Bab 2: Kajian Pustaka
4
CHAPTER 2. BAB 2: KAJIAN PUSTAKA
2.1. Umum
Kajian pustaka sangat bermaanfaat untuk mencermati dan mensintesis hasil-hasil riset terkini dalam rangka membuat
inference judgement
dan mengorganisasikan ide-ide yang berhubungan dengan bidang penelitian tertentu Saunders
et al
., 2009. Proses sintesis sangat penting ketika harus memahami
‘Masalah Penelitian’ dan solusinya dalam
rangka mencapai
‘Tujuan Penelitian’ melalui metoda ilmiah yang sistematis. Tahap
kajian pustaka dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
Critical Success Factors CSF s
yang relevan meningkatkan kapasitas manajer proyek dan manajemen biaya pada proyek konstruksi.
Faktor-faktor Kritis F2Ks dapat bermakna negatif sebagai peringatan dini
early wa rning
atau tantangan
challenging,
dan sebaliknya ada juga berupa
Critical Success Factors CSF s
yang bermakna positif sebagai motivasi
motivation
terhadap keberhasilan
successful
atau pendorong harapan
opportunity.
Namun demikian, apa bila kedua jenis faktor-faktor tersebut dipertimbangkan dengan baik dan diimplementasikan
terus-menerus dibawah perhatian yang cermat, pengelolaan dan pengendalian dengan sungguh-sungguh oleh pihak manajemen, pada umumnya dapat memberikan dampak
positif terhadap keberhasilan suatu organisasi.
2.2. Critical Success Factors CSFs
Keberhasilan implementasi
CSFs
untuk peningkatan daya saing suatu organisasi telah didefinisikan oleh Rockart 1979, p.85, sebagai berikut:
……..“the limited number of areas in which results, if they are satisfactory, will
ensure successful competitive performance for the organisation, [dan]
Bab 2: Kajian Pustaka
5
……, the CSFs are the areas of activities that should receive constant and careful
attention from management ”.
Berdasarkan perspektif dari
CSFs
tersebut, maka pengertian kata kunci
‘activities’
adalah kegiatan atau aktivitas proyek konstruksi yang sangat signifikan menentukan tingkat keberhasilan manager Rockart, 1982. Tujuan utama yang diharapkan olen pihak
manajemen dari kebanyakan organisasi komersial adalah kesetabilan finansial, seperti keberhasilan performansi biaya proyek. Forster and Rockart 1989 menjelaskan bahwa
proses identifikasi
CSFs
adalah merupakan usaha penyebaran ide-ide, kiat-kiat dan langkah-langkah nyata manajerial dalam rangka mengelola dan mengendalikan biaya
proyek dan lingkungan organisasi. Dalam hubungan dengan manajemen biaya,
CSFs
dapat dikategorikan sebagai fakta-fakta relevan terhadap aktivitas yang dapat dipertimbangkan dan diimplementasikan
secara cermat dan berkesinambungan untuk pengelolaan dan pengendalian biaya pelaksanaan proyek konstruksi. Hubungan
CSFs
dan aktivitas proyek diukur dan dievaluasi untuk kepentingan jangka panjang bagi pihak manajemen dalam rangka
meningkatkan keuntungan maksimum demi organisasi yang lebih besar. Organisasi komersial berbadan hukum memiliki hak menurut aspek legal untuk mengupayakan dan
memperoleh keuntungan yang layak demi keberlanjutan hidup perusahaan. Dengan demikian
CSFs
dapat diobservasi, diidentifikasi dan dianalisis untuk meningkatkan manajemen biaya proyek dan pengendalian praktis khususnya pada tahap pelaksanaan
konstruksi. Bagian berikut ini menjelaskan secara ringkas tentang arti dan makna kedekatan
hubungan antara beberapa karakteristik
CSFs
yang teridentifikasi dalam industri konstruksi dan aktivitas proyek, lalu diasosiasikan dengan peningkatan manajemen proyek dan
pengendalian biaya praktis. Lebih dari empat puluh
40 CSFs
telah teridentifikasi melalui kajian pustaka untuk mencermati perannya terhadap peningkatan manajemen biaya dan
pengendalian proyek secara praktis selama pelaksanaan aktivitas konstruksi mereferensi kepada Jaya
et al
., 2011a.
Lampiran 1
memperlihatkan daftar identifikasi
CSFs
untuk peningkatan manajemen biaya pada proyek konstruksi.
Bab 2: Kajian Pustaka
6 Sebanyak
40 CSFs
telah diidentifikasi pada industri konstruksi berdasarkan studi literatur terhadap isu-isu relevan dan faktor-faktor potential mempengaruhi peningkatan
performansi manajemen biaya dan pengendalian proyek praktis referensi
Lampiran 1
. Faktor-faktor tersebut dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan oleh manajer
proyek sebagai indikator dan teknik untuk lebih meningkatkan kapasitas manajemen biaya dan pengendalian proyek selama aktivitas konstruksi di lapangan.
Pendekatan manajemen biaya dan pengendalian praktis pada proyek konstruksi diyakini dapat memberikan fitur-fitur penting dan banyak manfaat, seperti: untuk
meyakinkan performansi biaya dan organisasi yang kompetitif Rockart, 1979; memenuhi kebutuhan jangka panjang dan target operasional manajemen Rockart, 1982; dan
menyesuaikan fikiran dan tindakan manajerial secara lebih cermat dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas dan lingkungan organisasi Foster and Rockart, 1989. Untuk
pencapaian target yang maksimal, manajer proyek sebaiknya memfokuskan perhatian kepada aktivitas mayoritas terpenting mengacu kepada prinsip
Pareto
dan melakukan tindakan manajerial seperlunya seperti: preventif, korektif, atau bila diperlukan suatu
tindakan radikal berbasis kepada pendekatan implementasi
CSFs
terhadap peningkatan manajemen biaya dan pengendalian praktis didalam tahap pelaksanaan proyek konstruksi.
2.3. Pengelompokan Critical Success Factors CSFs terhadap