, dan Management Representative. Bab 3: Metodologi Penelitian 28  General-Office Management Manajemen Kantor Pusat: Operational Manager Technical Advisor, Financial Manager, Procurement Manager, Marketing Manager Human Resource Development HRD, Cost Control Manager, Central-Office Logistic, Quality Control, Health, Safety Environmental Managers, Project Manager PM Construction Management CM.  Site-Project Management Tim Manajemen Proyek di Lapangan, antara lain: Site Manager SM, Site Engineer SE, Quantity Surveyor QS, Site-Office and Storage Managers, Architect Drawing, dan Supervisor.

3.2.5. Penyebaran Kuisioner dan Koleksi Data